BAB 37 : SAUDARA?

1.4K 82 0
                                    

Selamat Membaca

Maaf jika terdapat banyak typo 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

.
.
.
.
.
.














"Jessica!" Flora tersentak karena panggilan seseorang, tubuhya memang memandang ke papan tulis tapi pikirannya penuh akan pertemuannya tadi dengan Gavin.

Di sana, di depan kelasnya Gavin berdiri dengan gagahnya. Mata senduh dan tubuh layu sudah berganti dengan wajah segar dan tubuh tegap seorang guru.

"Kamu sakit?" Tegur Gavin membuat Flora lantas menggeleng cepat, gadis itu kemudian malah pamit ke toilet untuk mencuci muka.

Sepanjang perjalanan menuju toilet pikirannya kacau, kenapa anggota keluarganya mengetahui jati diri nya di tubuh Jessica. Apa karena pengakuan Jessica kala itu. Menghelah napasnya pelan Flora berbelok masuk kedalam toilet.

Flora memandang wajah glowing milik Jessica, jika di lihat - lihat wajah Jessica dengan dirinya sangatlah berbeda, gadis yang begitu lokal dengan mata bulat ini sangat berbeda dengan dirinya yang berwajah bule.

Menhelah napasnya kembali Flora membasuh wajah dengan beberapa kali usapan agar kembali segar. Beberapa lama kemudian dua gadis yang tampak familiar juga masuk ke toilet dengan suara besar mereka mengejutkan Flora.

"Eh tau gak, ratu bullying kagak masuk hari ini. Akhirnya bebas."

"Akhirnya bebas, emang lo tau berapa lama dia gak masuk."

"Ck gaktau lah emang gue emaknya. Doain aja biar gak masuk selamanya." Ucap gadis itu sembari melirik Flora yang sesekali melihat ke arah mereka.

"Jahat banget lo, hahaha gue aminin deh!"

"Ahahahah"

"Ehem!" Dehem Flora membuat keduanya terdiam dan memandang wajah Flora heran.

"Ehh sorry - sorry. Ketawa dia kayak kuntilanak ya" ucap gadis satunya yang sok akrab, di lihat - lihat kedua gadis ini bukanlah gadis populer tapi sedikit familiar di ingatannya. Ahh Flora baru ingat teman sekelasnya dulu? Sahabat Kalista!

"Ehem.. its okay, tapi gue boleh nanya?"

"Boleh, silahkan."

"Yang kalian maksud ratu bullying siapa ya?"

"Lo gaktau?"

Flora menggeleng membuat mereka mengernyit bingung. "Masa sih? Si ratu bullying tuh populer tau sama kasusnya."

"Emang kasus apa?"

Menghelah napas berat gadis yang berbando tipis itu memutar kedua bola matanya jengah. "Dia kan pernah hampir bunuh anak orang."

"Oh. Sorry tapi gue anak baru." Gumam Flora membuat keduanya terkejut.

"Pantes!"

"Namanya Kalista, dia itu cewek gak tau malu. Udah di cap buruk masih punya muka sekolah disini, mana masih gak jera."

"Emang sekolah gak ada tindakan?" Tanya Flora berusaha mengulik kisah lama.

"Ahh.. dia itu menang keluarga kaya doang. Sekolah kita di tuntut dan bisa rusak di mata orang - orang kalo kasus nya di up ke publik. Lo tau sendiri lah, kalo ada kasus bullying itu sebisa mungkin pihak sekolah tutupin biar gak di cap buruk." Jelas gadis yang berambut pendek kali ini, membuat Flora membenarkan ucapan mereka.

"Ohh gitu, thanks infonya." Flora hendak keluar dari toilet. Namun, belun juga pergi langkahnya terhenti kala kedua gadis itu kembali berucap.

"Lo harus hati - hati sama ular itu, dia emang tampak baik tapi kenyataannya dia ber bisa dan bisa kapan aja ngigit."

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang