BAB 16 : KEJUTAN

6.8K 424 14
                                    

Selamat Membaca ~~~

⚠️ ⚠️



.
.
.
.

Kado Terindah untuk Ayah.~~

Max dan Flora sedang berada di perjalanan pulang, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, pesta perayaan perusahaan Evan dan hati lahirnya itu di mulai pukul delapan.

Max mengantar Flora sampai di dalam mansion, tampak sudah ramai orang - orang berdatangan. Lelaki itu kemudian langsung pamit untuk bersiap menghadiri pesta, Max akan pulang terlebih dahulu barulah kembali ke mansion Jonshon.

Sebenarnya Max sangatlah malas mendatangi pesta semacam ini, tapi pasti akan ada Ayahnya disini.

Setelah kepulangan Max, Flora memasuki mansion dengan berjalan was was, karena tak ingin orang - orang melihatnya, meskipun pesta diadakan di taman milik mansion ini, masih saja ada yang berada di dalam rumahnya. Seperti Gavin kali ini.

Lelaki itu terlihat sedang menuangkan air putih ke dalam gelas, Gavin menoleh ke arah sumber suara sepatu di belakangnya. Pria dewasa itu hanya menatap Flora lama kemudian berlalu seakan tak melihat wujud adiknya sama sekali. Flora tersenyum kecut, sudah tidak asing lagi baginya mendapatkan Senyum sinis, tak acuh, dan diabaikan oleh keluarganya sendiri.

Setelah menaiki tangga menuju kamarnya dengan aman, Flora membuka kamarnya dengan tenang. Namun, seperti nya ia tak akan bisa langsung beristirahat karena terdapat Evan di dalam kamar loteng miliknya.

Evan berbalik saat mendengar suara pintu terbuka, lelaki paruh baya itu memandang tajam Flora. Tanpa aba - aba, Evan menarik rambut Flora hingga terjatuh.

"ATAS DASAR APA KAU MEMAKAI PAKAIAN ISTRI KU!!" Teriak Evan kesetanan.

Plak..

Lagi kini tangan besar itu melayang ke wajah putrinya.

"Ayah." Suara Flora yang tercekit itu membuat Evan mendengus. Bagaimana bisa Ayahnya tau? Bukan kah Ayahnya tadi tidak ada dirumah ketika ia pergi.

"Dapat darimana?"

"JAWAB ANAK SIALAN!!"

"Hiks...hiks.. Flo- Flo."

"Jawab saya Flora! Kamu dapat dari mana pakaian ini hah? Sudah bosan hidup ya, bagaimana bisa tubuh kamu yang kotor ini mengenakan pakaian istri saya!"

Deg...

Ucapan kasar Evan membuat Flora terdiam, gadis itu tersentak dengan kata 'kotor' yang di ucapkan sang Ayah.

"Ayah?" Balas Flora dengan tatapan terluka menghadap Ayahnya.

"Kenapa? Kamu tidak terima saya bilang tubuh kamu sudah kotor? Kamu bahkan sudah di pegang - pegang sama banyak laki - laki. Kamu lupa?"

Flora bergetar mendengar ucapan sang Ayah, tubuhnya menggigil mengingat kembali kejadoan beberapa minggu lalu. Gadis itu bergetar hebat membuat Evan terkejut melihat reaksi Flora.

"IYA MEMANG FLORA SUDAH KOTOR, FLORA SUDAH PERNAH DI PEGANG - PEGANG SAMA LAKI - LAKI YANG JAHAT SAMA FLORA."

"FLORA BAHKAN GAK PANTES HIDUP APALAGI MEMAKAI PAKAIAN IBU."

"MAAF, Ayah Flora minta maaf karena gak bisa jaga diri, Flora minta maaf karena sudah lahir kedunia ini. Flora minta maaf gak bisa wujudin keinginan Ayah dari dulu. Maaf maaf maaf maaf.." Racau Flora sembari menutup kedua telingahnya dengan isak tangis yang tak berhenti sedari tadi.

"Bagus kalau kamu sadar. Saya muak dengan kehidupan kamu! Kenapa bukan kamu yang mati Flora! Kenapa harus saya yang memiliki takdir ini! Seandainya Camella tak mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan kamu, saya masih bisa bersama dengan wanita yang saya cintai hingga kini."

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang