BAB 43 : SI TUA BANGKA SIALAN

1K 66 5
                                    

Happy Reading!!

Maaf jika terdapat typo .


.
.
.

.
.
.
.
.



Lelaki tua itu meraih gergaji mesin kecil yang kemudian dihidupkannya untuk memotong tangan cantik yang menggelantung di belakang gadis itu. Darah yang menetes menjadi irama dan bau besi menyeruak semakin membuat lelaki itu gelap mata. Awan menghitam seolah hendak menumpahkan airmatanya, gemuruh petir bersahutan semakin membuat tempat ini mencekam.

Mata gergaji mesin itu hampir menggores kulit putih yang berlumuran darah milik Jessica sang pemilik tubuh asli.

Namun gerakan Samuel terhenti kala sang bawahan berlari memasuki ruangan tersebut dengan tergesa - gesa. Lelaki itu membisikkan sesuatu yang membuat Samuel tersenyum smirk.

"Its time?" Lirih lelaki itu kemudian keluar melihat suasana yang terjadi.

BRAKKK!!

Pintu yang tadinya tertutup kini sudah terbuka dengan menampakkan ketujuh lelaki dengan wajah dan tubuh babak belur.

Mereka sengaja menendang pintu tersebut meskipun tak tertutup rapat, seolah sengaja mengejutkan kedua lelaki di dalam sana.

Mereka terkejut saat pandangannya melihat sesosok yang duduk di kursi dengan diikat, tubuh gadis itu sudah tak dikenali dengan wajah penuh darah begitupun tubuhnya sertah tetesan darah yang tak berhenti membuat mereka membeku.

"SIALAN KAU BAJINGAN TUA!!" Teriak Max kesetanan namun langsung di tahan Mike saat hendak menerjang Samuel. Mike sempat melihat tangan Samuel yang berlumuran darah dan baju lelaki itu sudah penuh dengan bercak darah serta tangannya mengenggam sebuah gergaji mesin berukuran kecil.

Mata mereka tak luput dari pemandangan mengerikan di depan sana, banyak alat - alat yang mereka duga untuk alat membunuh. Seperti kapak, pisau, palu, batu besar, pedang, pistol dan juga gergaji mesin.

Apakah ini alat untuk memutilasih manusia? Benak mereka bertanya - tanya, sungguh mereka tak menyangka bahwa Samuel benar - benar psikopat gila.

"Syutttt diamlah tikus - tikus kecil, gadis kesayangan kalian sedang tidur." Mereka menggeram mendengar nada santai milik Samuel. Bagaimana bisa lelaki itu sesantai ini.

"Bukan lagi bajingan, dia iblis sebenarnya." Gumam Damar yang di setujui mereka.

"Aku tak akan memaafkan mu jika terjadi sesuatu pada nya!" Ancam Max dengan wajah emosi, ekspresi mengerikan milik Max tak mampu membuat Samuel ketakutan.

"Kalau begitu ayo maju!" Pancing Samuel dengan wajah menyebalkan senyum miring lelaki tua itu semakin membuat mereka emosi. Dengan gerakan bersama sang bodyguard yang berada disana menyerang mereka, adu jotos tak terelakan. El melihat gerak - gerik Samuel yang menghidupkan gergaji mesin menuju Jessica membuat matanya membola.

Kaki lelaki itu yang hendak berjalan ke arah Jessica terhenti kala bawahan Samuel menyekalnya dan menginjak - nginjak tubuhnya.

"Arghhh..." mereka tak bisa menolong satu sama lain karena bodyguard Samuel begitu banyak di sini. Bagaimana bisa? Kenapa mobil di luar hanya dua tapi bawahan lelaki itu sangat banyak di dalam bangunan ini.

Samuel tersenyum miring kembali menjalankan rencananya untuk memotong tangan Jessica.

Guar....

Suara gemuruh petir di luar dan teriakan diantara mereka semakin membuat mereka tak mendengar suara mesin di hidupkan dan kini tubuh Jessica yang semakin melemah menjadi lebih dalam bahaya karena si tua bangka Samuel sudah berhasil mencekal tangan itu dan mengarahkan gergaji mesin tersebut untuk memotong pergelangan tangan Jessica.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang