#Tigabelas

738 66 4
                                    

Squishy Mochi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Squishy Mochi

-Dewanjaya Esa Sanskara-

Pandangan Eca yang dari tadi fokus ke laptop beralih ke Lily. Ini sudah kesekian kalinya dia mendengar Lily menghela napasnya.

"Kenapa Yi dari tadi kok narik-narik napas terus?"

Eca berjalan menghampiri Lily yang sedang sibuk bergelut dengan beberapa dokumen yang berserakan di lantai.

Eca dan Lily sudah mulai melengkapi berkas pernikahan mereka. Mengabaikan rasa lelah yang belum hilang setelah sebelumnya sibuk mengisi apartemen milik Eca yang nantinya akan mereka tinggali setelah resmi menjadi suami istri.

"Kenapa kita gak ada yang dibaptis di Jakarta sih?" Keluh Lily seraya menyerahkan surat baptis miliknya dan Eca ke Eca.

Eca membaca dengan teliti surat baptis milik mereka berdua. Baik dia dan Lily memang tidak ada yang dibaptis di Jakarta.

Lily dibaptis di Yogyakarta, kampung halaman ibunya. Sementara Eca dibaptis di Bali.

"Iya juga ya, padahal kita berdua lahir di sini" Eca ikut bingung seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sebenarnya tidak ada yang salah mereka mau dibaptis di mana. Yang menjadi persoalan sekarang adalah mereka membutuhkan surat baptis yang sudah diperbaharui sebagai salah satu syarat untuk mendaftarkan perkawinan di gereja dan pembaruan itu harus langsung dari gereja di mana mereka dibaptis.

Artinya Eca dan Lily harus pergi ke Yogyakarta dan Bali untuk mengurus pembaruan tersebut. Padahal jangankan untuk ke Yogyakarta atau ke Bali, untuk mengurus segala bentuk dokumen yang di Jakarta saja Eca dan Lily harus pandai-pandai mencuri waktu di tengah padatnya pekerjaan mereka.

"Gak papa ini nanti aja diurus terakhir, soalnya berlakunya cuma enam bulan"

Eca menyimpan kembali surat baptis mereka berdua ke dalam map.

"Ini tadi fotonya udah Aa cetak" Eca berdiri mengambil beberapa lembar foto yang baru saja selesai dicetak.

"A, kok fotonya latar biru?"

"Loh bukannya latar biru? Temen-temen Aa pada latar biru kok"

Lily semakin bertambah kesal. Dikembalikannya foto itu ke Eca.

"Itukan syarat dari KUA A, sedangkan kita nikahnya di gereja dan mereka mintanya latar merah"

"Oiya ya? Aduh maaf deh Aa gak tau. Yaudah dicetak lagi aja"

Eca berjalan menuju laptopnya lagi. Tak lama Eca kembali dengan foto baru yang warna latarnya sudah berganti menjadi warna merah.

"Berarti untuk di gereja yang belum tinggal surat baptis sama surat keterangan dari Paroki kamu"

Setelah selesai dengan urusan foto, Eca ikut bergabung bersama Lily dan membantu tunangannya itu membereskan kertas-kertas yang berserakan di lantai.

"Iya A, lusa aku coba ke sana lagi. Kemarin waktu aku ke sana Romo Markus lagi sakit"

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang