#Sembilanpuluhsembilan

195 29 1
                                    

My forever bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My forever bestie

-Dia Edrea Sanskara-

Satu tahun kemudian...

Edrea melambaikan tangannya ke tribun saat matanya melihat Gama.

Kedua tangan Gama mengepal ke depan memberi semangat yang dibalas Edrea dengan menggoyangkan pompom di tangannya dengan semangat sambil berlari ke tengah lapangan.

"Esh!"

Dari Edrea, Gama beralih menyapa Elesh yang sudah lebih dulu duduk di salah satu bangku.

Hari ini adalah jadwal perdana Edrea latihan pemandu sorak setelah libur kenaikan kelas dan Gama yang biasa menjemput Edrea dan Elesh memilih untuk datang lebih awal karena ingin melihat Edrea latihan.

"Buat kamu"

Gama mendudukkan dirinya di sebelah Elesh seraya menyodorkan satu kaleng susu cokelat dingin.

"Makasih Om..." Jawab Elesh tak bersemangat.

"Hei, kenapa kok lemes banget?"

Gama sedikit membungkuk agar bisa melihat dengan jelas wajah Elesh yang duduk sambil memeluk kakinya.

Elesh hanya menggelengkan kepalanya. Gama pun akhirnya hanya mengusap puncak kepala Elesh sekilas sebelum fokus memperhatikan Edrea yang sudah mulai menari bersama teman-teman satu timnya.

"Om, besok-besok sama Mbak Maria dong jemputnya. Mbak Maria bilang mau nonton Rea juga"

Jam menunjukkan pukul lima lewat saat Edrea menyelesaikan kegiatan latihannya.

"Iya, minggu depan Om sama Mbak Maria ya, tadi Om nyuci mobil dulu jadi OTW-nya gak dari rumah"

Edrea mengangguk semangat dan dengan langkah ceria berjalan menuju mobil, tidak menunjukkan kalau dia lelah.

Sejak kecil Edrea memang sudah sangat senang menari. Apalagi semenjak diperbolehkan memiliki sosial media sendiri, Edrea semakin sering meng-cover lagu-lagu K-Pop yang juga menjadi kegemarannya. Bahkan sebelum mengikuti pemandu sorak di sekolahnya, Edrea sudah terlebih dahulu mengambil kelas dance, setelah sebelumnya dia mengikuti balet selama lebih kurang sepuluh tahun.

Berbeda dengan Edrea yang masih cerah ceria walaupun sehabis latihan, Elesh berjalan ke arah mobil dengan lesu dan wajah yang tertunduk.

"Esh, kamu kenapa ih kok dari tadi lemes banget?"

Langkah Edrea terhenti dan berbalik ke Elesh yang tertinggal beberapa langkah di belakangnya.

"Jangan Re, aku lagi gak mood" Jawab Elesh seraya menyingkirkan tangan Edrea dari pundaknya.

Edrea menatap Gama yang hanya dijawab gelengan oleh Gama.

***

Elesh melihat ke arah pintu ketika dilihatnya lampu di atas pintu kamarnya berkedip-kedip.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang