#Limapuluhsembilan

454 40 22
                                    

Ten little fingersAnd ten little toes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ten little fingers
And ten little toes

D-day

"Kak, kamu sarapan dulu sana. Biar Lily Mama yang nemenin"

Hari sudah berganti pagi, begitu juga pembukaan Lily yang sudah berganti menjadi pembukaan enam.

Jangan tanya dengan rasa sakitnya, karena Lily sendiri sudah tidak bisa menggambarkannya.

"Aku gak papa A..."

"Aa makan dulu ya? Kalau Aa mau mandi sekalian juga gak papa, biar seger"

Lily ikut membujuk Eca yang bersikukuh tidak mau keluar kamar, tapi dia juga tidak sanggup kalau harus makan di sini sambil melihat Lily menahan sakit.

"Udah ayo Kak, mumpung Lily masih pembukaan enam" Kali ini Ezera yang berbicara.

"Kalau Aa gak mau makan, aku juga gak mau makan"

Lily terpaksa mengeluarkan senjata terakhirnya, yaitu mengancam Eca. Didorongnya menjauh mangkuk bubur yang isinya tadi hendak disendoknya.

Jelas kalau cara ini langsung berhasil. Tidak menolak seperti sebelumnya, Eca bergegas keluar dari kamar.

Tidak sampai lima belas menit Eca sudah selesai dengan kegiatan makannya, bahkan dia juga mandi sekalian.

"Loh udah selesai A? Kok cepet banget?"

Lily kaget melihat Eca sudah masuk kembali ke dalam kamar, dia saja belum menyelesaikan sarapannya karena harus berhenti beberapa kali ketika kontraksi datang menghampiri.

"Ya ngapain lama-lama" Jawab Eca singkat seraya mengambil mangkuk bubur dari meja.

Lily mengelak ketika tangan Eca tersodor untuk menyuapkan bubur ke mulutnya.

"Aa beneran udah makan?"

Mata Lily memicing, mencurigai kalau suaminya ini berbohong.

"Bener Sayang, kamu tanya deh Mommy kalau gak percaya"

"Aa juga udah mandi. Nih cium nih"

Eca mengarahkan pipinya ke Lily.

Tidak menolak, Lily mencondongkan kepalanya dan mencium pipi Eca.

"Udah wangikan?" Tanya Eca.

Terdengar kekehan pelan Lily seraya menganggukkan kepalanya.

***

"Ngh... Huh..."

Lily merintih menahan sakit sambil duduk di atas birth ball, di depannya ada Eca yang duduk di pinggir tempat tidur, dan di belakangnya ada Dayu yang memijit pinggulnya.

"Ah, ya Tuhan..."

Lily mengeratkan pelukannya di leher Eca, tangannya sesekali mencengkram kuat punggung Eca sampai kaos putih yang dikenakan suaminya ini tampak lusuh.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang