"Lily, kamu sampai kapan sih marah sama Kakak?"
"Kakak kangen..."
--------------------
Setahun belakangan ini hubungan Eca dan Lily semakin merenggang.
Eca sudah berusaha sebisanya agar hubungan mereka tetap dekat, tapi apalah daya, Lily memilih seb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two plus one?
-Dewanjaya Esa Sanskara-
Beberapa tahun kemudian...
Suasana subuh yang harusnya masih dingin tidak berlaku di kamar Eca dan Lily subuh ini.
Hembusan napas Eca dan Lily terdengar saling bersahut-sahutan memenuhi kamar.
Lily menengadahkan kepalanya ketika bibir Eca terus menciumi lehernya. Jemarinya meremas-remas pelan punggung Eca karena tidak bisa lagi menahan kenikmatan yang sedang diberikan suaminya.
"Ah... Hah... Hah..."
Eca menghembuskan napasnya dan cengkramannya pada seprei melonggar ketika dia sampai pada puncak orgasme. Begitu juga dengan Lily yang terengah-engah di bawah kungkungan Eca.
Eca dan Lily tersenyum sambil saling bertatapan, perlahan napas keduanya pun mulai kembali normal.
Sebelum merebahkan dirinya, Eca menciumi seluruh wajah Lily sampai Lily tertawa pelan karenanya.
"Makasih Sayang..." Bisik Eca sambil menghadiahi beberapa kecupan di puncak kepala Lily.
"Mm, makasih juga A..." Jawab Lily.
"Sebentar Sayang, Aa bersihin ini dulu"
Lily yang hendak merapatkan dirinya ke Eca ditahan bahunya oleh Eca.
Eca menyingkap selimut yang menutupi sebagian dirinya dan mulai membersihkan sisa-sisa permainan mereka tadi.
Lily dalam diam memperhatikan suaminya membersihkan dirinya sendiri.
Setelah selesai dengan urusannya, Eca mengangkat tangan kirinya sebagai tanda mempersilakan Lily untuk masuk ke dalam rangkulannya.
Lily yang dari tadi memang menunggu momen ini langsung bergeser dan mengistirahatkan kepalanya di dada bidang Eca.
Selama beberapa saat tidak ada yang membuka pembicaraan. Baik Eca maupun Lily sama-sama tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
"Kamu hari ini mau ngapain Sayang?" Tanya Eca memecah sunyi dengan tangan yang tidak berhenti mengelus lembut punggung Lily.
Lily tidak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak dengan jari-jarinya yang memainkan kaos Eca.
Hari ini adalah hari libur Eca dan Lily, hari di mana mereka memiliki waktu hanya berdua saja tanpa anak-anak mereka.
Dari kemarin sore Edrea dan Elesh dibawa kedua orang tua mereka untuk menghabiskan akhir pekan minggu ini di Bali bersama Ezera.
Eca dan Lily bersyukur mereka masih bisa menikmati waktu hanya berdua saja walaupun sudah memiliki dua anak. Terima kasih kepada kedua orang tua mereka yang dengan senang hati menjaga cucu-cucu mereka.
