#Sembilanpuluh

228 25 0
                                    

Warning!
⚠️Mention of death⚠️

Warning!⚠️Mention of death⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa yang tak terjawab

D-1

Suasana mobil sangat senyap dan canggung, sampai Gama, sang supir, lebih memilih diam sambil sesekali melirik ke arah kaca spion tengah.

Sebetulnya Gama ingin tahu apa yang terjadi di rumah sakit, bukan karena dia se-kepo itu, tapi dia memang khawatir dengan kondisi majikannya.

Sekali lagi Gama melirik kaca spion tengah, kali ini dia melihat Eca sedang mengusap-usap kepala Lily.

Gama tampak gusar di kursi pengemudi. Matanya bergantian menatap kaca spion tengah dan jendela samping.

"Maaf Pak, Bu..." Akhirnya dengan segenap keberanian yang dia punya, Gama bersuara.

Eca dan Lily tidak menjawab, namun Gama bisa melihat Eca dari kaca spion tengah dengan tatapan "ada apa?".

"Maaf kalau saya lancang, tapi... Ibu gak papa, kan...?"

"Si Adek sehat-sehat ajakan Bu...?"

Dua pertanyaan dari Gama sukses membuat tangis Lily kembali pecah. Eca yang duduk di sebelah Lily langsung menarik istrinya ini ke dalam pelukannya. Sedangkan Gama tidak berhenti menyumpahi dirinya sendiri di dalam hati.

"M-maaf Bu, saya minta maaf..." Nada bicara Gama terdengar sangat bersalah, bertepatan dengan lampu lalu lintas yang bertukar menjadi warna merah tanda mereka harus berhenti.

Gama sempat melihat sekilas ke belakang selagi masih tersisa beberapa detik sebelum lampu lalu lintas berubah warna.

"Gak papa Gama, kamu gak perlu minta maaf" Jawab Eca.

"Maaf ya Gama, kamu pasti bingung liat kami begini, harusnya saya jelasin ke kamu dulu tadi..."

Eca menjeda kalimatnya seraya melihat ke arah Lily, tanpa perlu Eca bertanya, Lily segera menganggukkan kepalanya.

"Maaf Gama, tapi kamu bisa minggir dulu?"

Tidak banyak bertanya Gama langsung berbelok ke pom bensin terdekat dan memarkirkan mobil mereka di sana.

Terdengar Eca menghela napas beberapa kali, sedangkan Lily hanya bisa menggenggam tangan Eca karena kalau dia yang menjelaskan sudah pasti dia tidak punya kekuatan.

"Adek udah gak ada Gama..." Jelas Eca langsung ke intinya tanpa ada pembukaan.

Gama terdiam di tempatnya duduk, kedua matanya menatap lurus mata Eca yang sedang menatapnya dari kaca spion tengah.

"Adek... Dia udah gak ada, Adek meninggal, Gama..." Ulang Eca sekali lagi, namun kali ini lebih jelas.

Gama tidak tahu harus bersikap bagaimana saking terkejutnya dia. Genggaman Gama pada kemudi mengerat.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang