#Limapuluhenam

414 41 2
                                    

Getting closer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Getting closer

-Dewanjaya Esa Sanskara-

"Makasih teman-teman semua. Besok kita meeting lagi di jam yang sama ya"

Lily menghembuskan napas lega dan menyandarkan punggungnya dengan nyaman di kursi seraya memejamkan matanya begitu zoom meeting grupnya selesai.

Mata Lily terbuka kembali saat dirasakannya usapan lembut di perutnya. Itu tangan kanan Eca yang juga sedang bekerja di sampingnya.

Senyum kecil terbit di bibir Lily, merasa senang karena Eca sudah tidak perlu lagi kembali ke Jakarta.

"Udah selesai kerjaan kamu?" Tanya Eca tanpa memalingkan wajahnya dari laptopnya.

"Mm" Jawab Lily.

Tidak ada lagi percakapan setelahnya. Eca masih fokus dengan pekerjaannya, sedangkan Lily memejamkan matanya menikmati usapan lembut Eca pada perutnya.

Hampir dua puluh menit suasana hening sampai akhirnya Eca juga menyelesaikan pekerjaannya.

"Yeay, Ayah juga udah selesai kerjanya" Ucap Eca riang seraya menunduk dan mencium perut Lily beberapa kali. Kemudian gantian mencium gemas pipi Lily yang semakin berisi.

Rasanya menyenangkan sekali kalau bekerja seperti ini. Begitu selesai, Eca bisa langsung mengisi kembali energinya dengan menciumi anak dan istrinya.

"Enak banget kalau tiap hari kerja kayak gini, gak berasa capeknya"

Eca perlahan mendekat ke Lily hendak mencium bibir istrinya ini, namun belum sampai bibirnya di bibir Lily, Lily menahan bahu Eca.

"Malu A..." Cicit Lily seraya melirik-lirik ke arah depan.

Dari Lily, pandangan Eca berpindah mengikuti arah lirikan Lily tadi.

Di seberang ada Ezera yang masih bekerja dengan laptopnya. Wajah Ezera sudah sangat merah, merasa malu melihat kelakuan kakaknya.

Kalau biasanya Ezera akan dengan lantang menginterupsi, kali ini Ezera sengaja memilih diam. Apalagi suasana meja makan yang mereka jadikan tempat untuk bekerja dari tadi terasa sangat tegang.

Saat bekerja tadi Eca tampak serius dengan jarinya yang tidak berhenti mengetik di papan keyboard laptopnya. Sementara Lily yang melakukan zoom meeting beberapa kali berselisih paham dengan rekan kerjanya di seberang panggilan.

Oleh karena itu Ezera diam saja tidak menginterupsi ketika Eca mulai bermesraan dengan Lily.

Sayangnya Ezera lupa kalau Eca adalah tipe manusia yang otomatis akan menjadi lupa sekitar kalau sudah dalam mode bucin, lihat saja dia tadi ingin mencium bibir Lily padahal jelas-jelas ada Ezera juga di sini.

Sedang duduk tepat di hadapan mereka berdua.

Eca tersenyum sekilas lalu tiba-tiba memberi satu kecupan di bibir Lily.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang