#Limapuluhtiga

385 38 1
                                    

Forever mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Forever mine

-Dewanjaya Esa Sanskara-

Perlahan Surya mengerjapkan kedua matanya, seketika itu juga rasa sakit langsung menyerang sekujur tubuhnya.

"Akhirnya bangun juga"

Surya menoleh ke arah suara yang menyapa indra pendengarannya.

Mata Surya membulat melihat siapa pemilik suara tersebut. Itu adalah anak buah Frans, sedang duduk manis di kursi di samping tempat tidurnya.

Sebentar, dia ada di mana sekarang?

Surya melihat sekeliling. Sepertinya dia sedang berada di rumah sakit, walau ruangan yang ditempatinya ini terlihat sangat mewah untuk sebuah ruang rawat inap.

"M-mana si Anjing itu?!" Tanya Surya sok garang, padahal suaranya saja terdengar bergetar.

Masih tertinggal jelas diingatannya bagaimana laki-laki di sampingnya ini mengarahkan balisong ke lehernya kemarin.

"Namanya Pak Esa, bukan si Anjing" Ralat anak buah Frans.

"Dan beliau sekarang lagi di Surabaya dengan Pak Frans" Sambungnya dengan seringai di sudut bibirnya.

Mendengar nama kota yang disebutkan membuat mata Surya membelalak. Tanpa memedulikan kondisinya, Surya bangkit dari tempat tidur dan mencengkram kuat baju laki-laki ini.

"Kalian jangan macem-macem Anjing!" Ancam Surya yang tentu saja tak membuat lawan bicaranya gentar.

Laki-laki ini malah menertawakan Surya yang ketakutan.

"Kamu duluan yang mulai" Jawabnya.

"Anjing!"

Surya kembali ke tempat tidurnya dan menekan tombol perawat.

"Gue bakal laporin kalian semua!"

Tak lama terdengar pintu kamar terbuka memunculkan seorang perawat dari balik pintu.

Seringai kali ini muncul di bibir Surya, tapi tak berlangsung lama. Seringainya lenyap seketika saat anak buah Frans memperlihatkan foto seorang wanita.

Seorang wanita yang ternyata adalah ibunya Surya.

Anak buah Frans mengarahkan jari telunjuknya ke mulutnya seraya mengedipkan mata kirinya, sebelum dia berjalan ke arah pintu untuk menyambut perawat yang tadi dipanggil Surya.

Tubuh Surya terasa sangat lemas, dia terduduk di tempat tidur dengan ekspresi takut yang tergambar jelas di wajahnya.

***

Okan terlompat keluar dari kamarnya ketika didengarnya suara bantingan dari pintu depan.

"Lu kenapa Sur???"

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang