#Delapanpuluhenam

217 24 0
                                    

Terima kasih Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih Ayah

-Aurelie Aditya-

Eca terbangun karena merasakan usapan lembut pada samping kepalanya.

"Good Morning Sayang..." Sapa Eca ke Lily, orang yang mengusap samping kepalanya.

Belum sempat Lily menjawab, Eca mendekat dan memberikan satu ciuman di bibir Lily. Baru setelah itu dia turun menuju perut Lily.

"Good Morning Adek..." Eca mencium perut Lily beberapa kali.

"Morning Ayah..." Balas Lily setelah Eca kembali ke bantalnya.

"Tidur kamu enak semalem?" Tanya Eca yang dijawab anggukan dari Lily.

"Perut kamu gimana, mual lagi gak?" Tanya Eca lagi yang kali ini dijawab gelengan oleh Lily.

Eca tersenyum seraya tangannya yang terangkat menuju kepala Lily.

"Kamu mau makan apa hari ini?"

Berbeda dengan dua pertanyaan sebelumnya, di pertanyaan kali ini Lily tampak berpikir sejenak.

"Aku mau sarapan nasi goreng. Makan siang sama makan malemnya nanti terserah Aa aja mau disamain sama menu anak-anak juga gak papa"

"Oke Mama..." Jawab Eca tanpa penolakan seraya mengusap pipi Lily.

"Makasih Ayah..." Lily mendekat dan mencium bibir Eca beberapa kali sebagai ucapan terima kasih.

Syukurlah keadaan Lily semakin hari semakin membaik, dia tidak lagi mengalami muntah-muntah walau sesekali masih terasa mual-mual.

Keadaan Lily membaik karena dia sudah tahu bagaimana cara mengatasi morning sickness-nya.

Setelah mencoba berbagai macam makanan yang akan selalu berakhir dengan dimuntahkan, ternyata ada juga makanan yang bisa dimakan Lily.

Makanan itu adalah makanan yang dimasak oleh suaminya.

Awalnya ini saat Eca membuatkan bubur untuk Lily. Sewaktu memakan bubur buatan suaminya itu, untuk pertama kalinya, dia tidak muntah sama sekali.

Pada waktu itu Lily tidak langsung menyadari kalau masakan Eca-lah yang membuatnya tidak muntah lagi dan mengira kalau bubur yang cocok dimakannya.

Hari itu Lily seharian memakan bubur buatan Eca dan merasa senang karena akhirnya dia bisa makan tanpa harus ada drama muntah setelahnya, namun keesokan harinya sewaktu memakan bubur yang dibeli dia malah kembali muntah seperti sebelumnya.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang