#Duapuluhtiga

593 61 7
                                    

You have me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You have me

-Aurelie Aditya-

Sudah lewat beberapa minggu Eca kembali ke Jakarta. Namun sayang, kepulangannya kemarin tanpa keluarga.

Syukurlah keadaan Elang tidak parah, dia mengalami serangan Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan.

Walau tidak parah, dokter tetap meminta Elang untuk tinggal di Bali selama masa pengobatan dan pemulihan. Karena ketika seseorang sudah mengalami stroke ringan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan serangan kedua yang bisa jadi stroke berat.

"Oh iya Pak, saya lupa bilang. Ibu Aurelie sudah menunggu di ruangan Bapak"

Suara sekretarisnya berhasil menarik Eca kembali ke dunia nyata. Sehabis rapat tadi dia terus termenung, menatap kosong ke arah pantulan dirinya di cermin yang menutupi dinding lift.

"Kalau begitu tolong kosongkan sisa jadwal saya hari ini. Terima kasih sebelumnya" Perintah Eca seraya keluar dari lift dan bergegas menuju ruangannya.

"Hei, udah selesai A meeting-nya?" Eca langsung disambut Lily begitu kakinya memasuki ruang kerjanya.

Lily tampak sibuk menata beberapa kotak di atas meja. Kotak-kotak tersebut berisi berbagai macam makanan yang sudah disiapkannya dari rumah.

Sudah beberapa hari ini Lily selalu datang ke kantor Eca untuk mengajaknya makan siang bersama.

Ini bukan karena Lily sedang santai, justru pekerjaannya sedang banyak-banyaknya. Hanya saja Lily khawatir, sejak mereka pulang dari Bali, Eca terus kehilangan berat badannya.

Bahkan Richard, lelaki yang dipercaya Eca dan Lily untuk menjadi perancang busana pengantin mereka ikut dibuat pusing dengan keadaan Eca ini.

"Gimana tadi meeting-nya? All good?" Sambung Lily. Kali ini dia berjalan mendekat ke arah Eca.

Lily memegang jas Eca, meminta lelaki itu untuk melepaskannya agar dia merasa lebih nyaman saat mereka makan.

Eca menurut saja. Lalu dia menyusul Lily menuju meja tengah dan mendudukkan dirinya di samping sang tunangan.

"Aa, kenapa kok diem aja?"

"Aa sakit?"

Eca menggeleng, ditatapnya Lily dengan matanya yang tampak lelah.

Lily menghela pelan napasnya seraya mendekatkan duduknya ke Eca.

Kedua tangan Lily terangkat memeluk leher Eca, diusapnya dengan lembut belakang kepala sang tunangan.

"It's okay A, Daddy pasti sembuh" Bisik Lily seakan tahu apa yang mengusik pikiran tunangannya beberapa hari ini.

Eca membalas pelukan Lily dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang wanita yang lebih muda.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang