#Delapanpuluhsembilan

190 22 2
                                    

Warning!
⚠️Stillbirth⚠️

Perpisahan sebelum ada pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpisahan sebelum ada pertemuan

D-1

Eca dan Lily yang baru saja sampai langsung diarahkan ke ruang pemeriksaan.

"Adek masih belum gerak Sayang?" Tanya Eca selagi mereka menunggu Sean.

Lily menggelengkan kepalanya dengan wajah cemas, tangannya sedari tadi tidak melepaskan genggamannya pada tangan Eca.

"Maaf Pak Esa, Bu Aurelie, sudah lama ya menunggunya?"

Tampak Sean memasuki ruangan dengan langkah terburu-buru, bahkan jas dokternya masih disampirkan di lengannya.

"Gak kok Dok, ini istri saya juga baru selesai diperiksa suster" Jawab Eca.

Sean kemudian hanya tersenyum sambil mulai menyiapkan peralatan untuk memeriksa Lily.

"Tensi Bu Aurelie tadi gimana Sus?" Tanya Sean dengan alat USG yang sudah siap di tangan kanannya.

Sang perawat yang sebelumnya memeriksa Lily selagi menunggu Sean datang menjelaskan hasil pemeriksaan dasar Lily yang semuanya tampak normal.

"Sekarang kita coba cek Adek ya" Ucap Sean dengan alat USG yang sudah siap digunakan.

Tangan kanan Sean mulai bergerak di sekitar permukaan perut Lily, seperti yang biasa dilakukannya selama beberapa bulan terakhir.

Beberapa menit berlalu, namun suasana tetap hening. Sean terus menggerakkan alat tersebut di perut Lily berusaha mencari detak jantung si bayi.

"Gimana Dok...?"

Suara Lily terdengar lemas karena biasanya Sean tidak membutuhkan waktu selama ini untuk menangkap detak jantung anaknya.

Sean tidak menjawab selain memberikan senyuman yang entah mengapa terasa sangat dipaksakan. Tatapan mata Sean yang biasanya ramah dan ceria juga berubah.

"Tolong Sus..." Ucap Sean meminta perawat untuk membersihkan perut Lily dari sisa gel.

Eca dan Lily tentu kebingungan. Mereka belum mendengar atau ditunjukkan apa-apa oleh Sean, namun kenapa pemeriksaan malah sudah selesai?

"Jadi gimana Dok?"

"Anak saya baik-baik ajakan?"

Kali ini Eca yang bertanya dengan nada sedikit menuntut.

Senyum Sean sudah hilang sepenuhnya, bahkan kepalanya sedikit tertunduk. Begitu juga dengan perawat yang dari tadi terus bersama mereka.

"Maaf Pak, Bu..."

"Dari hasil pemeriksaan tadi saya tidak menemukan detak jantung bayi dan tidak ada gerakan juga..."

"Saya minta maaf sekali lagi—"

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang