#Empatpuluhsembilan

467 51 5
                                    

Mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mine

-Dewanjaya Esa Sanskara-

Kening Eca sedikit berkerut ketika melihat Velicia berdiri di depan. Biasanya kalau Velicia menunggunya seperti ini, itu artinya ada tamu yang ingin menemuinya. Eca sendiri baru kembali dari makan siang bersama Gustian.

"Pak, ada Bu Aurelie datang" Lapor Velicia seraya menghampiri Eca.

Eca bertukar pandang dengan Gustian. Tahu arti tatapan Eca, Gustian mengangkat kedua bahunya seraya menggeleng. Dia juga tidak tahu-menahu soal ini.

"Udah lama Vel?"

Velicia melihat jam tangannya sebelum menjawab.

"Sekitar setengah jam Pak"

"Duh kamu gimana sih, kenapa gak ngabarin saya?"

Eca mempercepat langkahnya begitu tahu kalau Lily sudah setengah jam menunggunya.

"Maaf Pak, tapi Bu Aurelie sendiri yang minta untuk gak ngabarin Bapak"

Eca melihat ke arah sekretarisnya itu seraya tangannya menekan tombol lantainya di lift.

"Dia ke sini sama siapa tadi?"

"Sama Ibu Jessica, Pak"

Perasaan Eca jadi tidak karuan mendengar nama Jessica disebut.

Lily tidak mengabarinya ataupun Gustian terlebih dahulu kalau dia mau datang. Lalu Lily datang ke sini bersama Jessica, itu semakin memperkuat dugaan Eca kalau ada yang tidak beres.

"Tolong kamu reschedule sisa jadwal saya hari ini dan jangan ke ruangan saya kecuali saya minta"

"Baik Pak"

"Makasih Vel"

Dengan langkah tergesa-gesa, Eca segera keluar dari lift menuju ruangannya.

Sebelum memasuki ruangannya, Eca menarik dan membuang napasnya perlahan, seraya berdoa semoga tidak ada hal yang perlu dicemaskan seperti pikirannya.

Eca melihat Lily sedang memejamkan matanya dalam posisi duduk di sofa dengan berselimutkan jasnya yang memang sengaja ditinggalnya. Di sebelah Lily duduk Jessica yang langsung sadar dengan kedatangan Eca.

"Ly..." Jessica menggoyangkan pelan bahu Lily, membuat Lily terbangun dari tidurnya.

Jessica menggerakkan dagunya. Lily melihat arah yang ditunjuk oleh dagu Jessica dan melihat suaminya berdiri di ambang pintu.

Mata Lily mulai berkaca-kaca, tangis yang sudah sempat mereda kembali datang.

"A-aa... Aa..."

Susah payah Lily memanggil suaminya di antara tangisnya.

Hati Eca seketika memanas. Sakit melihat istrinya menjadi sedih tanpa tahu apa penyebabnya.

Eca tidak menjawab Lily melainkan mendekat ke istrinya dan membawa wanita yang sangat dicintainya ini ke dalam pelukannya.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang