Happy reading;!
"Maksud Lo apa "Ucap reta sembari mendorong tubuh aca
Aca yang mendapat serangan mendadak pun terhempas untung saja ia masih bisa mengimbangi nya
"Lo kan yang lempar kecoa ke gue"ucap reta dengan nada yang cukup keras hal itu sontak membuat semua siswa berkumpul
"Lo apa"an sih"ucap aca
"Gue tanya Ello kan,ngaku Lo"Ucap Reta
"Kalo gue emang kenapa"Ucap aca sembari Ter senyum tipis
"Lo duluan kan yang kemarin mancing gue"lanjut aca
"Kurang ajar Lo ya"Ucap Reta sembari menjambak rambut milik aca
Begitu pun dengan aca ia juga menjambak rambut reta
Semua penonton berteriak heboh ada yang menyebut nama aca dan ada pun yang mendukung reta
"Kayk nya ada yang berantem tu Al" ucap Aldo
Mendengar ucapan Alvaro langsung mengalihkan pandangannya ke arah siswa yang sedang berkumpul
Alvaro membuang nafas kasar saat mendengar nama yang terus di sebut oleh beberapa siswa
Tampa menunggu lama lagi Alvaro segera berjalan menuju kerumunan
Alvaro kembali membuang nafas saat melihat dua perempuan di hadapan nya, Alvaro menarik lengan aca
hal itu sontak membuat suasana menjadi hening"Lepasin"ucap aca sembari menyentak tangan Alvaro
"Kalian berdua ikut gue"ucap Alvaro lalu meninggal kan kerumunan
Reta dan aca saling melemparkan tatapan tajam lalu berjalan mengikuti Alvaro
Saat ini Reta dan aca sudah duduk di sebuah ruangan di hadapan nya sudah berdiri Alvaro dan juga ayu yang juga Anggota OSIS
"Kalian itu nggak capek apa berantem terus"ucap ayu Alvaro sengaja memanggil ayu agar bisa mengintrogasi mereka berdua
"Nggak"Ucap reta dan aca bersamaan
Ayu yang mendengar itu meringis belum lagi melihat tatapan tajam dari kedua nya
"Kalian baikan aja yah"ucap ayu
"Nggak"ucap mereka bersamaan
Ayu membuang nafas lelah
"Kalo gitu kalian Terimah hukuman yah "Ucap ayu
"Nggak dia aja yang di hukum"ucap reta
"Berdua"Ucap Alvaro datar
Hal itu membuat reta menjadi bungkam
"Bersihin toilet"Ucap ayu
"What"teriak Reta menggema di sudut ruangan
Hal itu sontak membuat ayu menutup telinga nya
Berbeda dengan aca yang nampak biasa saja yah tentu saja itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi aca
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA TERAKHIR UNTUK ACA
General FictionDi balik senyum nakal dan tingkah laku yang nyaris tak terkendali, tersembunyi luka mendalam yang tak pernah terobati. Dia, si anak yang tak diinginkan, tumbuh dengan rasa sakit yang terpendam, diabaikan dan diasingkan. Namun, di balik topeng pember...