Happy reading!
Aca menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapan nya'terlihat beberapa orang nampak keluar masuk dari gedung tersebut begitu pun dengan aca yang mulai melangkah kan kaki nya memasuki gedung tersebut
"Permisi sus"ucap aca pada salah satu suster rumah sakit
"Ada yang bisa saya bantu"ucap suster ramah
"Dokter Juli nya ada"ucap aca
"Silahkan masuk dokter Juli sedang berada di ruangan nya"ucap suster yang di angguki aca
"Makasih sus"ucap aca kalau segera berjalan menuju ruangan dokter Juli
Ceklek..aca membuka pintu yang Sebelumnya sudah ia ketuk terlebih dahulu
"Permisi dok"ucap aca
"Silah kan"ucap dokter Juli
"Carissa ada apa"ucap dokter Juli saat aca sudah berada di hadapan dokter juli
"Kenapa kamu jarang sekali konsultasi"lanjut dokter Juli
"S-saya sibuk dok"ucap aca
"Harus kamu lebih mementingkan kesehatan kamu "ucap dokter Juli
Sedangkan aca hanya bungkam jujur dirinya juga tidak tau harus berbuat apa di sisi lain ia ingin sembuh tapi di sisi lain ia juga paham betul bahwa untuk sembuh ia membutuhkan biaya yang banyak
Harus kemana ia berteduh,bahkan saat ini ia benar-benar membutuhkan dukungan dan semangat untuk sembuh yang sama sekali tidak ia dapatkan dari siapa pun
"Are you okay"ucap dokter Juli
"......"
"Bagai mana dengan kemoterapi yang waktu itu saya sarankan apa kamu bersedia"ucap dokter Juli
"Apakah saya masih punya waktu"ucap aca
"Kamu mau tunda lagi"ucap dokter Juli yang mendapat anggukan dari aca
"Boleh saya tanya"ucap dokter Juli sembari menatap dalam mata aca
"Apa kendalanya"lanjut dokter Juli
"S-saya harus mempersiapkan biaya nya dok"ucap aca yang membuat dokter Juli mengangguk
"Baik'saya kasih kamu waktu sampai bulan depan karena secepat nya kamu harus melakukan kemoterapi agar kanker di otak kamu tidak berkembang dan membawa dampak buruk bagi organ tubuh mu"ucap dokter Juli yang membuat aca menutup mata nya
"Jangan putus asa'tetap semangat okay"ucap dokter Juli yang di angguki oleh aca
Sepanjang koridor aca berjalan dengan tatapan kosong "Baik'saya kasih kamu waktu sampai bulan depan karena secepat nya kamu harus melakukan kemoterapi agar kanker di otak kamu tidak berkembang dan membawa dampak buruk bagi organ tubuh mu"ucapan dokter Juli terus berputar di kepalanya
Aca meremas rambut nya frustasi,mengusap kasar wajah nya setelahnya ia segera berjalan meninggalkan area rumah sakit
.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA TERAKHIR UNTUK ACA
Ficção GeralDi balik senyum nakal dan tingkah laku yang nyaris tak terkendali, tersembunyi luka mendalam yang tak pernah terobati. Dia, si anak yang tak diinginkan, tumbuh dengan rasa sakit yang terpendam, diabaikan dan diasingkan. Namun, di balik topeng pember...