Happy reading:!
"Syila boleh ambil ini enggak mah"ucap seorang bocah perempuan sembari memperlihatkan boneka yang ia pegang
"Boleh kok sayang"ucap seorang wanita kira-kira berumur dua puluh tiga tahun
"Yey" antusias sang bocah
"Kamu boleh ambil apa aja yang kamu mau"ucap wanita itu
Sedangkan di sisi lain seorang bocah perempuan sedang menatap sendu dua orang yang sedang asik memilih mainan tadi
Bocah itu menatap mainan Barbie yang tadi sempat ia minta kepada sang mamah namun tak di berikan
Detik kemudian bocah itu menelan ludah nya kasar saat mainan itu sudah berada di tangan sodari nya
"Mah aku boleh ambil ini"ucap bocah yang di ketahui bernama syila
"Boleh sayang"!!
Mendengar itu membuat mata bocah yang sedang bersembunyi di balik rak itu berkaca-kaca
Bocah itu membuang nafas kasar detik kemudian matanya menangkap sebuah Boneka Barbie yang terlihat sederhana namun sangat menarik menurut nya
Tanpa menunggu lama lagi gadis itu langsung mengambil boneka tersebut
"Aca boleh ambil ini enggak"ucap nya sembari tersenyum hangat
"Ck'kamu ini kenapa sih mama bilang enggak usah kamu kan boleh ambil mainan bekas syila"ucap wanita tersebut sembari mengambil boneka yang di sodorkan tadi
"Tap-"!!
"Diam saya suruh tunggu'kamu malah berkeliaran'sana kamu tunggu syila beres pilih mainan nya"ucap wanita itu yang membuat bocah yang sedang menunduk takut itu mengangguk
Saat sudah berada di tempat sepi bocah perempuan itu mulai mengeluarkan isakan nya
Gadis itu hanya bisa menatap nanar boneka yang tadi ia pengang kini sudah berada di tangan sodari perempuan nya
Beberapa menit kemudian gadis itu mengusap air mata nya saat terlihat sang mamah dan sodari nya berjalan ke arah nya
Ah sepertinya mereka sudah menyelesaikan acara belanja nya terbukti dari banyaknya paper bag di tangan mereka
Gadis kecil itu tersenyum kearah dua wanita yang berjalan ke arah nya
"Ini bawa mainan punya syila awas sampai jatuh"ucap nya sedangkan bocah itu hanya mengangguk sembari mengambil paper bag milik sodari nya
Aca
Syila
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA TERAKHIR UNTUK ACA
General FictionDi balik senyum nakal dan tingkah laku yang nyaris tak terkendali, tersembunyi luka mendalam yang tak pernah terobati. Dia, si anak yang tak diinginkan, tumbuh dengan rasa sakit yang terpendam, diabaikan dan diasingkan. Namun, di balik topeng pember...