03.Malu

123 28 4
                                    

SELAMAT MEMBACA

Malu
26 April 2022

Happy reading.

•••🦋•••

"GRACI!!!" Teriak seseorang.

Cia yang saat ini menggunakan jaket dan masker, menoleh ke arah sumbeh suara itu.

"Hei Cia!"

Cia menghampiri orang yang memanggilnya tersebut.

"Jangan teriak dong. Percuma dong gue nyamar kayak gini kalo lo teriak-teriak manggil nama gue." Ucap nya kepada Ayaa.

Ayaa memperhatikan penampilan Cia dari atas ke bawah. Rambut panjang Cia dibiarkan tergerai. Wajah nya mengenakan kacamata dan masker agar tidak ada yang mengenalnya. Jaket berwarna ungu juga tak lupa dikenakan nya.

"Lo sakit?" Tanya Ayaa akhirnya.

"Gue nyamar. Kan tadi gue udah bilang." Sambil melepas maskernya.

"Buat apa?"

"Biar nggak ada yang ngenalin gue."

"Kenapa?"

"Lo lupa? Kemarin Kak Arka ngapain gue?" Ucap Cia mulai kesal.

"Oo.. sorry-soryy." Ucap Ayaa dengan cengirannya.

Cia memutar bola matanya malas.

"Tapi kayaknya sekarang udah pada tahu deh kalo yang pake jaket sama masker ini Lo. Gracia Natta Manalessa yang kemarin habis ngumumin hubungannya ke satu sekolah."

"Gara-gara Lo kan?" Ucap Cia sebal sambil melepas kacamatanya.

"Sorry-sorry. Tapi siapa juga yang nggak sadar kalo orang yang bentukannya kayak orang penyakitan ini Lo." Ucap Ayaa.

"Cia menghela nafasnya lemas." "Jadi gue harus gimana?"

"Yaudah terima aja." Jawab Ayaa santai.

"Maksud Lo? Bisa gila gue kalo pacaran sama Kak Arka."

"Kok gila sih yang?" Tiba-tiba sebuah suara menyahut ucapan Cia. Suara yang telah mereka kenal, yang membuat badan Cia seketika menegang.

"Kenapa bisa gila? Hmm.." ucap Arka yang telah berada di samping Cia.

"Emm.. ma.. maksud saya bukan gitu kak.." jawab Cia takut-takut.

"Terus gimana?" Arka masih menuntut penjelasan, walaupun yang ia inginkan sebenarnya hanyalah menggoda Cia.

Berfikir keras, Cia masih memikirkan jawaban apa yang pas untuk menjawab pertanyaan Arka.

"Lo ga mau masuk kelas?" Arka mengangkat sebelah alisnya menatap Ayaa.

Ayaa hanya diam, takut untuk menjawab. Padahal Arka bertanya dengan nada santai.

"O iya, kita ke kelas dulu ya Kak." Ucap Cia tiba-tiba sambil menarik tangan Ayaa untuk menjauh dari Arka.

Baru beberapa langkah, tangan Cia sudah dicekel oleh Arka.

"Lo boleh ke kelas." Ucap Arka ke Ayaa.

Ayaa hendak melepaskan tangannya, namun ditahan oleh Cia.

"Lepasin tangan nya." Ucap Arka langsung.

Spontan Cia langsung melepaskan tangan Ayaa.

Arka mengisyaratkan Ayaa untuk pergi.

"Sorry.." bisil Ayaa ke Cia dengan wajah bersalah.

"Saya mau ke kelas Kak." Ucap Cia takut-takut.

"Masih pagi, nanti aja."

Love For Shoes [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang