25. Misi Penyelamatan

53 17 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Misi Penyelamatan
31 April 2022

•••🦋•••

Seorang lelaki berjalan dengan tergesa-gesa di sebuah perusahaan. Tujuannya hanya satu, yaitu menuju ruangan sang pemilik perusahaan tersebut. Beberapa kali sapaan hormat didapatkannya namun ia tak acuh. Hingga akhirnya dia berada di depan sebuah pindu dan dengan segera langsung membukanya. Dilihatnya lelaki paruh baya menduduki kursi kebesarannya.

"Pa aku perlu bantuan."

Lelaki paruh baya tersebut menganggukkan kepalanya dan langsung memangil seseorang
"Andre!"

Seorang lelaki memasuki ruangan. "Ya Tuan" ucap seorang lelaki yang baru saja masuk dengan hormat.

"Katakanlah." Suruh lelaki paruh baya terhadap anaknya.

"Bawa orang-orang paling terlatih dan ikut aku sekarang juga" ucap Arka.

"Baik Tuan!" Andra langsung menghubungi seseorang. "Mereka menunggu di bawah Tuan muda."

"Arka ada apa?" Mr. Vered.

"Cia diculik oleh salah satu perempuan yang kemarin aku keluarkan dari sekolah. Sepertinya dia ingin balas demdam dengan menculik wanita ku." Jelas Arka singkat karena ia yakin bahwa ayahnya mengenal Cia dari orang suruhan papahnya yang selalu memata-matai semua kegiatannya.

"Baiklah aku akan ikut" ucap Mr. Vered mulai berjalan yang diikuti oleh Arka dan Andre.

Mobil telah berjajar rapi sesampainya mereka diluar gedung. Mr. Vered memasuki salah satu mobil yang diikuti oleh Arka dan Andre. Mobil mereka mulai berjalan dengan diikuti beberapa mobil dibelakangnya yang Arka tau mereka orang-orang papahnya.

Arka memberikan sebuah koordinat lokasi kepada Andre ia peroleh dari kalung yang pernah ia berikan kepada Cia. Mobil membelah jalanan dengan mudah karena jalan yang mereka lewati merupakan jalan yang jarang dilewat oleh orang-orang. Koordinat menunjukkan titik disebuah pabrik terbengkalai di pinggiran kota.

Mobil berhenti agak jauh dari pabrik agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Semua orang mulai keluar dari mobil setelah menyusun siasat untuk membebaskan Cia.

Drrtt..

Handphone Arka getar dan memunculkan nomor asing.

"Halo Lo mau cewek ini selamat, jangan macem-macem sama gue! Hahahaha sekarang lo tau kan siapa gue?" Ucap suara di seberang telepon yang Arka tau itu Karin.

"Gue ingetin sekali lagi kalo lo berani nyentuh cewek gue, gue ngga bakal segan-segan buat lo mampus!"

"Hahahaha" tawa melengking Karin diikuti dengan suara lemah dari seorang perempuan. "K.. kak.. tolong."

Setelah itu panggilan langsung diputuskan kembali oleh Karin.

Arka yang sudah kalang kabut karena mendengar suara Cia, tanpa berpikir panjang langsung berlari menuju pabrik seorang diri. Tak didengarnya suara orang lain yang memanggilnya.

"Dasar anak itu! Selalu melakukan hal dengan ceroboh!" Ucap Mr. Vered yang langsing mengkoordinir yang lain untuk segera beroperasi.

Arka yang sudah berada di halaman depan pabrik tampak mengintip kondisi depan pintu. Seorang lelaki bertubuh besar dan tangan dipenuhi dengan tato nampak berjaga namun terlihat lelah matanya.

"Bagus!" Ucap Arka ke dirinya sendiri yang mendapat kesempatan untuk melumpuhkan lelaki bertato tersebut.

Dengan langkah pasti dan gesit Arka menuju ke arah lelaki tersebut dengan bersembunyi dibalik pohon-pohon rindang samping pabrik. Tanpa dapat menghindar, lelaki tersebut langsung pingsan dengan Arka yang memukul kepala lelaki tersebut dengan btu reruntuhan pabrik.

Love For Shoes [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang