SELAMAT MEMBACA
Mata-mata
30 April 2022Hallo jangan lupa setiap paragraf ramein dengan komen kalian🥰💜.
Absen dengan nama depan kalian yuk
Vote + Komen +Follow nya jangan sampai ketinggalan😽
•••🦋•••
Matahari telah berada tepat di atas kepala saat 2 mobil sport bergerak dengan kesepatan sedang. 2 mobil itu melaju menjauhi Vila yang kemarin menjadi kebahagiaan anak-anak yang baru beranjak dewasa tersebut.
"Ngga mau pulang. Masih pengen liburan." Rengek Cia yang sedang dalam perjalanan pulang bersama Arka.
"Besok kita masuk sayang. Lain kali ya kalo pas libur panjang atau pas sabtu Minggu lagi kita jalan berdua." Arka menenangkan sambil tangannya yang bebas membelai rambut Cia.
"Bener yah tapi entar yang minta ijin ke orang tua aku kakak." Cia menepuk jidatnya mengingat sesuatu. "Oh iya Aku kan belum ijin sama orang tua aku buat kali ini. Aduh gimana nih? Mereka Jan katanya mau balik hari ini. Entar pasti dimarahin."
"Udah Aku mintain ijin kok." Jawab Arka santai.
"Hah kapan? Kok Aku ngga tau?" Tanya Cia penasaran.
"Kemarin Aku telpon papa kamu terus minta ijin ke beliau ngajak kamu liburan. Terus diijinin deh."
"Hah serius? Kok papa Aku gampang banget ngijinin Aku pergi?" Tanya Cia tak percaya.
"Kalo kamu ngga diijinin, ngga mungkin Aku berani bawa kamu liburan sayang." Jelas Arka.
"Gila gila gila kamu paket pelet apa kak? Udah beberapa kali kamu minta ijin ke papa buat ngajak Aku keluar dan selalu dibolehin."
"Cukup pake cinta, kasih sayang dan sedikit kata-kata yang dilebih-lebihkan. Hahaha." Jawab Arka asal.
"Hahaha dasar gombal!" Cia ikut tertawa.
"Tapi sayang kan?" Arka menaik turunkan alisnya menggoda Cia.
"Apasih kak!" Wajah Cia memerah.
Seperti saat berangkat, Cia dan Arka memang hanya berdua di mobil begitupula saat mereka pulang. Berbeda dengan Oki yang menggunakan salah satu mobilnya yang berada di Vila untuk mengantar Ayaa pulang sedangkan Zaki sendiri menggunakan mobilnya. Ayaa sempat menolak karena tidak enak dengan Zaki namun Oki juga sudah tertekad untuk membujuk Ayaa agar mau, jadi dengan segala kepekaan akhirnya Zaki memberikan alasan bahwa ia ada acara jadi tidak bisa mengantar Oki dan Ayaa sampai rumah. Ayaa pun mengangguk mengerti sedangkan Oki tersenyum puas.
"Udah dong ngambeknya. Lagian kan tadi denger sendiri kalo Zaki emang ngga bisa nganterin kita." Ucap Oki membujuk Ayaa.
"Alah itu tadi pasti lo yang suruh kan! Dasar! Cara basi!" Ucap Ayaa ngegas.
"Yaelah Ay cuma masalah pulang doang pake acara ngambek. Kan yang penting sampe rumah dengan selamat." Oki mulai kesal.
"Ya tapikan gue ngga enak sama kak Zaki. Gue ngga mau ya sampe dianggap lupa temen. Masa gara-gara kita pacaran terus maunya berduaan terus dan lupain temen."
Oki sempat diam sebentar dan menghela nafasnya. "Iya Ay iya gue paham. Ngga lagi deh. Ini terakhir kalinya gue egois. Udah ya ngambeknya." Ucap Oki selembut mungkin.
"Kalo buat berduaan sebenarnya gue mau kak. Lagian siapa sih yang baru aja jadian tapi ngga mau berduaan? Jarang kan. Tapi maksud gue tuh juga tau kondisi. Jangan sampe terlalu ngorbanin temen karena sebelum kita jadian kan juga apa-apa pasti sama temen, mereka yang bantu kita. Gini ya seumpamanya aja kita ada masalah satu sama lain, pasti kan kita curhat ke temen, minta saran gitu. Jadi intinya walaupun kita pacaran jangan ngebatasin sosialisasi kita ke orang lain karena kehidupan kita ngga cuma sama lo atau gue tapi sama orang lain juga." Jelas Ayaa panjang lebar.
Oki mencerna semua yang dikatakan Ayaa dan akhirnya tersenyum karena ia tidak merasa salah mencari perempuan. Ayaa benar-benar berbeda dari perempuan yang sering dekat dengannya dulu. Pemikiran yang gadis itu miliki lebih terbuka dan membuatnya kagum. Kecuali dengan sifat cuek dan menyeramkan saat marah, Oki tak begitu menyukai nya karena ya siapa orang yang suka jika kekasihnya cuek dan menyeramkan saat marah? Itu akan menjadi kisah horor tersendiri.
"Jadi mau kemana kita?" Tanya Oki bersemangat.
Ayaa mengerutkan keningnya bingung.
"Bukannya kita mau balik?""Oh c'mon babe ini baru jam berapa? Lo ngga mau kemana dulu gitu?"
Ayaa melihat jam di ponselnya. "Emm boleh sih." Ucap gadis itu lebih ke dirinya sendiri sambil berpikir.
"Mau nonton? Jalan-jalan ke mall? Atau sekedar minum di cafe?"
"Nonton kayaknya ide bagus. Tapi bioskop nya yang ada di mall sekalian window shopping gitu."
"Okay let's go!"
Mereka pun menuju sebuah mall yang terletak tak jauh dari posisi mereka berada.
"Gue pengen nonton itu." Tunjuk Ayaa ke salah satu film horor.
"Lo yakin berani nonton film horor? Yang ada lo cuma teriak-teriak lagi." Ucap Oki meragukan.
"Yang ada bukan gue tapi lo yang teriak-teriak ngga jelas." Balas Ayaa.
"Eh tunggu dulu. Itu kak Zaki kan?" Ayaa menunjukan orang yang akan memasuki studio bioskop."Hah mana?" Ucap Oki sambil matanya mencari-cari.
"Ish itu koh!" Tangan Ayaa mengarahkan kepala Oki.
"Hah sama siapa tu anak?"
"Ceweknya mungkin. Udahlah biarin aja." Ucap Ayaa mengedikan bahunya cuek.
"Ngga mungkin! Dia kan jomblo. Kepo gue. Mata-matain yuk. Bakal asik nih kayaknya!" Ucap Oki semangat.
"Emm boleh deh, kayaknya seru. Hehe." Ucap Ayaa dengan kekehannya.
Oki pun membeli 2 tiket yang sesuai dengan studio yang dimasuki Zaki. Ternyata studio yang dipilih itu menayangkan film romantis dan Oki tidak menyukainya.
"Kalo ngga gara-gara kita mau mata-matain tu anak, males banget gue nonton film beginian." Omel Oki.
"Yaudah lah. Yuk masuk, jangan sampe ketahuan." Ucap Ayaa sambil menggandeng tangan Oki yang membuat Oki senyum-senyum sendiri.
Oki dan Ayaa duduk dibarisan belakang dan kebetulan Zaki berada di 2 baris depan mereka sehingga akan lebih mudah untuk memata-matai Zaki.
"Yes kita beruntung duduk disini. Pinter Lo kak pilih tempat duduk." Ucap Ayaa dengan bangga.
"Iyalah gue gitu." Balas Oki sombong namun Ayaa hanya membiarkannya.
"Bentar deh sebenarnya ngapain sih kita diem-diem gini? Kenapa ngga langsung kita samperin aja tadi? Otomati kan kita bakal langsung tau tuh cewek siapanya kak Zaki." Ucap Ayaa berubah pikiran, yang awalnya ia menyetujui ide konyol pacarnya ini, setelah dipikir-pikir hanya buang waktu saja. Kenapa juga dia tadi mau berkelakuan konyol seperti ini.
"Ngga seru dong kalo langsung nyamperin. Kalo kayak gini kan lebih menegangkan kesannya, lagian kita bisa introgasi besok ke Zaki dengan adanya bukti yang valid biar dia ngga bisa ngelak lagi." Ucap Oki dengan muka serius nya.
Ayaa hanya menganggukkan kepalanya sambil berpikir. "Ini yang bego gue atau lo sih kak?" Batinnya.
"Oke sekarang langkah selanjutnya kita foto in mereka. Kita liat seberapa dekat mereka." Ucap Oki sambil mengeluarkan ponselnya.
"Yaudah deh serah lo aja. Gue mau nonton." Ucap Ayaa cuek sambil menonton film yang sedang ditayangkan sedangkan Oki masih sibuk dengan aksi 'mata-matanya'.
•••🦋•••
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Shoes [ END ]
Teen FictionSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW YA!!!🤗💐 Vote nya jangan sampai ketinggalan sayang🥰 Rate: Bisa bajak? Boleh baca. R17+ Hati-hati entar baper xixi🦋🦋 BUKAN CERITA +++ Happy Reading. ... Di publish : 24 April 2022