31.Clubbing

63 24 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Clubbing
6 Mei 2022

"Cia Lo udah ijin kan sama ortu Lo kalo kita bakal nginep?" ucap Ayaa sambil mengemudikan mobilnya.

"Udah."

Mereka berdua menuju rumah Yesha dengan iringan musik radio yang kali itu memutar lagu tentang kehilangan, seperti apa yang sedang Cia rasakan saat ini. Cia memilih menatap jalanan yang mulai ramai, hanya menatap, pikirannya melayang jauh memikirkan seseorang yang telah menghancurkan hatinya. Hingga tak terasa sampailaj mereka di rumah Yesha.

"Yuk" ajak Ayaa yang hendak turun dari mobilnya.

Cia mengikuti Ayaa yang berjalan menuju pintu depan rumah Yesha. Perempuan itu menekan bel yang tersedia di dekat pintu hingga muncullah Yesha membukakan pintu tersebut.

"Kebetulan kalian dah sampai, Bunga bentar lagi juga sampai." Yesha menutup pintu belakangnya. "Nah itu anaknya!" tunjuk Yesha ke mobil berwarna hitam yang sudah berada didepan gerbang.

Mereka bertiga bergegas ke mobil Bunga yang berada di luar gerbang.

"Mobil Lo mau tinggal di rumah gue apa Lo bawa aja?" Tanya Yesha sebelum masuk ke mobil Bunga.

"Gue bawa aja deh. Yuk Cia."

Bunga mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang diikuti oleh Ayaa dibelakang.

"Kira-kira kita entar mau ngapain ya?"

"Dah lah tenang aja. Yang pasti kita bakal seneng-seneng." ucap Ayaa meyakinkan.

Mereka memarkirkan mobilnya, sesampainya di apartmen Bunga dan mengikuti perempuan itu menuju ke ruangannya.

"Jadi seperti yang gue bilang kemarin kalian bakalan nginep sini. Udah ijin kan?" Bunga menatap perempuan dihadapannya satu-persatu.

"Aman pokoknya. Jadi apa rencana Lo?" Tanya Yesha.

"Kita bakalan have fun di club langganan gue. Pokoknya kita bakal seneng-seneng."

Cia membulatkan matanya. "Lo yakin? Tapi kita kak belum 17 tahun. Emang boleh masuk?"

"Masalah itu tenang aja! Ini club punya temen gue, jadi let's go!" ucap Bunga bersemangat.

"Yuk! Gue juga lagi suntuk pengen have tun." ucap Ayaa antusias.

"Oke tapi sebelum itu." Bunga meneliti pakaian perempuan didepannya satu-persatu. "OUTFIT kalian ngga cocok! Yang ada entar gue dikira ngajak keponakan gue yang masih SD lagi."

"Emang apa yang salah?" Cia melihat penampilannya sendiri, Ia menggunakan celana jeans dan sweater oversize berwarna coklat.

"Tapi gue cuma bawa baju tidur." ucap Yesha.

"Emangnya gue ngga punya baju apa?" Bunga memutar bola matanya. "Sini ikut gue!"

Bunga berjalan memimpin menuju sebuah ruangan yang setelah dibuka terdapat banyak sekali pakaian dan aksesoris lainnya. Segala macam untuk segala acara terdapat di ruangan tersebut.

"Karena gue tau kalo kalian milih pakaian sendiri bakalan ngga jauh beda sama yang kalian pake sekarang, jadi ijinin gue kali ini jadi stylish kalian." Bunga mulai memilih-milih pakaian yang akan dipakai ketiga temannya.

"Nah ini, kalian pake gih." Bunga menyerahkan 3 mini dress ke Cia, Ayaa dan Yesha.

Ketiga perempuan itu langsung mengganti pakaian mereka dengan mini dress yang telah dipilih kan oleh Bunga.

"Ini ngga kependekan?" Cia berusaha menarik-narik dressnha agar lebih turun namun percuma saja.

"Engga, Lo cocok kok pake itu. Lagian sesuai sama tempat tujuan kita. Yuk."

Love For Shoes [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang