19. Marah

66 17 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Marah
30 April 2022

•••🦋•••

"Eh itu dah mau keluar si Zaki, ayo buruan!" Oki menarik tangan Ayaa untuk mengikutinya membuntuti Zaki yang sedang bersama seorang perempuan.

"Eh pelan-pelan dong, langsung samperin aja lah yuk!"

"Ngga usah! Kan udah gue bilang, gini aja!"

"Eh siapa tau itu sepupunya kak Zaki." Ucap Ayaa yang masih mengikuti tingkap Oki yang sebenarnya cukup menarik perhatian banyak orang. Bagaimana tidak? Di tempat seluas itu, Oki terlalu menghayati perannya sebagai mata-mata dengan sedikit-sedikit bersembunyi lalu lanjut berjalan lagi. Mungkin jika orang lain yang melihat, akan dianggap aneh.

"Gue kenal semua sepupu Zaki. Dari yang bening, tinggi, model, cantik, pokoknya gue kenal semua." Ucap Oki masih fokus dengan aksinya.

"Oh jadi lo kenal semua sepupu cewek kak Zaki? Playboy banget sih Lo!" Ayaa menghentakkan tangannya dari genggaman Oki.

Oki yang kaget langsung menatap ke arah Ayaa. "Eh Lo kenapa? Kok tiba-tiba marah?"

"Bodo! Pikir aja sendiri! Gue mau pulang!" Ucap Ayaa dengan nada tingginya.

"Lo capek? Yaudah yuk gue anter pulang."

"Gue ngga capek! Cuma males aja sama Lo!"

"Kenapa sih? Apa salah gue? Kayaknya barusan lo oke-oke aja, tapi kenapa sekaeang malah marah-marah gini? Lo pms ya?" Tanya Oki mulai frustasi.

"Gue ngga pms!" Jawab Ayaa dengan galak.

"Lo laper?"

"Ngga."

"Lo haus?"

"Ngga."

"Pengen shopping?"

"Ngga."

"Pengen berak?"

Ayaa membulatkan matanya sendiri memukul kepala Oki. "Kalo ngomong tuh dipikir dulu!"

"Sakit Ay. Gue kan cuma tanya." Oki mengusap-usap kepalanya yang terkena pukulan dari Ayaa.

"Lo jadi cowok emang ngga peka atau pura-pura ngga peka?"

"Kenapa? Tinggal bilang aja apa salah gue! Ngga usah muter-muter! Gue bukan cenayang!" Ucap Oki dengan kesal.

Ayaa menghela nafasnya. "Dahlah lupain aja! Capek.*

Oki melangkah mendekat ke Ayaa dan memeluk perempuan itu. "Gue minta maaf kalo gue ada salah, tapi kalo lo ngga bilang apa-apa terus tiba-tiba marah, malah bikin gue bingung. Kalo ada apa-apa langsung ngomong aja. Gue sayang sama lo." Oki membelai rambut Ayaa dengan sayang.

"Sorry, mungkin gue yang terlalu cemburuan, gue tadi denger kalo lo kenal sama semua sepupu cewek kak Zaki. Ya gue tau kalo lo playboy, tapi sekarang kan lo dah punya gue, jadi kalo bisa kurang-kurangin kelakuan lo yang mata keranjang." Jelas Ayaa dipelukan Oki.

"Iya sorry. Jangan marah lagi. Lo sekarang mau apa?"

Ayaa melonggarkan pelukannya. "Cari makan aja yuk. Gue laper."

"Boleh. Mau makan apa?"

"Terserah."

"Nasi goreng?"

"Gue pengen yang berkuah."

"Bakso?"

"Gue lagi ngga pengen bakso."

Love For Shoes [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang