12.Pagi

82 17 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Pagi
29 April 2022

Pagi ini Cia bagun lebih pagi karena kedua orangtuanya yang pergi ke Jogja menyebabkan dia harus membuat sarapan sendiri. Sebenarnya tidak harus bangun pagi karena seperti biasa Cia hanya sarapan dengan roti selai kacang nya dan segelas susu coklat.

Cia sedang duduk di meja makan saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintu depan rumahnya.

"Siapa sih pagi-pagi dateng? Mas Paijo kayaknya ngga mungkin dateng sepagi ini deh." Ucap Cia sambil beranjak untuk membukakan pintu.

Cklekk..

"Pagi sayang ku!" Ucap seseorang yang sekarang berdiri tepat di hadapan Cia.

"Loh kak? Ngapain kesini pagi-pagi?" Cia heran dengan kedatangan Arka.

"Emang ngga boleh ke rumah pacar nya sendiri?" Tanya Arka pura-pura sedih.

"Yaelah kak bukan gitu maksudku. Kakak kurang kerjaan banget sih dateng pagi-pagi banget." Ucap Cia sebal.

Arka tidak memperdulikan ucapan Cia dan langsung masuk kedalam rumah Cia.

Dengan sebal Cia hanya mengikuti Arka dari belakang.

"Tante sama Om belum pulang yah?" Tanya Arka.

"Bisa liat sendiri kan ngga ada siapa-siapa disini?" Jawab Cia ketus.

Arka hanya terkekeh mendengar ucapan Cia yang ketus.

Cia berjalan menuju ruang makan, dan langsung mendudukan pantatnya di salah satu bangku yang berada di ruang tersebut.

Arka mengikuti Cia dan memilih untuk duduk di sebelah Cia.

Cia menuangkan susu coklat ke dalam dua gelas, satu untuk nya dan satu lagi ia berikan ke Arka.

"Thanks babe." Ucap Arka dengan senyum nya.

Tanpa menjawab ucapan Arka, Cia langsung mengambil selembar roti tawar dan mengolesi nya dengan selai kacang kesukaannya. Sedangkan Arka hanya memperhatikan apa yang dilakukan Cia dengan senyum masih tersungging di bibirnya.

Baru saja Cia akan melahap rotinya, roti itu langsung di rebut oleh Arka dan tanpa rasa bersalah langsung Arka makan.

"Makasih sayangku." Ucap Arka.

Cia hanya memutar bola matanya sebal.

Kembali Cia mengulang kegiatan nya tadi dan memakan roti nya dengan tenang.

Arka menatap Cia yang sedang menikmati sarapannya. Baginya sangat menyenangkan untuk menatap kekasihnya itu lama-lama.

"Masih laper kak? Mau?" Tanya Cia sambil menyodorkannya ke Arka.

Arka hanya menggelengkan kepalanya masih dengan senyum yang sedari tadi tak pernah hilang.

Cia memutar bola matanya kesal. "Kalo kakak liatin aku terus kayak gitu, aku kan jadi nggak konsen buat makan!"

Arka mengerutkan keningnya. "Emang makan harus pake berpikir keras ya? Sampe harus konsen? Hahaha." Arka tertawa sambil mengacak-acak rambut Cia.

"Terserah." Cia melanjutkan sarapan nya. "Yuk kak berangkat." Ucapnya setelah menyelesaikan sarapan.

Arka melirik jam yang berada ditangannya. "Yakin mau berangkat sekarang? Masih pagi ini sayang. Mau ngapain? Mau bersihin satu sekolah?"

"Ini udah siang ihhh. Nanti kalo di jalan macet, kita bisa telat."

"Tenang aja sayang, aku pastiin kamu nggak akan telat kalo berangkat sama aku." Ucap Arka dengan seringai nya.

Cia terdiam sebentar, dan matanya membulat seketika. "Nggak nggak, nggak mau! Pasti kakak bakalan ngebut kan? Kita. Berangkat sekarang aja. Nggak usah ngebut. Terakhir kali jantung ku kayak mau copot di bonceng kakak." Cia langsung menarik tangan Arka untuk bangkit dari duduknya untuk berangkat sekarang juga.

Love For Shoes [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang