GENZO : REMORSEFUL

[7]

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Liam melangkahkan kakinya memasuki sebuah rumah megah dengan pandangan lurus ke depan. Inilah alasan Liam kembali ke Indonesia setelah delapan bulan yang lalu memilih untuk menetap di Berlin, German. Karena sosok inilah Liam harus merelakan waktu berharganya untuk kembali ke Indonesia.

Radiyan Behzad.

Ayah kandung Noliam Syauqi Behzad.

Benar.

Liam adalah keturunan Behzad. Salah satu keluarga terpandang yang kerajaan bisnisnya sudah tidak perlu diragukan lagi kehebatannya. Liam adalah cucu dari Baskara Behzad. Ingat dengan Aezar Behzad? Liam adalah kakak kandung dari Aezar. (read>>SEREIN)

Liam mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang ada di ruang kerja Radiyan. Dia memandang malas Radiyan yang terlihat sibuk di balik meja kerja miliknya. Liam tau ada hal lain yang ingin disampaikan Radiyan selain dari masalah pekerjaan. Karena apabila hanya masalah pekerjaan, Radiyan bisa dengan mudah membahas itu melalui telfon atau video call dengan Liam.

“Papa mau ngomongin apa? Aku tau ini bukan soal kerjaan di kantor” ujar Liam tanpa berniat untuk berbasa-basi dengan Ayahnya sendiri.

Mendengar pertanyaan Liam membuat Radiyan menghentikan gerakan tangannya yang tengah menulis sesuatu di atas meja. Radiyan memandang lurus pada anak lelakinya yang sudah beranjak dewasa ini.

“Papa mau kamu balikin perempuan itu ke keluarganya besok”

Liam terdiam. Sial. Ternyata Ayahnya tau kalau selama ini dirinya menyembunyikan Aneisha di dalam penthouse. Harusnya dia sudah bisa menduga hal ini. Terlebih kekuasaan yang dimiliki Ayahnya mampu membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Radiyan tersenyum miring. “kenapa? Kamu pikir Papa enggak tau kalau selama ini kamu nyembunyiin perempuan di penthouse kamu itu?”

Sial.

Radiyan memang sulit untuk dikelabui. Mau bagaimana pun Liam berusaha untuk menyembunyikan keberadaan Aneisha, suatu hari nanti pasti akan ketauan juga. Terutama oleh Radiyan, Ayahnya sendiri.

“Sejak kapan Papa tau?”

“Satu bulan yang lalu” balas Radiyan santai.

“Papa mau kamu anterin Aneisha ke rumah orang tuanya besok. Kamu sudah keterlaluan Liam. Kamu ngebuat orang lain percaya kalau Aneisha sudah meninggal meskipun pada kenyataannya dia masih hidup. Yang lebih parah kamu ngerebut Aneisha dari Genzo, Liam. Kamu tau kan gimana kondisi Genzo setelah kepergian Aneisha. Jadi Papa minta kamu sudahi permainan konyol kamu ini”

Liam menatap Radiyan tajam. “aku enggak akan pernah ngelepas Nei sampai kapan pun”

“Demi Tuhan Liam, yang kamu culik itu calon istri Genzo, adik sepupu kamu sendiri. Kamu bahkan tau gimana keadaan Genzo setelah kehilangan Aneisha” geram Radiyan menatap Liam.

“Aku enggak peduli”

“DIA BUKAN MELODI, LIAM” seru Radiyan seolah berusaha menyadarkan pikiran sesat Liam.

Liam tersentak saat satu kalimat itu keluar dari bibir Radiyan. Ternyata Radiyan juga mengetahui alasan sebenarnya dari aksi Liam yang menculik Aneisha delapan bulan yang lalu. Liam pikir dia berhasil menipu Radiyan, tapi ternyata Liam salah besar.

Liam menatap Radiyan intens. “Nei akan selalu jadi Melodi di mata aku. Aku rasa enggak ada lagi yang harus kita bicarain. Aku pergi”

“LIAM! LIAM BERHENTI! PAPA BILANG BERHENTI!”

Liam menulikan kedua telinganya dari teriakan kelewat keras yang dilayangkan Radiyan. Dia bahkan tidak perlu repot-repot untuk memberhentikan langkah kakinya hanya demi menuruti ucapan Radiyan. Liam hanya ingin segera pergi dari rumah megah ini. Dia ingin segera bertemu dengan Aneisha yang tadi dia tinggal seorang diri di dalam kamar salah satu hotel ternama.

Gue enggak akan pernah ngelepasin lo, Nei

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆

Anyway, you can call me Debibu 🧡
____________________________________