[25]

3.9K 222 1
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Genzo keluar dari dalam mobil miliknya kala kedua netra coklatmya melihat bayangan Aneisha yang tengah berjalan sendirian keluar dari koridor fakultas. Gadis mungilnya itu nampak cantik dengan dress hitam sebetis yang dipadukan dengan pattern sweater berwarna senada.

 Gadis mungilnya itu nampak cantik dengan dress hitam sebetis yang dipadukan dengan pattern sweater berwarna senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneisha mendongakkan kepala saat melihat ujung sepatu yang berada tepat di depannya. Maklum sedari tadi Aneisha berjalan dengan kepala menunduk ke bawah sambil bermain ponsel. Kening Aneisha mengerut dalam saat melihat Genzo tengah berdiri tegak di depannya. Genzo terlihat sangat tampan hari ini dengan suit berwarna hitam yang membalut tubuh tegapnya.

"Hey, udah kelar kelasnya?"

Aneisha mengerjap cepat berusaha mengembalikan diri dari fantasi liarnya tentang ketampanan Genzo. Aneisha kemudian mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Genzo.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Aneisha heran dengan keberadaan Genzo di depan fakultasnya.

Genzo tersenyum kecil. "jemput kamu lah, Sayang. Sekalian aku mau ngajak kamu lunch bareng"

"Sorry, aku enggak bisa. Aku ada kerja kelompok sama Zetta siang ini"

Genzo terkekeh mendengar jawaban Aneisha. "Zetta lagi nge-date bareng Avel sekarang kalau kamu belum tau"

Sial!

Aneisha ketauan berbohong.

Tanpa mempedulikan respon Aneisha selanjutnya, Genzo menggenggam tangan kiri Aneisha dan menuntun gadis itu untuk masuk ke dalam mobil miliknya. Lalu dengan cepat Genzo berjalan memutar sebelum Aneisha berteriak minta turun dari dalam mobil.

"Jangan cemberut gitu dong Ai. Kamu makin gemesin kalau cemberut gitu"

Aneisha berdecak sebal. "Nyenyenyenye"

Genzo tertawa. Tangan kirinya terulur untuk mengacak rambut Aneisha gemas. "Allright. Kalau gitu aku kasih kamu previlege buat nentuin restoran mana yang mau kita datengin siang ini"

Aneisha terdiam sejenak. Sebenarnya tidak ada salahnya juga dia menerima tawaran Genzo. Lagipula perutnya sudah berteriak minta diisi setelah dia menghabiskan seluruh energinya pada kuliah enam sks nya hari ini. Kalau begitu biarkan Aneisha berpikir sejenak memikirkan menu makan siangnya hari ini demi memuaskan rasa lapar di perutnya itu.

NASI PADANG!

Okay.

Aneisha sudah menentukan menu makan siangnya hari ini. Lagipula sepertinya menyenangkan melihat Genzo menyantap nasi padang untuk pertama kalinya.

Benar.

Terlahir dari keluarga kaya raya membuat Genzo hampir tidak pernah menikmati surga dunia. Genzo selalu memakan makanan di restoran ternama. Tidak pernah baginya untuk makan makanan merakyat seperti itu. Nasi padang adalah salah satunya.

"Aku mau makan Nasi Padang" seru Aneisha antusias.

Genzo menaikkan sebelah alisnya bingung. "Nasi Padang? What's that? Itu nama makanan?"

"Ck ck ck. Parah banget kamu enggak tau Nasi Padang. Seriously? Kamu udah ngelewatin surga dunia tau" ejek Aneisha. "Pokoknya aku mau makan itu sekarang"

Genzo tersenyum sembari tangannya mengelus rambut Aneisha. "as your wish, Princess "

Usai mengatakan itu Genzo mulai menjalankan mobil miliknya. Sementara itu Aneisha yang duduk di samping Genzo bertugas sebagai penunjuk arah karena Genzo sama sekali tidak tau restoran Nasi Padang yang diinginkan Aneisha.

Cukup lama berkutat di jalan raya bersama dengan pengendara lain, akhirnya Genzo menghentikan mobil yang dia kendarai di pelataran parkir salah satu restoran Nasi Padang. Genzo memerhatikan pelataran parkir yang ramai dengan beberapa mobil dan motor yang terparkir memenuhi pelataran parkir. Seenak apa sebenarnya Nasi Padang ini hingga pelataran parkir restoran penuh seperti ini.

"eh kamu mau ke mana, Gen?"

Genzo menaikkan sebelah alisnya bingung. "bukannya kamu mau makan di sini, Ai?"

Aneisha terkekeh tanpa suara. "aku emang mau makan di sini. Tapi lihat noh kamu. Yakin kamu mau makan Nasi Padang pake suit kayak gitu? Buka dulu jas, vest, sama dasinya"

"why? "

"Udah buruan buka aja, Tuan Muda Genzo" geram Aneisha sebal.

Enggan membuat Aneisha marah, akhirnya Genzo membuka jas, vest, dan dasi yang melilit lehernya. Genzo meletakkan tiga barang itu di bangku belakang mobil. Genzo menatap Aneisha bingung ketika gadis itu menengadahkan tangannya ke depan.

Aneisha berdecak sebal ketika Genzo tidak mengerti dengan uluran tangannya. Dengan kesal Aneisha mengambil tangan kiri Genzo. Lalu dia mulai menggulung lengan kemeja yang dipakai Genzo itu hingga siku. Aneisha juga melakukan hal yang sama dengan lengan kemeja kanan yang Genzo pakai.

Aneisha tersenyum puas melihat penampilan Genzo. "ayo turun, aku udah laper banget"

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆

Anyway, you can call me Debibu 🧡
____________________________________

GENZO : REMORSEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang