______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Genzo tersenyum kecil saat memandangi wajah tertidur Aneisha yang saat ini berada di dalam kungkungannya. Sejak semalam Genzo tidak tertidur sama sekali. Dia terlalu fokus untuk meemerhatikan Aneisha. Genzo hanya takut Aneisha akan histeris lagi saat mendengar suara keras lainnya. Alhasil Genzo lebih memilih untuk terjaga semalaman sambil mendekap erat tubuh mungil Aneisha.
Tangan kanan Genzo tidak henti-hentinya bergerak pelan menyingkirkan rambut-rambut Aneisha yang mengalanginya memandang wajah cantik gadis itu. Genzo juga berkali-kali membuat Aneisha mengerang kesal dalam tidurnya.
Bayangkan saja Genzo mengusap pipi, menoel-noel pipi, mencubit hidung, hingga menghujani Aneisha dengan banyak kecupan di seluruh wajah gadis itu. Beruntung kelakuan tidak berakhlak Genzo itu tidak samapai membuat Aneisha terjaga dari tidurnya.
Sebuah senyum lebar terlukis jelas di wajah Genzo manakala kedua mata Aneisha bergerak pelan. Sepertinya sebentar lagi gadis mungilnya ini akan kembali dari alam mimpi. Benar saja, beberapa detik kemudian kedua mata Aneisha telah terbuka sepenuhnya.
"Time to shine, Little Ai "
Aneisha terdiam mendengar sapaan pagi dari Genzo. Kalau boleh jujur, nyawa Aneisha sebenarnya belum benar-benar kembali seutuhnya. Usai terdiam beberapa saat Aneisha menghembuskan napas pelan saat lagi-lagi wajah Genzo menjadi hal yang pertama kali dia lihat saat membuka mata.
"how's your sleep? Mimpiin apa tadi malem?"
"mimpiin Olaf" balas Aneisha acuh.
Mendengar satu nama asing yang keluar dari bibir Aneisha membuat Genzo merasa kesal. "kamu mimpiin cowok lain selain aku?"
"emang kenapa? Suka-suka otak gue lah mau mimpiin siapa. Lo enggak ada hak buat larang-larang gue. Lagian ya asal lo tau, Olaf itu jauh lebih keren daripada lo" sebal Aneisha.
Aneisha bangkit dari tidurnya. Dia beranjak turun dari atas ranjang Genzo. Aneisha mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Dia sedikit terkejut ketika mendapati dirinya berada di dalam kamar Genzo yang ada di kediaman Thomas Bimantara. Aneisha pikir Genzo membawanya ke penthouse, tapi ternyata dia salah.
Malas berdebat dengan Genzo yang tidak ada gunanya membuat Aneisha memilih untuk berjalan keluar. Tetapi belum sempat Aneisha melangkahkan kaki menjauh, Genzo sudah terlebih dahulu menahan lengannya.
Genzo membalikkan tubuh mungil Aneisha paksa. Dia menatap Aneisha tajam.
"siapa Olaf?"
Aneisha mengeram geram. Sampai kapan Genzo mau membahas masalah ini. "lo cari aja di google sana. Cuma dia yang bisa bikin gue bahagia sekarang ini"
"Bukan dia, tapi aku. Maaf Ai, maafin aku yang selalu nyakitin kamu. Maafin aku selalu bikin hati kamu terluka. Maafin aku selalu bikin kamu nangis. Tapi Ai, sumpah demi apapun aku enggak pernah ada niat sedikit pun untuk ngelakuin semua itu ke kamu. Aku juga enggak tau kenapa aku bisa sejahat itu sama kamu. Kasih aku kesempatan lagi untuk bisa memperbaiki semua kesalahan aku ke kamu, Ai. Aku janji aku akan nunjukin ke kamu kalau aku udah berubah. Aku bukan lagi Genzo yang dulu. Aku akan buktiin ke kamu kalau cuma aku satu-satunya orang yang bisa kamu andalin di dunia ini"
Aneisha tersenyum miring. "gue orang yang cukup baik untuk maafin lo, tapi gue enggak sebego itu untuk percaya lagi sama lo"
Genzo menangkup pipi kiri Aneisha. "kehilangan kamu buat aku sadar kalau aku cuma bisa hidup karena ada kamu. Seluruh dunia aku jadi hitam dan putih waktu kamu pergi dari sisi aku. Aku mati Ai tanpa ada kamu. Aku janji mulai sekarang hubungan kita akan bebas dari kebohongan, penghinaan, dan juga air mata. Aku janji sama kamu, Ai. Kamu bisa pegang janji aku kali ini"
Aneisha melepaskan tangan Genzzo perlahan. "setelah semua kejadian ini gue juga akhirnya sadar kalau selama ini kita emang enggak pernah ditakdirkan untuk bersama. Jadi berhenti untuk melawan takdir. Semesta enggak merestui kita. Gue capek, Gen. Gua cuma mau hidup bahagia sekarang"
"I can make you happy. I promise I will make you the happiest girl in the world "
Mendengar itu membuat tawa Aneisha pecah. "lo kalo ngomong suka lucu deh. Lo lagi halu? Oh iya, gue inget. Dulu lo emang pernah jadi hal yang bikin gue bahagia, tapi lo juga bikin gue terpuruk sama kelakuan lo. Lo itu kayak surga dan neraka sekaligu di hidup gue"
"I'm really sorry for the past "
Aneisha menatap Genzo intens. "Saat gue berjuang buat lo, gue sadar kalau gue berjuang untuk dibohongi. Berjuang untuk kecewa. Berjuang untuk terluka lagi. Jadi sekarang gue mulai berjuang untuk ngelepasin semua itu. Ngelepasin lo yang jadi penyebab itu semua terjadi dalam hidup gue"
"aku bermaksud untuk memberikan kamu kenangan indah, tapi aku malah memberikan kamu mimpi buruk yang mengerikan. Aku bermaksud untuk memberikan kamu saat-saat manis, tapi aku malah buat kamu merasa sakit. Maaf Ai. Aku bener-bener nyesel udah sejahat itu sama kamu. Please, forgive me Little Ai" ujar Genzo dengan lirih. Dia benar-benar sangat menyesal kali ini.
"gue emang percaya kata-kata lo dulu. Tapi sekarang kata-kata lo enggak ada artinya bagi gue. Lo tau semua kalimat yang lo ucapin barusan cuma angin lewat buat gue. Lo tau kenapa? Karena lo sendiri yang bikin gue seenggak percaya itu sama lo lagi. Sorry Gen, but I have to go "
Genzo tersenyum kecil. Tangan kanannya terangkat ke udara untuk mengelus kepala Aneisha. "Doesn't matter. Itu hak kamu mau percaya lagi atau enggak sama aku. Tapi aku janji, aku akan buktiin ke kamu kalau semua yang aku bilang tadi itu sungguh-sungguh. You just have to see and feel it "
"Allright, let's see " ujar Aneisha seolah meremehkan Genzo.
Genzo tersenyum lebar lalu memeluk Aneisha erat. Tidak peduli dengan raut wajah Aneisha yang seolah mengejeknya.
"you can trust my words. I will prove it all to you. I do love you, Little Ai "
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆Anyway, you can call me Debibu 🧡
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
GENZO : REMORSEFUL
Romance▪︎▪︎ OBSESSION SERIES [2] ▪︎▪︎ ================================== ▪︎¤ ▪︎ Sequel dari GENZO ▪︎¤▪︎ ⚠️ Sebelum baca Sequel ini kalian harus banget baca GENZO terlebih dahulu. Karena ini SEASON 2 dari kisah GENZO ⚠️ ================================== In...