[44]

3K 176 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Aneisha berjalan beriringan dengan Genzo memasuki sebuah ruangan besar yang ada di resort ini. Sebuah ruangan yang sepertinya digunakan untuk acara kumpul keluarga. Terbukti dengan berbagai jenis sofa dan single chair yang memenuhi ruangan.

Aneisha mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Dia bisa melihat dengan jelas seluruh anggota keluarga Thomas Bimantara di bagian kiri dan sepertinya keluarga Liam yang ada di bagian kanan. Pasalnya Aneisha melihat Liam duduk diantara orang-orang itu. Sedangkan dua single sofa yang ada di spot utama diduduki oleh Widjaya Bimantara dan Baskara Behzad.

Aneisha menatap seluruh orang dengan raut kebingungan yang terlihat begitu jelas. Bukannya acara kumpul seluruh keluarga baru akan dimulai satu jam lagi. Lalu kenapa mereka membuat pertemuan mendadak seperti ini. Terlebih hanya ada keluarga Thomas Bimantara dan Radiyan Behzad yang ada di ruangan ini.

Genzo menuntun Aneisha untuk duduk tepat di sebelahnya. Tak lupa dia melingkarkan tangan kirinya pada pinggang ramping Aneisha. Genzo seolah ingin mengatakan kepada seluruh orang yang hadir kalau Aneisha hanya miliknya seorang.

Milik Genzo Bimantara.

"Kak Genzo, kita mau ngapain di sini? Kenapa semua orang lihatin aku kayak gitu Kak" bisik Aneisha sepelan mungkin agar tidak ada yang bisa mendengar suaranya.

Genzo mengelus kepala Aneisha sayang. "jangan dipikirin, ini cuma pertemuan biasa"

"okay, karena semuanya sudah kumpul di sini, saya langsung mulai saja pertemuan penting kita hari ini. Sebagaimana yang kalian tahu pertemuan ini diadakan untuk meluruskan masalah yang terjadi diantara keluarga Behzad dan Bimantara. Khususnya diantara keluarga Radiyan dan Thomas" ujar Baskara memulai pertemuan antara dua keluarga malam ini.

Widjaya mengangguk setuju. "Kalau gitu saya ingin mendengar cerita dan alasan dari Liam sebagai tokoh utama dari kasus ini. Jadi Liam apa alasan kamu menukar Asha dengan jasad lain pada hari itu, hari dimana Asha mengalami kecelakaan tunggal bersama dengan sopir keluarga Bimantara"

Aneisha mengerjap beberapa kali. Otak minimalisnya mulai bekerja keras untuk mengerti maksud pekataan Baskara dan Widjaya. Tunggu dulu. Jadi pertemuan ini terjadi karena dirinya. Karena masalah Liam yang menculiknya di hari dia mengalamai kecelakaan.

Apa-apan ini.

Behzad dan Bimantara memang out of the box.

Liam mengendikkan bahu acuh. "enggak ada yang perlu aku jelasin lagi. Kalian semua juga udah tau jawabannya"

"Banci" cemooh Genzo tanpa rasa bersalah pada Liam. "Kenapa? Lo takut ngakuin kesalahan lo sendiri?"

Liam terkekeh. "Harusnya itu gue yang nanya ke lo. Gimana rasanya kehilangan wanita lo. Gue denger-denger lo jadi gila ya karena kehilangan Nei. Lucu lo Gen. Waktu Nei jadi pacar lo, lo malah nyelingkuhin dia. Eh giliran Nei mati, lo malah jadi gila. Lo lucu banget sumpah"

Genzo mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. "BACOT LO"

"Kenapa? Gue bener kan? Lo itu enggak pantes buat cewek sebaik Nei. Lo itu cuma sampah yang harusnya Nei buang dari dulu. Lo cuma jadi hama pengganggu di kehidupan Nei. Bahkan gue rasa lo gak pantes sama sekali buat ngebayangin Nei jadi pacar lo. Halu lo terlalu ketinggian" ujar Liam dengan santainya tidak mempedulikan raut wajah memerah Genzo tengah menajan amarah.

Genzo bangkit dari duduknya. "ANJING! SINI LO ANJING!"

Mendengar makian Genzo membuat Aneisha membelalakkan kedua matanya terkejut. Sebenarnya terbuat dari apa mental Genzo ini. Disaat seluruh orang menatap dirinya, Genzo masih bisa memaki Liam di sini.

Aneisha bangkit dari duduknya. Dia menahan lengan Genzo yang sudah ingin melangkah mendekat pada Liam. Aneisha yakin Genzo ingin melayangkan bogeman mentahnya kepada Liam. Lihat saja wajah memerah Genzo yang menahan amarah. Belum lagi kedua alis Genzo menukik tajam dengan kedua rahang yang mengeras.

Aneisha menggeleng pelan berusaha untuk menghentikan Genzo. "jangan Gen"

Genzo menurunkan tangan Aneisha perlahan. "kamu tunggu di sini. Aku ada urusan sebentar sama si anjing itu"

Aneisha terdiam melihat Genzo yang melangkah mendekat pada Liam. Sedangkan Liam sudah bediri tegak dengan senyum remeh seolah menantang Genzo. Aneisha memejamkam kedua matanya mencoba untuk berpikir jernih.

"KAK GENZO BERHENTI"

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆

Anyway, you can call me Debibu 🧡
____________________________________

GENZO : REMORSEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang