[37]

3.8K 230 3
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

"NYONYA! NYONYA! NYONYA!"

Teriakan kepanikan yang berasal dari salah satu pelayan mengagetkan Livia dan Aneisha yang sedang memasak sarapan di dapur. Keduanya kompak menolehkan kepala kepada pelayan itu. Dari tempat mereka berada Livia dan Aneisha bisa melihat raut penuh kepanikan yang tergambar jelas di wajah pelayan itu.

"Nyonya.. Nyonya itu.. itu.."

Livia menatap heran pelayan yang tergagap itu. "itu apa? Ngomong yang jelas atuh Mbak. Saya mana ngerti kamu mau ngomong apaan"

"itu.. Tuan Muda ngamuk lagi di kamarnya. Tuan Muda ngamuk nyariin Nona Aneisha"

JDEERR

Bagai diserang ribuan kilat, Aneisha refleks berlari cepat menuju kamar Genzo menggunakan tangga yang ada di tengah-tengah rumah. Dilanda panik yang berlebihan membuat Aneisha lupa kalau di rumah ini ada lift yang mampu mengantarkannya lebih cepat untuk sampai di kamar Genzo.

Aneisha menatap nanar kamar yang tadi malam ditempati Genzo dan dirinya. Kamar yang tadinya rapi kini sudah berantakan tidak menentu arah. Persis seperti keadaan kamar Genzo kemarin malam.

Aneisha menatap Genzo yang masih asyik melempar barang-barang yang ada di dalam kamar. Entah kenapa tiba-tiba rasa kesal mulai menggerayangi relung hati Aneisha.

"KAK GENZO BERHENTI"

Mendengar suara Aneisha membuat Genzo secara otomatis memutarkan badannya. Genzo langsung menerjang badan mungil Aneisha saat kedua netra coklat mudanya mampu menangkap bayangan Aneisha yang tengah berdiri di pintu masuk kamar. Genzo memeluk Aneisha erat. Sangat erat sampai Aneisha bahkan merasa kesulitan untuk bernapas.

"Kak lepasin dulu, aku enggak bisa napas. Kak Genzo lepasiiinn" seru Aneisha sambil memukul-mukul punggung tegap Genzo.

Genzo menolak keras. "Enggak akan. Kamu bakalan pergi kalau aku lepasin"

"Aduh Genzo yang begonya gak ketolong lagi, lepasin gue dulu. Lo mau bunuh gue atau gimana ini sih sebenernya. Lepasin gue Genzooooo"

Dengan terpaksa Genzo meregangkan pelukannya dari Aneisha namun tidak melepaskan lingkaran tangannya dari pinggang mungil Aneisha. Genzo menatap penampilan Aneisha dari atas ke bawah. Aneisha sudah terlihat cantik dengan sebuah baby doll dress bergambar abstrak yang melekat sempurna di tubuh mungilnya. Selain itu ada juga apron yang menggantung sempurna di leher Aneisha.

 Selain itu ada juga apron yang menggantung sempurna di leher Aneisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENZO : REMORSEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang