[38]

3.9K 237 6
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Aneisha berdecak sebal saat kedua indra pendengarnya menangkap suara kelewat besar milik Genzo yang berteriak memanggil namanya berulang kali dari lantai bawah. Padahal baru lima belas menit yang lalu dirinya bisa bebas dari kungkungan Genzo, namun sekarang Genzo sudah kembali berteriak memanggil namanya.

Lima belas menit yang lalu Aneisha baru saja meninggalkan Genzo seorang diri di dalam kamar mandi setelah perdebatan panjang yang diisi dengan berbagai ancaman dari Aneisha sebab Genzo tidak juga mau melepaskannya untuk keluar dari dalam kamar mandi.

Aneisha melangkah masuk ke dalam kamar Genzo dengan raut wajah menahan kekesalan. Sementara itu di depannya ada Genzo yang sudah berdiri tegak dengan kedua tangan di pinggang. Parahnya lagi, Genzo hanya menutupi diri dengan selembar handuk di bagian bawah. Persis seperti yang terjadi tadi malam.

Aneisha memutarkan kedua bola matanya malas saat melihat Genzo menatapnya dengan tatapan paling tajam yang dia punya. Oh ayolah, bukannya takut Aneisha malah kesal setengah mati melihat Genzo dalam mode kekanakkan seperti ini.

"Bisa enggak sih kamu tuh enggak teriak-teriak? Kuping aku sakit dengerin suara teriakan kamu yang mirip cicak kejepit" kesal Aneisha tanpa memedulikan Genzo.

Genzo menyatukan kedua alisnya heran. "kamu nyamain suara aku sama suara cicak kejepit? Seriously Ai? "

"Coba jelasin kenapa kamu teriak-teriak gitu"

"ya karena kamu enggak ada di kamarlah pas aku kelar mandi. Terus ini mana baju aku? Kok kamu enggak ambilin sih, Ai" ujar Genzo sebal pada Aneisha.

"Kamu punya tangan kan? Masih bisa dipake kan? Ya udah ambil aja baju kamu sendiri sana. Gitu aja kok repot"

Genzo mendengus kasar. Dengan gerakan secepat kilat, dia menggendong Aneisha masuk ke dalam walk in closet. Genzo menurunkan Aneisha tepat di depan lemari yang menyimpan berbagai jenis short pants miliknya. Genzo mengendikkan dagunya ke arah lemari itu.

"pilihin Ai"

Malas berdebat panjang dengan Genzo, akhirnya Aneisha memilih untuk mengalah. Tangan kanannya terulur untuk mengambil sebuah short pants berwarna khaki dan juga loose shirt berwarna hitam. Aneisha menyodorkan dua barang itu kepada Genzo dengan tangan kanannya.

 Aneisha menyodorkan dua barang itu kepada Genzo dengan tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih baju kamu"

Genzo menahan lengan Aneisha ketika gadis mungil itu hendak melangkah pergi. "mau kemana? Tunggu aku di sini"

Aneisha memejamkan kedua matanya kesal. Lalu dengan rasa kesal yang menumpuk di relung hatinya Aneisha memutarkan badan paksa. Dia juga memejamkan kedua matanya erat tidak ingin melihat pantulan Genzo yang terpantul di pintu lemari yang memang seluruhnya terbuat dari kaca.

GENZO : REMORSEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang