[46]

3.3K 198 7
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Aneisha berjalan berdampingan bersama dengan Genzo yang tengah membawa dua buah piring berisi makanan miliknya dan milik Aneisha. Keduanya berjalan menyusuri pinggir kolam menuju meja yang berada di salah satu sudut resort. Aneisha tersenyum lebar manakala kedua netranya melihat Zetta dan Avel sudah duduk manis di sana. Ada juga Quinza dan Marvin yang mengisi meja itu.

Aneisha mendudukkan dirinya tepat di sebelah Zetta di meja berbentuk lingkaran ini. Sementara Genzo duduk di sebelah kirinya dan Avel duduk di sebelah kanana Zetta. Sedangkan Quinza dan Marvin duduk di hadapan keduanya.

Ketiga pasangan itu menyantap makan malam mereka dengan obrolan ringan yang terjadi diantara para wanita. Topik seputar perempuan menjadi pembahasan utama ketiga wanita itu. Beragam hal mereka bicarakan, terkecuali satu hal, pria lain. Bisa habis mereka dihukum pasangan masing-masing kalau sampai itu terjadi.

Tidak lama setelah ketiga pasangan itu selesai menyantap makan malam mereka, seorang pelayan pria datang menghampriri meja mereka. Pelayan itu mengatakan kepada para pria bahwa tetua Bimantara memanggil ketiganya di ujung resort. Alhasil secara kompak ketiga pria itu bangkit berdiri dan memberi peringatan kepada pasangan mereka masing-masing.

"Tunggu Kakak di sini" bisik Marvin di telinga Quinza.

"jangan kemana-mana, aku ke tempat Opa sebentar" ujar Avel sebelum akhirnya mengecup puncak kepala Zetta.

"Ai, aku enggak mau tau ya. Stay here sampe aku balik lagi. Awas aja kalau kamu pergi, punishment will await you, sweetheart " bisik Genzo tepat di telinga kiri Aneisha.

Aneisha mendengus sebal. "iya udah sana pergi, bawel banget sih"

Usai memperingati pasangan mereka masing-masing, ketiga pria itu berjalan pergi meninggalkan meja yang tadi mereka tempati. Dengan kompak Aneisha, Zetta, dan Quinza menghela napas. Ketiganya kompak tertawa saat saling pandang satu sama.

"nasib banget ya girls " kekeh Zetta.

"Kenapa kita bisa kejebak sama keturunan Bimantara ya Kak" timpal Quinza.

Aneisha memandang Zetta dan Quinza bergantian. "anyway, selama delapan bulan ini kalian udah dapet punishment apa aja dari mereka berdua? Ah kepo banget gue mau denger cerita kalian"

Zetta tersenyum masam. "ah males banget gue ceritainnya. Lo duluan deh Quin. Udah diapain aja lo sama Kak Marvin?"

"Kak Marvin mah selalu ngapa-ngapain gue Kak. Bosen banget gue dilarang ini itu mulu sama dia. Kalau bukan tunangan gue, udah gue terjunin itu dari atas Axana Tower" kesal Quinza.

Quinza memandang Aneisha dan Zetta bergantian. "lo tau Kak, kemaren banget nih, gue habis dihukum sama Kak Marvin lagi. Gue enggak dibolehin beli loli selama sebulan gara-gara gue ketauan makan sepuluh loli kemaren. Jahat banget kan dia. Ishhh sebel banget gue Kak"

Aneisha tertawa. "astaga Quin, lo makan loli udah kayak makan obat, lebih malahan. Gigi lo enggak sakit emangnya makan loli mulu"

Quinza berdecak sebal. "aduh Kak. Gue sama loli itu udah jadi soulmate sehidup semati. Enggak bisa gue kalo enggak ngemut loli. Kayak hampa aja gitu mulut gue nih"

"ya lo minta isi lah sama Kak Marvin. Gue yakin Kak Marvin jago soal begituan" ujar Zetta dengan santainya.

Mendengar perkataan Zetta membuat Aneisha refleks menoyor pelan kepada bestienya itu. "heh, mulut lo Ta. Masih bocil ini si Quinza"

"aduh Asha sayang, Quinza bocil darimananya coba. Nih ya kalau urusan percintaan, Quin udah lebih senior njir daripada kita berdua. Secara udah tunangan dari SMA sama Kak Marvin" sewot Zetta sebal.

Quinza yang mendengar perdebatan antara Aneisha dan Zetta hanya bisa tertawa. Semenjak mengenal dua orang wanita di depannya ini Quinza seperti merasa lebih bahagia. Dia menjadi punya teman baru yang senasib sepenanggungan dengannya. Sebut saja calon cucu mantu keluarga Bimantara. Setelah dipikir-pikir lucu juga kalau mereka membahas masalah punishment seperti ini.

"Kalau lo gimana Kak? Kak Avel ngehukum lo apa aja?" tanya Quinza antusias.

Zetta mendengus sebal mendengar pertanyaan Quinza. "kalian berdua harus tau ya apa yang dilakuin Mas Ayang ke gue. Asli bikin gue gondok setengah mati sama dia kemaren. Masa ya Mas Ayang ngehapusin semua drama korea yang ada di laptop gue. Dia marah soalnya gue telat ngampus gara-gara begadang nonton drama korea"

Mendengar kekesalan Zetta membuat Aneisha dan Quinza tertawa bersama. Puas sekali rasanya menertawakan nasib sial Zetta. Masalahnya drama korea yang ada di laptop Zetta itu hampir sebesar satu terabyte. Pantas saja Zetta merasa sangat kesal seperti itu. Meskipun Zetta bisa menonton secara streaming, tapi koleksi drama koreanya itu masih sangat berharga untuknya.

"Ta, Ta. Lo tuh ya masih aja bandel. Ya jangan salahin Kak Avel lah kalau dia sampe ngehapusin semua drama korea lo. Asli deh ya apes banget lo, Ta" ujar Aneisha dengan tawa yang masih terus berlanjut.

"Terus terus, kalau Kak Genzo gimana Kak? Gue denger-denger katanya sejak lo dateng lagi ke hidupnya dia, doi jadi berubah. Dia udah balik jadi Kak Genzo yang dulu. Etapi gue lihatnya juga gitu sih. Kak Genzo udah bisa senyum lebar lagi sekarang. Sebucin itu dia sama lo Kak" ujar Quinza sembari menatap Aneisha.

Aneisha tersenyum kecil. "it's too hard to explain about me and Genzo. It's complicated. Tapi gue cuma berharap semoga dia beneran berubah jadi lebih baik"

Quinza mengangguk. "gue cuma bisa doa yang terbaik buat kalian berdua. Kalian berdua tuh cocok banget tau Kak. Cuman ya gitu kelakuan Kak Genzo di masa lalu emang minta diruqiyah banget"

Zetta mengangguk. "Setuju banget gue sama lo Quin. Pinter emang lo. Tapi sekesel-keselnya gue sama tu anak, tetep aja gue bisa lihat kalau sekarang dia mulai berubah. Kayaknya dia beneran mau memperbaiki semua kesalahan dia sama lo Sha. But after all, gue sama Quinza enggak ada hak buat ikut campur masalah percintaan lo yang kelewat rumit itu sama Kak Genzo. Kita cuma bisa doain yang terbaik buat kalian berdua"

"semoga ada happy ending di kisah kita bertiga" lirih Aneisha sambil tersenyum kecil pada Zetta dan Quinza.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆

Anyway, you can call me Debibu 🧡
____________________________________

GENZO : REMORSEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang