CinLok

380 47 3
                                    

Mengatakan Kim Jisoo terkejut, sepertinya kurang tepat. Perempuan cantic bewajah seperti dewi itu bukan hanya terkejut, tapi juga shock. Ia tidak pernah menyangka kalau hari seperti ini akan tiba.

Bahkan ketika ia masih menjadi hanya menjadi idol, berita yang barusan ia baca tidak pernah ia dan member-nya alami. Namun kenapa sekarang ketika keempat member Blackpink sudah nyaman dengan kegiatan solo mereka masing-masing.

Menghela napas kasar, rasanya ia ingin membanting tab yang ia pegang. Sikapnya itu tidak luput dari sahabatnya yang dulu digadang-gadang memiliki hubungan istimewa, Jung Hae In.

Saat ini kebetulan mereka sedang mendapatkan istirahat singkat setelah menyelesaikan syuting adegan mereka. Sambil menunggu, Jisoo menyempatkan membuka portal berita hanya untuk mengusir kepenatan syuting hari itu sebelum ia kembali larut pada naskahnya. Namun apa yang ia temui di berita bukannya membuatnya tenang, justru semakin stress.

Dengan terburu-buru ia bangkit menuju ruang tunggunya untuk mengambil ponselnya dan Hae In yang takut melihat kepanikan Jisoo, mengikutinya. Orang panik biasanya suka menciptakan masalah yang tidak diinginkan. Kan tidak lucu jika gadis itu terluka di tengah syuting akibat tidak fokus dengan sekelilingnya.

"Hei! Kau kenapa?" tanyanya begitu mereka tiba di ruang ganti milik Jisoo. Gadis itu tmpak tidak menyadari kehadiran Hae In sehingga mendengar suaranya saja membuatnya melompat sampai menyebabkan barang di tas tangan kecilnya berhamburan.

"Ups! Sorry!" cengir Hae In merasa bersalah.

Jisoo mendengus, tapi tidak menghiraukan dan mengambil ponselnya yang ikut keluar dari tas tangannya. Dengan gemetar, ia berusaha menghubungi seseorang di sana, namun tidak juga berhasil. Tangannya terus salah menekan saking kesalnya.

"Tunggu! Hei! Biar aku bantu. Memangnya ada apa sih?" Hae In menghentikan kegiatan Jisoo yang semakin lama semakin menakutkan. Ia hanya tidak ingin perempuan yang kini telah berusia tiga puluh tahun itu merusak barang-barangya sendiri.

Dengan nanar, Jisoo menatap Hae In yang kali ini kembali menjadi lawan mainnya lagi setelah beberapa tahun. "Artikel!" serunya sambil menunjuk tab yang tadi ia bawa serta dan sempat ia taruh di sofa dekat tas tangannya.

Hae In mengernyit, tapi tetap berjalan mengambil tab yang ditunjuk Jisoo dan mulai membacanya. Sementara Jisoo sekarang sedang menarik napas dalam-dalam berusaha menenangkan kemarahannya agar bisa menghubungi manager Lisa.

"'Cinta Lokasi Antara Ji Chang Wook dan Bae Suzy yang Berakhir ke Jenjang Pernikahan'," bacanya lantang sehingga mendapatkan delikat tajam dari Jisoo yang masih menunggu panggilannya dijawab.

Hae In yang merasakan hujaman penuh hawa pembunuh dari Jisoo hanya bisa meringis tapi kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada berita yang menjadi trending di Naver.

'Pernikahan tiba-tiba, apakah Bae Suzy sedang mengandung?'

'Netizen mengucapkan selamat atas pengumuman mengejutkan JiChang Wook dan Bae Suzy.'

"Intip persiapan pernikahan Ji Chang Wook dan Bae Suzy, gaun apa yang akan dikenakan Bae Suzy - The Nation's First Love?'

Dan masih banyak lagi berita yang mengabarkan tentang pernikahan mereka. Seakan setiap media berlomba-lomba memberitakannya agar tidak ketinggalan trend.

"Kenapa gak diangkat sih!" kesal Jisoo yang rasanya sudah ingin melempar ponselnya ke lantai.

"Menghubungi siapa?"

"Manager Lisa!" sahut Jisoo tanpa menurunkan nada bicaranya. Seakan Hae In ikut bersalah di sana. Untungya sahabatnya itu mengerti bagaimana Jisoo menyayangi adik-adiknya di Blackpink, meski mereka jarang sekali berkumpul sebagai satu grup.

InterludeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang