Interlude

Marionette

Lalisa mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya -- membiasakan dengan sinar kekuningan yang masuk melalui kisi-kisi jendela. Kepalanya terasa berat dan tubuhnya terasa kaku. Meskipun sulit, Lisa mencoba mempelajari sekitarnya.

Dalam sudut pandangnya, ia berada di sebuah kamar yang serba raksasa. Ia bangkit perlahan masih sambil menatap penuh selidik. Begitu ia berhasil berdiri, ia terkejut melihat sekitarnya. Tubuhnya membatu ketika menyadari begitu banyak tubuh manusia bergelimpangan tanpa nyawa.

Lantai yang sepertinya terbuat dari kayu pun kini sudah berwarna semerah darah. Kemudian Lisa menatap tubuhnya sendiri yang ternyata lengket dengan cairan pekat berwarna merah gelap.

Semakin ia mempelajari sekitarnya, semakin Lisa merasa keanehan. Hingga akhirnya ia menyadari kalau manusia yang tidak bernyawa di sekitarnya berkali-kali lipat jauh lebih besar darinya. Seakan ia terlempar ke dunia raksasa.

Tanpa mempedulikan tubuhnya yang sakit, Lisa bergerak cepat. Berlari mencari tempat aman hingga melewati pecahan cermin yang membuatnya kembali membeku. Tangannya meraih salah satu pecahan kaca dengan gemetar. Menyadari kalau dirinya bukan lagi seorang manusia.

Image cr. Instagram horizon_street_est_2017

Lisa masih sangat terkejut dan takut ketika sebuah suara yang terdengar dingin muncul dari belakang tubuhnya.

"Apa kau baru bangun?"

"Si-siapa kau?" desis Lisa. Mengacungkan tangannya yang memegang pecahan kaca untuk melindungi dirinya. Tapi kemudian terdiam melihat siapa yang mengajaknya bicara.

Seorang pemuda ... maksudnya sebuah boneka sepertinya namun berjenis kelamin laki-laki dengan rambut hitam.

Image cr. Instagram kana798

"Easy woman! Aku tidak akan menyakitimu," ujar si boneka laki-laki sambil mengangkat tangannya berjaga-jaga agar Lisa tidak tiba-tiba menyerangnya akibat gerakannya yang mungkin akan mengejutkannya.

"Cha Eunwoo."

"Apa?!"

"Namaku Cha Eunwoo. Aku manusia, sebelum menjadi begini," jelasnya.