Restart

1.3K 209 4
                                    

Lisa merutuki kebodohannya. Dia begitu naif hingga ia bisa dibodohi. Tidak bukan naif. Karena sebenarnya jauh di dalam hatinya, ia tahu kalau pria itu — Kwon Hyun Bin yang telah menjadi suaminya beberapa tahun ini — tidak pernah mencintainya.

Ia hanya begitu percaya kalau cinta bisa mengubah segalanya. Lisa lupa kalau hidup tidak seindah di negeri dongeng pengantar tidur yang sering ia baca.

Dengan mata merah dan membengkak serta air mata yang tidak kunjung berhenti, Lisa melarikan mobilnya dalam derasnya hujan dan kegelapan malam. Ia memang sudah sering melihat kegilaan Hyunbin dan kakak tirinya tapi kali ini ia tidak lagi bisa menahannya.

Pria sialan itu, pria yang menikahi dirinya telah mengusirnya dengan jelas dan memilih kakaknya. Selama ini — walaupun ia tahu kalau keduanya sering bermain di belakangnya — ia selalu membiarkannya.

Bodoh bukan? Namun ia masih ingin terus berpegang teguh dengan ungkapan yang selalu diagung-agungkan banyak orang. Cinta akan selalu menang. Cinta akan mengubah segalanya. Bersabarlah. Suamimu pasti akan luluh dengan cintamu.

Bullshit! Lisa mengalaminya sendiri. Setelah bertahun-tahun membiarkan dirinya disakiti secara langsung maupun tidak, apa yang akhirnyabia dapat? Pengusiran! Bukan hanya dari suaminya yang mengusirnya sambil memeluk erat pinggul ramping kakaknya. Namun juga dari ibu tirinya sendiri dan mertuanya.

Jemari kurusnya meremas setirnya menahan segala emosi yang membuncah. Lisa bukan lagi merasa kecewa sekarang. Ia juga merasa marah, benci, kecewa, sedih, dan frustrasi. Rasanya ia bahkan mampu menjadi seorang pembunuh di malam ini.

Lisa begitu terlarut dalam kebenciannya sampai sebuah suara klakson dan sinar terang yang menyorotnya tiba-tiba menyadarkannya. Tanpa ia sadari, ternyata mobilnya sudah berada di jalur yang salah.

Reflek Lisa membanting setirnya ke arah kanan. Keputusan mendadak yang fatal. Jalanan yang licin karena hujan yang terus tercurah membuat roda mobilnya tidak bisa dikendalikan.

Mini cooper kesayangannya itu kini berputar tidak terkendali dengan menyedihkan. Lisa yang kini mulai panik, masih berusaha sebisanya untuk mengendalikannya. Namun saat ia menginjak rem mobilnya, ia baru sadar kalau tidak berfungsi.

Saat itulah, Lisa mengerti. Sepertinya ibu tiri, kakak tiri, suami, dan mertuanya memang tidak ingin ia kembali. Tawa marah dan mencibir lolos di bilah bibir tebalnya. Ia mengasihani dirinya sendiri yang begitu bodoh dan ia marah pada dirinya sendiri yang begitu percaya dengan kata cinta.

Di detik-detik sebelum akhirnya mobilnya beguling-guling lalu terbalik dan kemudian berhenti, Lisa memejamkan matanya erat-erat. Merasakan tubuhnya yang remuk seperti hatinya karena terbentur-bentur. Safety bag mobilnya sudah sejak tadi terbuka, namun tetap tidak benar-benar mampu melindunginya.

Dalam keadaan terbalik dan tergantung — karena safety belt nya masih terpasang — Lisa berusaha melepaskan dirinya. Ia harus mampu bertahan hidup. Ia tidak akan pernah membiarkan mereka yang sudah merendahkannya dan menyakitinya hidup bahagia. Ia akan selamat, pikirnya.

Berbekal keteguhan hati, walaupun tubuhnya begitu sakit dan terluka dengan kepala yang luar biasa pening, Lisa membuka safety beltnya. Tentu saja, kenyataan tidak akan pernah bisa seusai yang direncanakannya. Saat tubuhnya terlepas itulah, ia baru menyadari kalau kakinya ternyata terjepit dan tidak bisa dilepaskan.

InterludeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang