Lisa menyeruput ice chocolate nya sambil menyibukkan diri dengan tablet PC nya. Sayup-sayup suara lembut Shawn Mendez yang menyanyikan lagu terbarunya -- Wonder -- membuatnya teringat akan kenangan beberapa tahun silam.
Saat ia meninggalkan Loren di terowongan di malam mereka kehilangan tempat tinggal dua tahun lalu. Lisa sebenarnya tidak pergi terlalu jauh. Ia berhenti di ujung terowongan, dilema antara ingin kembali atau tidak.
Meskipun pada akhirnya ia memutuskan melangkah menjauh. Namun kini, setelah bertahun-tahun berlalu -- mungkin juga akibat lirik lagu Shawn Mendez yang berkumandang di kafe tempatnya duduk -- ia jadi bertanya-tanya.
Apakah saat itu ia pernah jujur dengan perasaannya. Apakah ia pernah merasakan perasaannya. Pernahkah ia bermimpi yang sama dengannya. Apa rasanya menjadi seseorang yang dicintainya.
Lisa menghela napas panjang. Mencoba melupakan semuanya. Namun otaknya dengan kurang ajarnya memaksanya untuk mengingat apa yang menyebabkannya akhirnya melangkah pergi meninggalkan Loren.
Jangmi. Benar, wanita yang sama yang membuat Loren tidak seperti Loren yang dikenalnya. Wanita itu berlari mengejar Loren sambil berteriak dan menangis. Memukulinya dan mengamuk. Lisa tidak tahu apa yang dikatakannya namun Loren mati-matian beruaaha memeluknya dan menenangkannya.
Menyakiti hati Lisa. Betapa ia tahu perbedaan peran mereka berdua. Loren tidak pernah sekalipun menenangkannya saat ia marah. Ia lebih memilih meninggalkannya sendiri agar emosinya mereda baru kemudian ia kembali dan bersikap seperti tidak pernah terjadi apapun.
Tidak ada kata-kata lembut ataupun pelukan menenangkan. Bahkan saat ia meninggalkannya setelah Loren menamparnya sekalipun, pemuda itu tidak juga mengejarnya.
Ia kembali menghela napas panjang. Berusaha keras menepis ingatan menyakitkan yang tidak juga mau pergi dati ingatannya. Lalu kemudian sebuah suara hangat menyapanya. Dengan amat mudah mengembalikannya kembali ke masa kini. Pria kurus tinggi di hadapannya tersenyum begitu lembut dan mendudukkan dirinya di sebelah Lisa lalu merangkulnya dengan erat. Seakan takut kehilangan dirinya.
Seketika Lisa merasa dirinya sembuh dari luka masa lalunya. Terobati dengan kenyamanan yang ditawarkan pria di sampingnya yang masih memeluk dirinya.
¤¤¤
Loren berdiri, menatap sendu ke arah Lisa yang berada di dalam kafe. Gadis itu sedang menikmati segelas ice chocolate nya. Minuman kesukaan Lisa yang masih terus ia ingat.
Meskipun jauh dari tempat Lisa duduk, ia masih dapat melihat gurat kesedihan di wajahnya. Membuatnya berkali-kali menghela napas berat. Padahal biasanya ia tidak pernah semelankolis ini. Apa mungkin karena lagu Shawn Mendez yang samar-samar terdengar hingga ke luar kafe yang membuatnya jadi seakan dipaksa mengingat kejadian dua tahun lalu.
Loren mengingatnya dengan sangat jelas saat Lisa menatapnya dengan tatapan terluka akibat tamparannya. Dan betapa ia berusaha untuk mengejar taksi yang ditumpangi oleh Lisa hingga Jangmi, sumber permasalahannya dengan Lisa datang. Berteriak-teriak padanya agar tidak meninggalkannya.
Perempuan itu begitu histeris sampai ia mengatakan rela melakukan apapun agar tidak ditinggalkan olehnya. Membuatnya terpaksa menunda keinginannya untuk mengejar Lisa. Bagaimanapun Jangmi adalah temannya. Dan Loren mengenal orang tuanya. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Tidak ada perasaan lebih diantara dirinya dengan Jangmi. Justru Jangmi hanyalah seorang teman baginga Berbeda dengan Lisa.
Itulah yang sering membuatnya bertanya pada dirinya. Mengapa saat itu ia terlalu takut mengungkapkan perasaannya pada Lisa. Mengapa ia takut memberitahukan kelemahannya di depan Lisa. Padahal tidak jarang juga ia memimpikan hubungannya dengan Lisa berubah ke tahap yang berbeda. Padahal ia sedikit banyak tahu kalau ketakutannya malah membuat Lisa terluka.
Loren memejamkan matanya. merasakan sakit di hatinya karena kebodohannya dua tahun lalu. Berusaha melupakannya karena apapun yang terjadi, dunia akan terus berputar. Dunia tidak akan berhenti hingga kau siap kembali berjalan. Jadi apapun yang terjadi, satu-satunya yang harus bisa ia lakukan adalah tidak mengulangi lagi kesalahannya.
Dengan senyuman lembut dengan tatapan mata yang terus menatap pujaan hatinya, Loren membuka pintu kaca kafe. Ia melangkah masuk mendekati satu-satunya pemilik hatinya sekarang.
Menyapanya yang dibalas dengan senyuman. Senyuman yang mampu membuatnya ikut tersenyum. Kemudian yang ia lakukan adalah duduk di sebelah gadisnya dan merangkulnya dengan erat. Ia tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama dengan dirinya di masa lalu.
Sampai kapanpun, ia tidak akan pernah melepaskan gadis berambut pendek disisinya yang selalu mampu menularkan senyuman indahnya pada setiap orang.
¤¤¤
Loren and Lisa feat. Teddy Park (One of the best producer in the industry)
¤¤¤
Okay.. this is the end huhuhu. Gak banget yah?
Tapi aku merasa bersalah banget nulis ini. Kayak bikin loren selingkuh dr rose hehehe.Btw, ngerti gak sih ceritanya? 😆😆
Wonder jika di translate, ada 2 arti. Bertanya-tanya dan keajaiban.
So judulnya wonder. pertanyaan di masa lalu dan keajaiban di masa sekarang dimana .... dah ah, silakan di teorikan sendiri 😏😏Lalu Jangmi itu adalah bahasa Korea yang tulisannya gini 장미. Beneran ada artinya. Itulah kenapa aku milih wanita keduanya pake nama Jangmi hehehe.
Dah ah, utang selesai yah 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Interlude
FanfictionJust some interlude story when I got bored Lisa x Boy Lalisa Manoban from Blackpink is the main character. Pict. Cr. Eagle Fanart (Instagram : Eaglehongdbart)