"Bogum ah!"
Lelaki yang dipanggil tidak jadi memakan nasinya dan menoleh ke arah lelaki tinggi yang wajahnya sering menipu karena terlihat jauh lebih muda dari usia sesungguhnya.
Melalui pandangnya, ia melihat lelaki tinggi yang baru saja menutupu pintu masuk ruang tunggunya itu tampak ragu melangkah lebih jauh. Tanpa berniat menatap matanya Hwang In Yeop malah menggaruk belakang kepalanya sambil menmenggigit bibir bawahnya sementara matanya menjelajah memperhatikan sekitar.
"Kenapa Hyung?" tanya Bogum yang akhirnya benarbenar menaruh senduknya kembali ke atas kotak makan siangnya.
Mereka hari ini sedang berada di lokasi syuting untuk acara variety show. Dan sekarang adalah waktu istirahat mereka.
"Itu ...."
Bukannya meneruskan ucapannya, Inyeop justru malah makin salah tingkah. Membuat Bogum hampir tertawa melihat keimutannya. Benar-benar Hyung-nya ini. Usianya lebih tua dua tahun darinya, tapi kelakuannya seakan lebih muda darinya.
"Bisa tinggalkan kami sebentar," ujar Bogum ke para staf yang mengikutinya dari The Blacklabel.
Setelah semua staf akhirnya keluar dari ruang tunggunya, Bogum kembali menoleh menatap Inyeop yang bergeming di tempatnya.
"Duduk sini Hyung. Ada apa?"
Bogum melanjutkan makannya sambil menunggu Inyeop duduk di salah satu kursi yang kosong. Tidak perlu terus-menerus meynyuruhnya, bisa-bisa Hyung-nya itu malah kabur duluan sebelum berani bicara.
Srettt
Bogum tersenyum dalam diam, mendengar kursi di seberang mejanya ditarik. Namun ia tidak melakukan gerakan yang berarti. Seakan ia tidak melihat bagaimana seorang Hwang Inyeup gugup di depannya. Membiarkannya menenangkan dirinya terlebih dulu.
"Ummm ... itu ... ka-kau dekat dengan Li ... ummm."
Sedetik ... dua detik ... tiga detik ... hingga hampir satu menit yang panjang, lelaki setinggi 185 sentimeter itu tetap diam, tidak melanjutkan ucapannya sampai membuat Bogum akhirnya mendongakkan kepalanya hanya untuk melihat bagaimana Inyeop berusaha untuk menghindari pandangannya.
"Li?" tanya Bogum. "Li siapa? Itu nama orang?"
"Hah? Oh!" Bukannya menjawab, lelaki bermata sipit itu malah semakin gugup.
"Hyung, aku tidak bisa membaca pikiranmu. Kalau kau tidak bicara, bagaimana aku tahu apa yang kau maksud," cibir Bogum yang sedikit mulai tidak sabar. Padahal ia termasuk orang paling sabar menghadapi orang, tapi melihat salah tingkah Hwang Inyeop yang diiringi dengan sikap imutnya yang tidak cocok dengan usianya, membuatnya bergidik sendiri.
"Aku dulu pernah bertanya pada teman aktorku, tapi belum kesampaian karena saat itu grupnya sedang sangat sibuk dengan proyek comeback, dan temanku juga kesulitan bertemu karena agensinya sudah seperti dungeon yang menyulitkan para artisnya bertemu dengan orang di luar agensi, jadinya sampai sekarang aku belum pernah kesampaian bertemu. Tadinya mau menyerah, tapi sulit. Lalu bertemu denganmu yang sepertinya terlihat jauh lebih dekat, karena setidaknya agensimu bersebelahan, jadinya—."
Hwang Inyeop terus berbicara, menceritakan asal mulanya sampai membuat Bogum terpaksa memutar otaknya untuk mengerti apa yang ia maksud.
Agensi-nya bersebelahan dengan agensiku, pikir Bogum. Itu artinya artis di bawah naungan YG.
"Apalagi yang kudengar kontraknya sebentar lagi akan berakir dan kemungkinan tidak akan diperpanjang di agensi yang sama, jadi aku kira jika aku tidak bergerak sekarang, mungkin aku akan kehilangan kesempatan lagi untuk melihatnya. Sebenarnya aku sempat melihatnya dulu waktu masih di agensi yang sama, tapi karena waktu itu mereka belum lama debut, aku jadi tidak berani mendekat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Interlude
FanfictionJust some interlude story when I got bored Lisa x Boy Lalisa Manoban from Blackpink is the main character. Pict. Cr. Eagle Fanart (Instagram : Eaglehongdbart)