"mau kemana, kenapa harus malem-malem perginya?"
Seorang gadis menghentikan langkahnya, ia menghela nafasnya lalu membalikan tubuhnya menatap seorang pria.
"Mau keluar ngerjain tugas bareng temen"
"Gak bisa besok aja, ini dah malem, gak baik buat anak cewek"
Gadis itu mendekati pria tampan itu, ia mengalungkan tangannya di leher pria itu.
"Tenang ya sayang... Aku gak bakalan kenapa-kenapa kok"
Cup'
Gadis itu mengecup pipi pria tampan itu.
"Udah ya, aku pergi, dada kakak"ucap gadis itu langsung berlari meninggalkan pria itu.
"CK! Dasar gadis nakal!"
***
"He! Triplek, lo ngepain ngajak kita kemari?"
"Gak ada"
"Dih si AYING! Masih mending gw di kantor kerja"
"Lo kerja sama siapa?"
"Ha... Iya, lo kan bos gw"
"Tapi serius dah, lu ngepain ngajak kita ke sini. Lo tau, gw banyak kerjaan di bengkel"
"He! Ollali! Lo itu udah kaya kagak usah kerja deh"
"Aran bangsat! Entar gw mau makan apa! Si Jamal nanti kagak bisa jalan kalau gw kagak ada hepeng!"
"Jamal siapa lagi, semalem Sutrisno?!"
"Motor baru gw, keren kan namanya Jamal"
"Dih!"
"Za! Calon saudara lo ini kenapa sih, random amat jadi orang"
"Mana gw tau"
"Liat tuh, bengong kan anaknya, bebannya hidupnya kayaknya banyak amat dah"ujar Ollan.
"Ran, lo kenapa dah?"
Pria itu menatap ke arah dua sahabatnya. Aran memajukan wajahnya, menatap serius ke arah dua sahabatnya itu.
"Kenapa?"
"Lo berdua tau gak, kemarin gw ke rumah kakek gw"ujar Aran serius.
"Terus?"tanya Ollan yang mulai serius mendengarkan cerita Aran.
"Halaman rumahnya itu ada pohon gede banget...! Terus gw jalan mau masuk ke dalam rumah kakek gw"ucap Aran.
Pria itu menarik nafasnya kemudian melanjutkan ceritanya.
"Terus,... Pas gw buka pintunya, gelap... Gw ngerasa ada bayangan yang lewat..."jelas Aran.
"Terus-terus"ucap Mirza, ia memajukan kursinya, untuk lebih dekat dengan Aran.
"Terus, gw ngerasa di belakang ada orang yang jalan ngehampiri gw, dan tap..."ucap Aran menepuk tangannya.
"Pindah gw di pegang oleh seseorang..."ujar Aran, membuat Mirza dan Ollan bergidik ngerih.
"Hii... Terus gimana?"
"Nah..., Gw balik badan tuh... Dan ternyata, dia kakek gw... Dia bilang, di sini sering mati lampu..."ujar Aran santai.
"Anjing"umpat Mirza.
"Gw udah serius yang bangsat!"ujar Ollan kesal.
Aran terkekeh kecil, ia menyandarkan tubuhnya, menghela nafasnya panjang.
"Chika untuk dewasa ya"ujar Aran.
"Ya jelas lah, sekarang dia udah kuliah. Kalau lo mau dia jadi bocil aja itu juga gak mungkin"jelas Mirza.
"Btw dia mana, kok tumben tuh anak gak ikut lo?"
"Katanya mau ngerjain tugas sama temennya"
"Malem-malem gini?"
Aran menganggukkan kepalanya.
"CK, makin gede makin nakal aja tuh anak !"ujar Mirza kesal.
"Lo gak tanya dia ngerjain tugas dimana?"
Aran lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
"CK! Tanya bego! Ini udah malem, bahaya tau kalau cewek diluar"
"Ahk! Tau ah! Gw pusing, kalau gw larangan, dia pasti bilang. Gak bakalan terjadi apa apa, kakak tenang aja ya"ujar Aran.
"Benar-benar udah nakal bet tuh anak"
TBC ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Teen Fiction"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...