Masih ingat dengan shani dan gracio?
Yah, sepasang kekasih itu sekarang tengah menjaga bocil aran.
Gracio sendari tadi hanya mengerutu melihat tingkah menyebalkan chika.
Dipikir pikir. Kenapa aran mau dengan bocil sialan ini. Batin gracio.
"Ci cani ci cani! Kenapa cici mau sama orang jelek kayak dia"ujar chika menujuk ke arah gracio yang berada di depannya.
Shani terbatuk ringan mendengar ucapan chika.
Di pikir pikir, ada benarnya juga. Gracio itu sudah tua. Tetapi kenapa dirinya mau dengan pria tua ini.
Sepertinya shani harus kembali mencari pacar yang unurnya tak jauh darinya.
"Iya juga ya"ucap shani.
Gracio melotot tak terima, bagaimana tidak, shani malah menyetujui omongan bocah sialan ini.
"He! Gadis nakal. Kerjakan tugasmu dan jangan mempengaruhi pikiran pacar ku!"desis gracio.
"Apaan sih! Orang ci cani ini cici aku kok!"ucap chika ia memeluk shani lalu menjulurkan lidahnya pada gracio.
Shani hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah chika.
Sedangkan gracio... ah, pria tu itu sudah tersulut amarah, mukanya sudah memerah. Ingin sekali dirinya membunuh gadis sialan ini.
Tapi nyalinya tak cukup berani, mengingat chika adalah kekasih aran, pemegang saham terbesar di perusahaanya.
"Dasar bocil asu!"batin garcio.
****
"Satu satu chika sayang aran~ dua dua juga sayang aran~ tiga tiga aran sayang chika... satu dua tiga chika juga sayanga aran"nanyi chika.
Gadis kecil itu berada di kasurnya sembari memainkan beberapa bonekanya.
Mbak dona yang sedang membereskan meja belajar chika hanya tersenyum mendengar lirik yang chika nyanyikan.
"Mbak"panggil chika.
"Iya kenapa non?"tanya mbak dona.
"Aran sayang sama chika gak?"tanya chika polos.
Mbak dona tersenyum."den aran pasti sayang dong sama non chika"
Chika yang mendengar ucapan mbak dona sangat puas. Ia kembali memainkan bonekanya.
Cklek
Pintu kamar chika terbuka menapilkan sosok aran yang tengah membawa satu kantong kresek.
"Araaaannn"ucap chika, ia berlari menghapiri aran sembari merentangkan kedua tanganya.
Hap!
Gadisnya itu memeluk tubuh kekar aran.
Aran menegelus lembut kepala chika, ia mengendong chika ala koala.
"Mbak dona permisi keluar ya"ucap mbak dona.
Aran hanya menganggukkan kepalanya saja, ia berjalan menuju kasur chika, menundudukkan dirinya di tepi kasur.
Chika mendusel di tengku leher aran, mencari kenyamanan di dalam sana.
"Mau coklat?"tanya aran.
Chika memundurkan kepalanya, ia menatap tangan aran yang memberikannya coklat.
"Es krim ga ada?"tanya chika polos.
Aran mendengus, kenapa gadisnya ini selalu saja es krim, es krim dan es krim.
"Ga ada"ucap aran datar.
"O..."beo chika."tapi chika mau es krim aran.."ucap chika memanyunkan bibirnya.
"Boleh..."pintanya.
"Gak, kemarin udah"ujar aran.
Chika memanyunkan bibirnya."tapi chika mau es krim aran, ayo beli es krim"rengek chika.
"AKU BILANG ENGGAK YA ENGGAK! Bisa ngerti bahasa indonesia gak sih!"bentak aran.
Chika tersentak kaget, gadis itu menundukan kepalanya, merekas ujung bajunya.
Ia memanyunkan bibirnya, matanya mulai berkaca kaca, menandakan cairan bening akan jatuh membasahi pipi chubby miliknya.
Aran yang melihat itu hanya menghela nafasnya kasar. Ia menarik tubuh gadisnya itu kedalam pelukanya.
Chika menangis kencang, ia mendusel di dada bidang aran.
"Hhhuuaaaa mami hiks"tangis chika.
"Sssstttt diem ya... jangan nangis"
"Hiks aran ga cayang sama chika hiks hhuuaaaa aran ga cayang sama chika hiks"tangis chika semakin menjadi.
"Kata siapa aran ga sayang sama chika, hm?"ucapa aran.
Pria itu mengelus pembut punggung gadisnya, sesekali ia mencium pucuk kepala chika.
Tak berapa lama, tangisan chika mulai meredah.
"Mau es klim"cicit chika.
"Semalem udah makan es krim, besok lagi ya..."ucap aran lembut.
Aran harus ekstra sabar menjaga gadis kecilnya ini.
"Janji ya besok beli es klim yang banyak..."ucap chika pelan mendongakkan kepalanya menatap wajah aran.
"Hm"aran mengecup gemas pipi chubby gadisnya yang masih basa karena air matanya.
Suka?
Masih mau lanjut?Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Novela Juvenil"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...