Malam harinya~Aran sudah bersiap siap untuk pergi makan malam dengan chika. Aran keluar dari kamarnya menuju ruang keluarga untuk berpamitan pada kedua orang tuanya.
"Mah, pah"panggil aran.
Shania dan bobby menatap ke arah putranya yang sudah sangat rapi.
"Mau kemana ran?"tanya shania.
"Aran mau pergi makan malam di luar sama chika"ujar aran.
"Ya sudah, hati hati"
"Jangan pulang malam malam ya sayang"ucap mama nya.
"Iya mah"
"Aran, papa titip martabak manis satu"
"Awas kalau lupa"
Aran memutar kedua bola matanya malas mendengar ancaman dari papa nya itu.
"Iya iya"
"Kalau gitu aran pamit ya"ujar aran yang di balas anggukan oleh kedua orang tua nya.
Aran menjalan kan mobilnya meninggalkan pekarangan rumahnya. Tak membutuhkan waktu yang lama, aran sampai di pekarangan rumah gadisnya.
Aran turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu utama rumah chika. Aran mengetuk pintu rumah chika.
Tok tok!
Tak berapa lama pintu terbuka menapilkan chika yang sudah sangat rapi. Chika keluar dari rumah lalu menutup kembali pintu rumahnya.
"Udah siap?"tanya aran memastikan.
Chika menganggukan kepalanya."udah"
Aran mengandeng tangan chika menuju mobilnya. Ia membukakan pintu mobilnya untuk gadisnya itu masuk.
Setelahnya aran masuk juga kedalam mobilnya, ia mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah chika.
Di perjalanan menuju lestoran Sushi, chika bercerita tentang kesehariannya di kampus bersama teman temannya.
Aran mendengar kan cerita gadisnya dengan mata yang fokus menatap jalanan raya yang lumayan padat.
"Kamu gak malakin anak maba lagi kan?"tanya aran.
Chika terdiam sejenak, lalu setelahnya ia menggelengkan kepalanya.
"Enggak lagi kok"ujar chika pelan.
"Jangan gitu lagi ya?"
"Kasian mereka, gara gara kamu palakin mereka gak ada uang untuk beli makanan"
"Jangan gitu lagi ya sayang?"ucap aran sembari mengelus pelan kepala chika.
Chika menganggukan kepalanya."iya gak lagi"
"Maaf aran"cicit chika.
Aran tersenyum tipis mendengar itu. Ia menggengam tangan gadisnya sembari sesekali mengelus tangan kecil itu.
Tak berapa lama, mereka berdua sampai di lestoran sushi. Aran turun dari mobilnya terlebih dahulu lalu membukan pintu untuk gadisnya keluar.
Aran mengandeng tangan chika berjalan masuk kedalam lestoran itu.
Mereka berdua memakan makanan mereka dengan nikmat. Sesekali aran dan chika menceritakan kesehatian mereka.
"Em, chika mau ke toilet"
"Kebelet pipis"ujarnya.
"Mau aku temeni?"tanya aran.
Chika menggelengkan kepalanya."chika bisa sendiri"
"Udah dewasa kok"ujar chika meyakinkan aran.
Aran terkekeh kecil mendengar itu, aran menatap punggung chika yang sudah masuk kedalam toilet wanita.
Chika masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi. Tak berapa lama, chika sudah selesai buang air kecil.
Chika berjalan keluar dari sana.
"Aduh!"ringis chika saat seseorang tak sengaja menabraknya.
"Eh, maaf mbak. Saya gak sengaja"
"Iya gak papa, lain kali hati hati"ujar chika menatap wajah pria yang tak sengaja menabraknya.
"Tapi, mbak nya gak papa kan?"
"Gak, gak papa kok"shut chika.
"Sekali lagi saya minta maaf ya mbak"ujarnya merasa bersalah.
Chika menganggukan kepalanya sembari memberikan senyum tipisnya. Chika berjalan meninggalkan pria itu.
"Kenapa lama sekali?"tanya aran.
"Tadi gak sengaja ketabrak orang"sahut chika.
"Laki laki apa perempuan?"tanya aran.
"Laki laki"
"Tapi dia udah minta maaf kok"
"Chika juga gak papa"ucap chika cepat saat melihat wajah marah aran.
"Beneran gak kenapa napa kan?"tanya aran.
"Iya sayangg"sahut chika.
Aran yang mendengar itu sedikit terkekeh geli. Pasalnya chika sangat jarang sekali memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Ya udah yuk pulang"
"Udah mau larut malam juga"ujar aran yang di balas anggukan oleh chika.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/307598552-288-k945227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Teenfikce"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...