6

2.7K 253 3
                                    

"Sayang, buka dong selimutnya"ujar aran memelas.

Chika menyelimuti dirinya dengan selimut tebal, sungguh ia sangat kesal dengan kekasihnya itu. Bisa bisanya aran telat menjemput dirinya.

Habis kemana pria itu, apa jangan jangan aran punya pacar baru.

Jika benar iya, chika bisa patikan selingkuhan kekasihnya itu akan ia bunuh.

"Gak mauuuu!!! Chika ngambek sama kakak!!!"teriak chika.

"Sayang jangan gitu dong. Ayo sini ga mau peluk aran"ujar aran yang masih berusaha membuka selimut yang membalut tubuh munggil milik gadisnya itu.

"Gak mauuuu!!! Kak aran pergi aja sana!!! Chika ga mau di pekuk sama kak aran!!!"Teriak chika.

"Aaaaaaa! Jangan pegang pegang!"ucap chika mengginjal ginjal di dalam selimutnya.

Aran menghela nafasnya frustasi. Ia terdiam sejenak kemudian senyuman manis terbit di wajahnya.

Aran mebangkitkan tubuhnya lalu berjalan agak menjauh dari kasur gadisnya.

"Ya udah deh. Kalau gitu mending cari pacar baru aja"ucap aran memelas, ia membuka pintu kamar chika.

Chika menyibakkan selimutnya, ia menatap arah aran dengan memanyukan bibirnya. Matanya mulai berkaca kaca menandakan cairan bening akan mengalir di pipinya.

"Hhhuuuaaa gak bolehhh!!"rengek chika, gadis itu berguling guling kesan kemari sambil merengek membuat aran terkekeh gemas.

"Tapi tadi suruh aran pergi, ya udah aran pergi ya cari pacar baru"celetuk aran.

"Hhhuuuaaa hiks mami aran jahat hiks!"tangisnya, ia turun dari tempat tidurnya berjalan keluar melewati aran.

"Lah, gw ga di peluk gitu"gumam aran menatap ke arah chika yang berjalan menuruni anak tangga sambil menangis kencang.

Aran berjalan mengikuti chika. Gadis itu menangis di pelukan mama nya.

"Hiks aran jahat. Aran ga sayang chika hhuuaaa mami"tangis chika memeluk arat tubuh aya.

Aya mengelus punggung putrinya sambil mentap ke arah aran sekilas."cup cup cup, makanya jangan cengen kan aran nya cari pacar baru"

"Hhhhuuuaaa mami jahat hiks, aran ga cari pacar baru mami gak boleh!!!"teriaknya dalam pelukan aya.

"Dih! Emang kamu siapa ngatur ngatur, pacar nya aran cantik, ga kayak kamu cengeng"ejek aya.

Sedangkan aran, ia melongo menatap ke arah aya. Bisa bisanya wanita itu menjahili anaknya yang super duper cengeng.

"Enggak!!!! Gak boleh mami! Hiks"tangis chika melepaskan pelukanya dari aya.

Aran mendudukan dirinya di samping gadisnya. Ia menarik chika masuk kedalam pelukanya.

Aran mengelus punggunggadisnya, bukanya diam chika malah semakin menangis di dalam pelukan aran.

"Ssstttt sayang jangan nangis"ucap aran lembut mengelus pipi chuby milik gadisnya itu.

"Hiks aran jahat punya pacar balu, hhhuuuuaaa!"tangis chika.

"Gak sayang aran ga punya pacar baru, udah ya diem ya. Nanti kita jalan jalan mau?"tanya aran.

Chika menganggukan kepalanya antusia."mau mau!"

"Ya udah jangan nangis"aran mengelap air mata gadisnya yang mengalir membasahi pipi chuby milik chika.

"Tapi nanti sekalian beli es krim kan?"cicit chika manpilkan pupye eyes nya.

Aran mendatarkan wajahnya."enggak!"desisnya.

Chika menyunkan bibirnya."aaaaa mau es krim aran hhuuuaaaa!"rengek chika memukuli dada bidang milik aran.

"Kemarin udah makan es krim, hari ini ga boleh besok lagi!"ketus aran.

"Gak mau gak mau gak mau!!!! Mau eskrim sekarang arannnn!"rengek chika menjadi jadi.

"Nurut yessica harlan!"sentak aran.

Chika terdiam, ia melepaskan pelukanya dari aran. Chika menggeser sedikit tubuhnya menjauh dari aran.

Gadis itu menundukan kepanya, matanya kembali berkaca kaca. Menandakan dia akan siapa menangis lagi.

Aya menagcungkan jempolnya pada aran."kali kali kan biar ga ngelunjak"gumam aya.

"Hiks, aran jahat"cicit chika sambil menangis.

Aran menghela mafasnya. Mau tak mau ia harus menuruti kemauan gadis kecilnya itu.

"Sayang sayang, jangan nangis ya. Maaf ya"ucap aran menarik chika kembali kedalam pelukanya.

"Hiks mau es krim aran"tangis chika dalam pelukan aran.

"Iya sayang, kita beli es krim ya"

"Yang banyak"ucapnya sanggugukan.

"Iya yang banyak"pasrah aran.











Tbc...

Posesif Aran 2 (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang