15

2.1K 219 7
                                        

"Aran aran"panggil chika.

Aran berdehem menyauti panggilan gadisnya, matanya masih sibuk menatap layar laptopnya mengejakan berkas berkas yang lumayan menumpuk.

"Katanya bebek kalau jatuh ke kali dia gak tenggelam ya?"ujar chika.

"Kok bisa sih"lanjutnya lagi.

Aran yang mendengar ucapan polos gadisnya hanya menghela nafsnya kasar. Ia tak menjawab ucapan chika. Lebih baik dirinya melanjutkan pekerjaanya.

"Kemarin chika jatuh di kali tapi tenggelam. Padahal kata guru chika dulu, bebek ga tenggelam karena di tubuhnya ada minyak, chika juga udah kasih minyak ke tubuh chika tapi kok tetep tenggelem"ketus chika.

"Dia ini anak siapa sih, kenapa bodoh sekali"gumam aran pelan.

"Aran denger chika gak?"tanya chika menghampiri aran yang duduk di meja kerjanya.

"Denger aku gak?"tanya chika dengan muka polosnya.

Aran menghela nafasnya, lalu menatap wajah chika yang menatap dekat wajahnya.

"Enggak"sahut aran ceapat.

"Udah sana tidur"ucap aran.

Chika memanyunkan bibirnya."gak mau!"

Chika melipat kedua tanganya di dadanya. Ia berjalan menghentak hentakkan kakinya keluar dari ruang kerja aran.

Aran yang melihat tingkah gadisnya hanya menghela nafasnya saja.

"Katanya sudah dewasa. Ternyata masih bocil juganya"ucap aran.

***

"Heh! Cil, mau kemana lu?"

Chika menoleh kebelakang, ia memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatanya.

"Kak mirza"ucap chika.

Chika berjalan mendekati mirza, ia menatap mirza yang membawa berkas berkas yang lumayan banyak.

"Aran mana?"tanya mirza.

Dengan secepat kilat chika memanyun kan bibirnya kembali.

"Aaaaa! Aran dia gak asik! Ga mau chika ajak mainnn!"rengek chika.

"Lu bocil, mana mau aran main sama lo"celetuk mirza.

Hal itu membuat chika semakin merengek tak jelas.

"Balik sono, entar aran cari cewek baru mampus"ujar mirza berjalan meninggalkan chika.

"Iiih! Aran gak boleh cari cewek lain!!!"pekik chika.

Chika berlari menuju ruangan aran. Ia membuka pintu ruang kerja aran.

"Aaaaaa!"teriak chika.

Ia menarik seseorang gadis yang berada di samping aran.

Gadis itu tersentak, tubuhnya terhuyung kebelakang.

Chika memeluk tubuh aran, mendudukan dirinya di pangkuan aran.

"Punya aku punya aku punya akuuuu"rengeknya tak jelas.

"Sayang kenapa?"tanya aran heran.

"Hhhuuuaaaa! Dia mau ambil aran dari chikaaa"ucapnya memanyunkan bibirnya.

Gadis itu yang di tunjuk oleh chika menggelengkan kepalanya kuat.

"Enggak, enggak... s-saya cuman anter berkas doang"ujarnya.

"Bo'ong!"Pekik chika.

"Udah udah, makasi ya ella"ujar aran.

"Iya pak, saya permisi"ucapnya.

Ella berjalan keluar dari ruangan aran.

Chika masih di posisi yang sama, ia menyembunyika wajahnya di dada bidang milik aran.

"Dari mana tadi?"

"Eeemmm"chika menggelengkan kepalanya. Ia mengeratkan pelukanya.

Aran mengelus punggung gadisnya dengan lembut, sesekali aran mengecup pucuk kepala chika.

"Mau pulang?"tanya aran lagi.

"Aran juga ikut pulang?"tanya chika mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan milik aran.

"Iya, aran atar chika pulang habis itu aran balik lagi ke sini"jelas aran.

"Aaaaaa! Ga boleh  balik lagi!! Aran bobok aja sama chika di rumahhh"rengek chika.

"Ga bisa sayang, kerjaan aran banyak"

"Gak boleh gak boleh!!! Pokoknya aran ikut pulang!"pekik chika.

Ia memanyunkan bibirnya, matanya mulai berkaca kaca menandakan cairan bening akan keluar membasahi pipinya.

Aran menghela nafsanya pasrah."iya, aran ga balik lagi ke sini"

"Ayo pulang"lanjut aran.

Aran menggendong chika ala koala. Ia berjalan keluar ruangannya, membawa gadisnya itu pulang ke rumah.








Tbc

Posesif Aran 2 (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang