Silahkan di order novelnya, stok cuma sedikit ya ngab😃Posesif Aran tinggal 4
Posesif Aran 2 tinggal 10
Bahagia? Tinggal 9Tinggal segitu ya ngab, entar gak cetak lagi, bagi yang belum punya silahkan di order ya.
Mumpung harganya murah + lagi 2.2 di shopee.
Shela menghentikan mobilnya tepat di depan kantor aran.
"Gw duluan"ucap chika yang di balas anggukan oleh shela.
Chika kelura dari mobil shela. Dengan anggun chika berjalan masuk kedalam kantor aran.
"Siang buk chika, buk chika mau ketemu sama pak aran ya?"ucap salah satu kariawan.
"Iya"sahut chika.
"Pak aran ada di ruanagan divisi di lantai dua"
"Buk chika bisa langsung ke sana saja"ujar kariawan tersebut.
Chika menganggukan kepalanya sembari memberikan senyum nya."oke, trimakasih"
Chika berjalan pegi menuju lantai dua. Sedangkan karaiawan tersebut, ia tersenyum senang karena chika memberikan senyumnya untuk nya.
Di ruangan Divisi~
Chika membuka pintu ruangan divisi secara perlahan. Ia sedikit mengintip melihat aran yang sedang berbicara kepada anak divisi.
Chika menutup kembali pintu ruangan itu. Aran terlihat sibuk, ia tak mau menganggu pekerjaan kekasihnya itu.
Chika melangkhkan kaki nya menuju ruangan aran yang berada di lantai tiga. Sesampainnya di sana, chika menduduk kan dirinya di kursi kekuasaan milik aran.
Chika mengambil beberapa berkas yang tertumpuk di meja kerja aran.
"Banyak banget yang belum di kerjain"gumam chika.
Chika menghidupkan leptop aran, ia berdiat membantu mengerjakn pekerjaan aran.
Sudah hampir setengah jam, pintu ruangan aran terbuka. Chika mendongakkan kepalanya menatap ke ambang pintu.
"Loh, kamu kapan datengnya?"tanya aran berjalan menghampirinya.
"Udah dari tadi"sahut chik memberikan senyum manisnya.
"Ini ngepain nih?"tanya aran.
"Chika bantuin aran kerja"sahut chika.
"Nih liat, bener gak?"
Aran melihat hasil kerja chika. Tidak perlu di ragukan lagi, gadisnya ini sangat pintar sekali.
Terbukti sekarang gadisnya mengerjakan dokumen sulit dengan mudah.
"Pinter banget sih kamuu"ujar aran memeluk tubuh mungil chika.
Chika terkekeh kecil, ia membalas pelukan aran tak kalah eratnya. Aran mengecup pucuk kepala chika berkali kali, menyalurkan rasa sayangnya untuk gadisnya.
"Aran chik mau makan"
"Laperrr"ujar nya memanyunkan bibirnya.
"Mau makan apa hm?"
"Biar aku peseni"ucap aran.
"Chika mau mie instan bolehh?"tanya chika dengan penuh harapan.
Aran mendadak merubah raut wajahnya menjadi datar."gak, jangan mie. Yang lain aja"
Chika memanyunkan bibirnya."mau mie arannnn. Chika udah sebulan makan mieee"ujarnya ingin menangis.
Aran diam tak menjawab ucapan dari gadisnya.
"Mau mie aran"cicit chika menarik ujung jas milik aran.
Aran menghela nafasnya kasar."kalai ini aja. Sebulan kedepan gak boleh makan mie lagi"
Chika menganggukan kepalanya patuh.
Aran menelfon shani untuk memesankan satu mie instan di kantin kantor.
"Aran duduk!"ujar chik berdiri dari kursi kekusaan aran.
Aran menurut, ia mendudukan dirinya di sana. Stelahnya chika duduk di pangkuan aran. Chika menidurkan kepalanya di dada bidang milik aran.
Aran mengelus punggung gadisnya dengan sayang. Sesekali aran juga mencubit pelan pipi chubby milik chika.
"Astagfirullah!"kaget shani.
Chika membangkitkan tubuhnya, ia menatap ke arah shani yang membawa sepiring mie kuah.
"Yey! Mie chik dateng!"ujar chika yang turun dari pangkuan aran.
Ia berjalan mendekati shani."makasih cici aku"
Cup!
Chika mengecup pipi shani, lalu setelahnya chika mengambil mie yang berada di tangan shani.
Shani memegang pipinya yang di cium oleh chika. Shani menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah laku chika.
"Kalau gitu saya permisi"ucap shani lalu keluar dari ruangan aran.
"Aran suapinnn"ujar chika memberikn semangkuk mikuah itu pada aran.
Aran menyupi chika dengan telaten, gadisnya itu sangat lahap sekali kalau soal memakan mie.
"Ini kantornya?"
"Besar banget"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Teen Fiction"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...