Kedua tangan mungil chika menggengam erat erat tali balon udaranya.
Aran yang ingin menggandeng tanganya saja di tepis kasar oleh gadis mungil ini.
Chika mendongakkan kepalanya menatap balon dinonya.
Sampai tanpa sadar dirinya menabrak tembok membuatnya mengaduh pelan.
Aran yang melihat hal itu terkekeh gemas. Ia mencak rambut chika.
Sedangkan chika, ia memanyunkan bibirnya, ia menatap kesal ke arah aran yang masih saja menertawakan dirinya.
"Aaaaaa! Jangan di ketawain!"rengek chika.
"Makanya liat jalan, jangan balonya aja yang di liat, hm"ucap aran.
Chika memajukan bibir bawahnya sembari menggerakan dagunya ke kanan dan kekiri menandakan gadis itu saat ini bermusuahan dengan kekasihnya.
"Chika mau beli es klim"ucap chika berjalan meninggalkan aran.
Aran hanya menghela nafsanya melihat tingkah bocil pacaranya itu.
"Sebentar"ucap aran menggandeng tangan chika ke arah rak peralatan mobil.
Chika menoleh menatap ke arah apa yang aran liat.
"Ini apa?"tanya chika menujuk ke arah yang aran liat.
"Kunci"sahut aran singkat, mata aran fokus melihat cairan pengilat mobil.
"Ini Y. Bukan kunci"bantah chika.
Aran menatap ke arah chika, wajah polos yang selalu ingin ia gampar!.
Ah ralat, ingin dia gigit pipi tembam gadisnya itu.
"Itu namanya kunci S"ucap aran.
"Eemmm mana ada!"bantah chika, ia memanyunkan bibirnya.
"Ini itu Y! Ga ada S nya aran!"bantah chika.
"Hhhuuss bocil sotoy!"ujar aran menoyor pelan kepala gadisnya.
Ia mengalihkan pandanganya lagi ke arah botol pengilat mobil.
Chika memanyunkan bibirnya, ia mendekatkan dirinya pada tubuh aran, setelah ia mengigit lengan aran.
"Iiiiii!"
Aran mendesis pelan, ia menatap ke arah chika yang mengelap air liurnya yang keluar.
"Kenapa di gigit. Chika mau aran gigit hm?" Tanya aran.
Saat aran ingin menggengam tangan chika, gadisnya itu terlebih dahulu berlari menghindarinya.
Aran menoleh ke sana dan kemari mencari keberadaan gadisnya, namun aran tak menemukanya.
Mendadak aran menjadi panik.
Ia berjalan kesan kemari, sesekali ia memanggil nama chika, namun tetap saja gadisnya itu tidak ada.
"Keman sih"ucap aran cemas.
Matanya menatap seluruh sudut mall, sampai matanya tertuju ke arah chika yang berada di hadapan frizer es krim.
"Dasar gadis nakal"desis aran.
Aran berjalan cepat menghampiri gadisnya itu.
"Ngepain!"
Chika tersentak, hampir melpas genggamnya pada balon udaranya.
"Beli es krim"ujar chika.
"Emang aran bolehin chika beli es krim?"tanya aran dengan wajah datarnya.
Chika memanyunkan bibirnya."mau es krim aran..."cicitnya.
Aran menghela nafasnya."satu aja"
Chika menganggukan kepalanya setuju. Tak apa satu, yang penting dirinya bisa memakan es krim.
"Sini balonya"ucap aran mengambil balonya chika namun di tepis.
"Ga boleh! Nanti terbang kalau sama aran!"ucap chika.
"Enggak sini, aran iket ke Tangan"ucap aran.
"Ke tangan chika aja iketnya."ujar chika polos.
"Iya sini, aran iket"
Chika memberikan tali balon udaran pada aran.
Aran mengikat nya di pergelangan tangan chika.
"Udah milih es krimnya?"
Chika mebganggukan kepalanya, ia merentangkan kedua tanganya.
"Gendong..."ucapnya menja.
Aran mengendong gadisnya ala koala. Membawa gadisnya menuju kasir untuk membayar es krim yang chika ambil.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Teen Fiction"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...