37

1.3K 104 3
                                        

TURUN HARGA!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TURUN HARGA!!

Yuk di order bagi kalian yang belum punya novelnya. Mumpung lagi murah...

Turun harga dari tanggal 23 februari - 4 maret ya...

Yang belum punya uang bisa nabung dulu...

Shopee: anastasyafadhilla










Di bandara~

Chika menatap sedih pesawat yang di tumpangi oleh kedua orang tuanya telah lepas landas meninggalkan kota ini.

Mata gadis itu berkaca kaca, ia pasti akan merindukan mama papa nya nanti.

Chika tidak bisa membayangkan beberapa bulan ini hidup tanpa mama dan papa nya.

Chika mendongak kan kepalanya menatap aran yang tengah mengelus lembut kepalanya.

"Sudah jangan menangis, mama papa kamu pasti akan pulang secepat nya jika urusan mereka telah selesai"ujar aran menenangkan gadisnya ini.

"Tapi chika gak bakalan bisa peluk mami papi"cicitnya mulai menangis.

Aran membawa chika masuk kedalam pelukkan nya. Ia mengusap punggung gadisnyang bergetar kerena menangis.

"Ssstttt, sudah jangan menangis"

"Ayo kita beli es krim"

"Chika mau es krim kan?"bujuk aran agar gadisnya itu tidak menangis.

Chika mendongakkan kepalanya menatap aran. Dengan cepat ia mengangguk kan kepalanya kecil.

"Mau dua..."ujar chika memanyunkan bibirnya.

"Iya, nanti aran belikan dua"ujar aran terpaksa. Jika tidak di turuti, maka gadisnya akan kembali menangis nantinya.

"Yuk pulang, habis itu kita beli es krim"ajak aran yang di balas anggukkan oleh chika.













Sesampainya di rumah~

Chika dengan anteng duduk di sofa ruang tv sembari memakan es krimnya yang di belikan aran tadi.

Aran, pria itusudah pegi ke kantor untuk bekerja, jadi lah chika yang sendirian di rumah. Ralat, tidak sendirian, tapi banyak art yang berlaku lalang mengerjakan pekerjaan rumah.

"Non chika, di depan ada temen non chika"ucap salah satu art nya.

"Suruh masuk aja bi"sahut chika yang di balas angguk kan oleh art nya.

Tak berapa lama, terdengar suara teriakan yang memanggil nama chika. Hal itu mampu membuat chika tersentak keget dan menatap tajam gadis itu.

"Chika!!"

"Ck! Ngagetian aja lo!"

"Biasa gak si kalau masuk ke rumah orang ngucapin salam dulu kek"kesal chika.

Ia terkekeh kecil melihat wajah kesal sahabatnya."hehe, sorry chik"

"Shel, duduk kali. Lo mau berdiri aja di situ"ucap chika yang menatap shela yang berdiri saja.

Gadis itu tersenyum, ia sedari tadi memperhatikan isi dalam rumah mewah milik chika. Ini pertama kalianya dirinya di ajak kerumah sahabatnya ini.

"Hehe, iya"sahut shela lalu menduduk kan dirinya di samping chika.

"Chik, aran sama bokap nyokap lo gak marah kalau gw di sini?"

"Secarakan mereka gak suka~"

"Mereka gak bakalan tau, lo tenang aja"ujar chika memotong ucapan shela.

Ashel mengangguk kan kepalanya saja, ia menatap chika yang tengah serius menontan tv sembari memakan es krim.

"Lo kemnaren pulang sama si gito gito itu ya?"ucap shela yang membuat chika terbatuk.

Chika menatap shela yang tengah menatap nya. Ini mengerutkan dahinya, bagaimana shela bisa tau kalau dirinya semalam pulang dengan gito.

"Lo kok tau?"

"Bukannya lo semalem udah pulang duluan ya?"tanya chika.

"Iya gw pulang duluan, tapi gw mampir beli roti bakar deket kampus"

"Gw lihat lo pulang di gonceng sama gito"jelas shela.

"Awas lo bilang sama aran"ujar chika was was.

Shela tersenyum jahil ke arah chika."gw adu in lo ke kak aran"

"Sialan lo!"

"Jangan lah, bisa di marahi habis habisan gw!"kesal chika.

"Haha, ya kagak gw bilangi"

"Lagin gw takut juga ketemu sama pacar lo itu"ujar shela bergidik ngerih saat mengingat wajah menyeramkan aran.

Walau pun shela belum pernah ketemu dengan aran, tetapi dia sering melihat aran sekilas saat menjemput chika.

"Syukur deh"ujar chika legah.

Shela yang mendengar itu memutar kedua bola matanya malas. Sahabat lugu nya ini ternya sudah mulai liar juga. Pikir shela.














Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif Aran 2 (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang