"Chika hanya gadis ku!"
~~~
"Aran aran..."
"Kenapa sayang...?"
"Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika.
Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya.
"Co...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TURUN HARGA!!
Yuk di order bagi kalian yang belum punya novelnya. Mumpung lagi murah...
Turun harga dari tanggal 23 februari - 4 maret ya...
Yang belum punya uang bisa nabung dulu...
Shopee: anastasyafadhilla
Di bandara~
Chika menatap sedih pesawat yang di tumpangi oleh kedua orang tuanya telah lepas landas meninggalkan kota ini.
Mata gadis itu berkaca kaca, ia pasti akan merindukan mama papa nya nanti.
Chika tidak bisa membayangkan beberapa bulan ini hidup tanpa mama dan papa nya.
Chika mendongak kan kepalanya menatap aran yang tengah mengelus lembut kepalanya.
"Sudah jangan menangis, mama papa kamu pasti akan pulang secepat nya jika urusan mereka telah selesai"ujar aran menenangkan gadisnya ini.
"Tapi chika gak bakalan bisa peluk mami papi"cicitnya mulai menangis.
Aran membawa chika masuk kedalam pelukkan nya. Ia mengusap punggung gadisnyang bergetar kerena menangis.
"Ssstttt, sudah jangan menangis"
"Ayo kita beli es krim"
"Chika mau es krim kan?"bujuk aran agar gadisnya itu tidak menangis.
Chika mendongakkan kepalanya menatap aran. Dengan cepat ia mengangguk kan kepalanya kecil.
"Mau dua..."ujar chika memanyunkan bibirnya.
"Iya, nanti aran belikan dua"ujar aran terpaksa. Jika tidak di turuti, maka gadisnya akan kembali menangis nantinya.
"Yuk pulang, habis itu kita beli es krim"ajak aran yang di balas anggukkan oleh chika.
Sesampainya di rumah~
Chika dengan anteng duduk di sofa ruang tv sembari memakan es krimnya yang di belikan aran tadi.
Aran, pria itusudah pegi ke kantor untuk bekerja, jadi lah chika yang sendirian di rumah. Ralat, tidak sendirian, tapi banyak art yang berlaku lalang mengerjakan pekerjaan rumah.
"Non chika, di depan ada temen non chika"ucap salah satu art nya.
"Suruh masuk aja bi"sahut chika yang di balas angguk kan oleh art nya.
Tak berapa lama, terdengar suara teriakan yang memanggil nama chika. Hal itu mampu membuat chika tersentak keget dan menatap tajam gadis itu.
"Chika!!"
"Ck! Ngagetian aja lo!"
"Biasa gak si kalau masuk ke rumah orang ngucapin salam dulu kek"kesal chika.
Ia terkekeh kecil melihat wajah kesal sahabatnya."hehe, sorry chik"
"Shel, duduk kali. Lo mau berdiri aja di situ"ucap chika yang menatap shela yang berdiri saja.
Gadis itu tersenyum, ia sedari tadi memperhatikan isi dalam rumah mewah milik chika. Ini pertama kalianya dirinya di ajak kerumah sahabatnya ini.
"Hehe, iya"sahut shela lalu menduduk kan dirinya di samping chika.
"Chik, aran sama bokap nyokap lo gak marah kalau gw di sini?"