"Ayo kak cepet"
"Iya sayang, jangan di tarik tarik, tangan aku sakit"
"Ya makanya cepet!"ucap chika memanyunkan bibirnya.
"Iya iya"
Aran membukakan pintu mobilnya untuk gadisnya itu masuk kedalam mobilnya.
Setelahnya aran menutup kembali pintu mobilnya.
***
Di perjalanan, chika terus saja mengoceh tentang hal hal random yang teman temanya lakukan bersama dirinya di kampus.
"Aran tau gak, kemarin chika malakin anak maba di kampus"ujar chika girang.
Aran mengerem mobilnya mendadak membuat chika terjedut dasbor mobil.
"Iiiih! Aran gimana sih sakit tau!"kesal chika. Ia memanyunkan bibirnya mengusap usap kepalanya yang sakit akibat terbentur tadi.
"Siapa yang ngajarin begitu?"
"Eli, seru tau dapet duit banyak..."
"Masih kurang uang jajan dari aran sama papah kamu?"tanya aran tidak habis fikir.
"Lebih si, tapi hasil kerja keras sendiri lebih enak"sahut chika polos.
"Minta di gorok si eli"gumam aran, ia menjalankan kembali mobilnya.
Aran memarkirkan mobilnya dengan rapi. Setelahnya. Chika buru buru keluar dari mobil aran.
Gadis itu berlari kecil memasuki kedai es krim langgananya.
Aran hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja melihat tingkah kekanakan kekasihnya itu.
Aran berjalan menyusul gadisnya, ia mengedarkan pandanganya untuk mencari keberadaan gadisnya itu.
Aran membulatkan bola matanya saat melihat gadisnya duduk di pojokan sambil memakan dua mangkuk es krim dengan rasa berbeda
Sudah memesan dua?
"Padahal janjinya hanya satu tadi"gumam aran.
Aran berjalan menghampiri gadisnya itu. Ia mendudukan dirinya di hadapan gadis itu.
"Kenapa mesan dua, tadi janji nya pesan satu?"tanya aran datar.
Chika menatap ke arah aran lalu memanyunkan bibirnya.
"Tadi kakak kakak nya nawarin mau beli dua atau satu ya udah chika beli dua kan di tawarin dua"sahut polos chika.
Aran menghela nafasnya kasar. Sejenak ia terdiam dan bertanya kepada dirinya sendiri.
Apa benar gadisnya ini sudah menajadi anak kuliahan. Tapi menagapa sifatnya masih begitu polos seperti anak tk?
"Boleh makan lagi gak...?"cicit chika memainkan ujung jarinya sambil menatap ke arah aran dengan wajah memelas.
"Hm"sahut aran. Membuat chika tersenyum senang.
Ia menarik dua mangkuk es krim itu mendekat ke dirinya. Dengan lahap gadis itu memakan es krim nya kembali.
"Aran mau?"tanya chika menyondorkan es krim rasa coklat ke arah aran.
Aran menggelengkan kepalanya."enggak, chika aja yang makan"
Chika menarik kembali tanganya."ya udah kalau ga mau"ujarnya acuh.
***
"Cici cani!!!!!!!!!"Panggil chika berteriak memasuki kantor aran.
Shani yang sedang meminum es cekek memdadak tersedak karena kaget mendengar suara teriakan dari chika.
"Uhuk uhuk"shani mengambil segelas air putih kemudian meminumnya hingga habis.
"Bocil sialan"umpat shani pelan.
"Cani kenapa, tersedak ya?"
"Dah tau pakai nanya lo!"pekik shani dalam hati.
"Muntah gw!"ketus shani.
"Iiih kasian..."ucap chika.
"Cani hamil ya?"
Shani melotot. Ia menatap tajam ke arah chika." He! Bocil mulutnya!"pekik shani.
"Habisnya kalau orang muntah muntah tandanya hamil"ujar chika polos.
"Tau dari mana lo?" Sewot shani.
"Kemari aku salah masuk ke kelas kebidanan jadi karena udah telanjur ya udah duduk aja di dalam kelasnya sambil dengerin dosennya jelasin"jelas chika.
Shani memijat pelipisnya. Kalau saja bukan pacar dari bosnya, mungkin shani sudah memutilasi anak ini.
"Udah chika, duduk aja di sini ya ga usah ngomong ngomong. Oke, lo ga ngomong aja gw pusing, apa lagi kalau lo mgomong. Capek gw tanggepinnya"ujar shani frustasi.
Chika hanya terdiam sambil menatap polos ke arah shani yang sedangng mendumel.
"Sama aku juga pusing kok cani"
Jurus menghilang💨
Bulan depan up lagi :v
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Novela Juvenil"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...