"Njir! Lama banget lu bangsat datengnya, sampai udah habis nih jajanan sekeresek"pekik ollan.
Aran mendudukan dirinya di samping mirza tanpa memperdulikan ollan yang tengang mengoceh.
"Di kacangin gw"ketus ollan.
"Dari mana aja lu?"tanya mirza.
"Biasa lah, habis nidurin bayi gede gw"ucap aran.
"Buset, udah jadi bapak anak satu aja lo"kekeh zee.
"Sialan lo!"ucap aran melepar kulit kacang ke arah zee."ngepain lo ngajak gw ke sini?"
"Ga ada sih, cuman pengen ngumpul aja, udah jarang bet kita ngumpul ngumpul gini"jelas mirza.
Aran hanya menganggukkan kepalanya saja. Ia menuang air sirup ke cangkirnya.
"Anjay! Cantik bet!"pekik ollan.
"Kenapasih jerit jerit gitu?!"tanya zee.
Zee merempas handphone ollan membuat sang empu mendengus kesal.
"Sipa nih! Cantik bet!"ucap zee heboh.
Ollan merebut handphone nya dari zee."sepupu gw! Kenapa? Naksir lo?!"
"Ya... kalau sepupu lo itu mau sama gw, ya gas aja lah"kekeh zee.
"Idih!"gidik ollan.
***
"Anjir! Bangun goblok! Udah jam 8 pagi!!"teriak zee membangunkan ketiga sahabatnya itu.
Karena tidak ada yang bangun, zee dengan sengaja menepuk kuat pantat mirza.
"Sakettt! Bangsat!!"pekik mirza mengelus pantatnya yang pedas karena pukulan dari zee.
"Makanya jangan kebo"ujarnya santai.
"Nih dua orang belum bangun juga"gumam zee.
"Mir, gw teruak kuat boleh kagak sih di kamar lo?"tanya zee
Mirza mengerutkan keningnya menatap ke arah zee."boleh aja sih, kedap suara juga. Emangnya mau ngepain lo?"
Zee tersenyum licik menatap ke arah mirza."liat ya apa yang gw lakuin"ujar zee.
Zee berjalan mendekati ollan dan aran yang masih tertidur pulas di karpet.
"WOY BANGUN BANGUN EMAKNYA ARAN PUNYA BAYI LAGI!"teriak zee sekuat kuatnya membuat ollan dan aran tersentak kaget.
"Hahahaha! Muka lo kagak bisa di kondisikan lan!"tawa zee.
"Anjing jantung gw deredeg"pekik ollan, nafasnya mulai memburu.
Sedangkan aran, pria itu malah seperti orang linglung.
"Masih ngumpulin nyawa nih bocah"gumam mirza.
Mirza berjalan mendekati aran yang sedang bengong sambil menggaruk tengkuknya.
"Ran, chika di ambil orang"celetul mirza.
"Ha?"beo aran.
Mirza menahan tawanya."emak lo melahirkan ran"
"Emak siapa?"
"Tolol!"desis mirza.
Zee terkekeh, ia berajak dari duduknya lalu berjalan memasuki kamar mandi.
"Ini gw di mana sih?"tanya aran sambil menguap.
"Rumah gw begok!"pekik mirza melempar bantal ke arah aran.
"Lah. Gw belum pulang?"tanya aran.
"Ya belum jamal!"sentak ollan. Ia masih memegang dadanya yang berdebar kencang gara gara di bangunkan oleh zee secara mendadak.
"Ini jam berapa we?!"tanya aran.
"8 lewat, emang kenapa?"
"Njir! Gw udah janji anterin chika ke kampus!"heboh aran.
Ia berlari mengambil jaketnya yang berserak di lantai kamar mirza.
"Gw pulang ya!"teriak aran keluar dari kamar mirza.
"Bodo amat"gumam mirza.
***
Aran menacapkan gas nya menuju rumah chika, jujur saja, dia sudah telambat 10 menit untuk menjemput gadisnya itu.
"Pak buka pagar nya!"teriak aran.
Dengan cepat satpam rumah chika membuka pagarnya.
"Pagi den aran"sapa satpam itu.
Aran tak membalas ucapan dari satpam, ia memilih masuk ke rumah chika.
"Sayang"panggil aran masuk ke rumah chika.
Tak ada jawaban dari chika. Aya datang menghampiri aran yang sedang celingak celinguk di ruang tengah rumahnya.
"Aran"panggil aya.
Aran menoleh ke arah aya yang datang menghampirinya.
"Chika mana mah?"tanya aran.
"Tuh, ngambek anaknya di kamar"ujar aya.
Aran menepuk jidadnya. Sekarang ia harus membujuk gadisnya itu.
Mumpung di kantor kerjaan aku sikit, nih up lagi.
See you guys☺️❤️
Tbc...
![](https://img.wattpad.com/cover/307598552-288-k945227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran 2 (Telah Terbit)
Teen Fiction"Chika hanya gadis ku!" ~~~ "Aran aran..." "Kenapa sayang...?" "Chika mau nanya, kenapa bumi itu bulat. Nyatanya kan bumi itu datar"ucap polos chika. Aran yang awalanya semangat mendengarkan ucapan gadisnya mendadak dirinya mendatarkan wajahnya. "Co...