34

766 115 2
                                    





TURUN HARGA!!

Spesial di hari ulang tahun aku nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Spesial di hari ulang tahun aku nih. Bagi yang belum punya salah satu novel aku, gih di order mumpung harganya murah.

STOK TERBATAS YA NGAB!!

Shoppe: anasyafadhilla






Langkah kaki putih dan mulus masuk kedalam sebua prusahaan ternama di jakrta. Gadis itu menatap isi dalam kantor yang sangat mewah.

Marsha berdecak kagum melihat itu, rasa rasanya ia jadi ingin menjatuhkan lamaran pekerjaan nya di sini.

"Halo selamat siang"

"Cari siapa ya?"

"Ada yang bisa saya bantu?"tanya resepsionis itu.

"Ah, saya mau ketemu sama pak aran"

"Pak aran nya ada?"tanya marsya ramah.

"Apakah anda sudah memiliki janji dengan pak aran?"tanya resepsionis tersebut.

Marsha menggelengkan kepalanya pelan."belum"

"Kalau belum, anda tidak bisa bertemu dengan pak aran"

Marsha menghela nafasnya berat, gagal lagi untuk bertemu aran dan memberikan hadia ini untuk pria itu.

"Ya sudah gak papa, kalau gitu saya permisi dulu ya"ucap marsha yang di balas anggukkan oleh resepsionis tersebut.

Marsha berjalan keluar dari area gedung kantor aran. Ia berjalan lesu menuju mobilnya.

"Gimana gw mau ketemu sama aran"

"Susah banget kayaknya ketemu sama ceo"gumam marsha lesu.















Chika duduk di samping yang sedang fokus bekerja. Sudah lima belas menit yang lalu chika selesai mengerjakan pekerjaan nya tadi.

"Ganteng banegt sih"ucap chika mengelau rahang tegas milik aran.

Aran yang mendengar itu terkekeh kecil. Aran tak menghiraukan apa yang chika lakukan pada wajahnya.

Jari jari lentiknya bergerak mengusap lembut alis, hidung pipi dan terakhir bibir aran.

Aran menurunkan tangan chika dari wajahnya, ia menutup laptopnya. Aran menatap wajah cantik gadisnya.

Cup!

Dengan cepat aran mengecup bibir chika, chika tersenyum salting mendapatkan ciuman dari aran.

"Ayo pulang"ajak aran.

Chika menganggukan kepalanya.

Aran dan chika berjalan keluar dari geduang kantor, mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di sana.

Aran membukakan pintu untuk chika masuk, lalu setelahnya aran menutup kembali pintu nya.

"Hai kak aran"

Aran menghentikan pergerakan tubuhnya, ia menoleh ke arah seorang wanita yang berdiri tak jauh dari dirinya.

Aran sedikit mengerutkan dahinya, bukan nya itu sepupunya ollan.

"Iya, anda siapa ya?"tanya aran.

Marsha berjalan sedikit mendekat ke arah aran."aku marsha kak sepupunya kak ollan, salam kenal ya"ucap marsha menjulur kan tanganya pada aran.

Dengan sedikit ragu aran menrima jabat tangan dari marsha. Aran dengan cepat melepaskan jabat tangan dengan marsha.

"Oh iya, ini ada hadia sebagai tanda perkenalan kita"

"Di terima ya kak"ucap marsha memberikan sekotak kado pada aran.

"Gak usah, kamu bawa pulang saja"tolak aran.

Marsha memanyunkan bibirnya,"ayo dong kak, terima yaaa"

"Plissss"mohon marsha.

Aran menghela nafasnya, dengan cepat aran mengambil sekotak hadia dari marsha.

"Udah kan, kalau gitu saya permisi"ucap aran lalu masuk kedalam mobilnya.

Sedangkan masrha, ia sudah tersenyum senang karena hadianya di terima oleh aran. Walau pun harus sedikit di paksa, tapi tak apa lah.

"Apa itu?"tany chika.

Aran mengglengkan kepalanya tidak tau."ini buka aja sendiri"

Aran memberikan hadiah dari mataha pada chika. Chika mengambilnya, dengan cepat chika membuka kotak hadiah tersebut.

"Jam tangan"

"Mahal ini aran"ucap chika menunjukan pada aran.

"Buang aja"ucap aran.

Chika membulatkan matanya, jam semahal ini di buang begitu saja.

"Mending aku sipen aja, dari pada di buang"

"Ya udah kamu simpen aja"

"Males pakainya, kalau itu dari kamu baru aku mau pakai"ucap aran.

Chika yang mendnegar itu tersenyum senang. Sepertinya chika tidak perlu khawatir sekarang, aran sangat susah sekali untuk di dekati ileh wanita lain.

Jadi chika tak perlu susah susah menjaga ketat kedekatan aran dengan wanita lain. Karena aran selamanya tetap mencintai dirinya, hanya dirinya seorang.














Tbc

Posesif Aran 2 (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang