31

996 118 1
                                        


Stoknya tinggal dikit ya ngab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stoknya tinggal dikit ya ngab.
Bagi yang belum punya silahkan di order. Mumpung masih murah😃







Chika dan shela berjalan ber iringan menuju kantin. Sebelum kelas di mulai mereka berdua ingin mengisi perut mereka terlebih dahulu.

Chika mendudukan dirinya di salah satu meja kantin. Sedangkan shela memesan makanan untuk mereka berdua.

Chika memainkan handphone nya sembari menunggu shela datang. Chika juga bertukar pesan pada aran, chika juga menyuruh kekasihnya itu untuk menjemputnya nanti setelah kelasnya selesai.

"Hai, ketemu lagi kita"

Chika tersentak saat seorabg pria duduk tepat di hadapannya. Gito, sedang apa pria ini di kantin fakulitas menejemen bisnis.

"L-lo kok bisa ada di sini?"

"Bukanya lo anak kedokteran ya?"tanya chika bingung.

"Kok kamu tau kalau aku anak ke dokteran?"tanya gito sedikit terkejut.

Chika sedikit risih karena gito menggunakan kata 'aku kamu'. Padahal mereka baru saja saling kenal.

"Nebak aja"sahut chika cepat.

Gito menganggukkan kepalanya."kamu mau makan ya. Mau aku peseni?"

"Gak usah, udah di peseni"ujar chika menolak.

"Siapa nih?"tanya shela menaruh namapan yang berisi maknan yang mereka pesan.

"Cowok lu chik?"tanya shela.

"Gw tabok mulut lo ya!"ujar chika.

"Hehe, becanda"

Shela menatap ke arah gito."minggir lo, kalau gak ada kepentingan gak usah di sini"usir shela.

Gito yang mendengar itu hanya memberikan senyum tipisnya saja. Ia mengkot dari duduknya, sebelum pergi gito menatap ke arah chika yang fokus dengan makanan nya.

"Maaf telah menggangu, kalau gitu saya permisi"ujar gito lalu pergi dari sana.

Chika melihat kepergian gito, dia sedikit merasa bersalah karena ucapan shela mungkin saja menyakiti hati pria itu.

"Ngegas banget sih lo"

"Sakit hati tuh orang"ujar chika.

Shela hanya memutar kedua bola matanya malas."bodo amat"

Chika menghela nafasnya, ia kembali menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya. Pikiran chika masih memikirkan gito, apakh pria itu sakit hati dengan omongan sahabatnya.















Kini, kelas chika sudah selesai. Sebelum pulang, ia bernait untuk menemui gito. Chika ingin meminta maaf karena ucapan shela tadi.

Chika menunggu nya di depan gerbang kampus. Chika sedari tadi celingak celinguk menatap kesana kemari mencari pria itu.

Sudah hampir lima belas menit chika berdiri di sana. Namun tidak ada tanda tanda gito yang ia lihat.

Chika menghela nafasnya, mungkin pria itu sudah pulang. Chika mendongakkan kepalanya menatap mobil aran yang sudah berhenti di halte bus.

Chika sedikit berlari menuju mobil aran, ia masuk kedalam mobil sedan itu.

"Kenapa gak nunggu di halte aja"

"Di situ kan panas"ujar aran.

"Tadi nunggu temen, tapi kayaknya dia udah pulang"jelas chika.

Aran yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya saja. Ia mulai menjalankan mobilnya meninggalkan area kampus.














"Ini tolong di acc ya"ucap mirza pada salah satu kariawan di kantor.

Mirza menatap ke arah zee yang masuk kedalam gedung kantor. Mirza yang melihat itu langsung berlari mengejar zee.

"Zee!"

Zee menghentikan langkahnya, ia menatap mirza yang berlari kecil ke arah nya.

"Tumben ke mari, mau ngepain?"tanya mirza.

"Ada urusan sama aran"

"Gw dulun ya"

Zee berjalan pergi menibggalkan mirza dengan langkah cepatnya. Mirza yang melihat itu tampak mengetkan dahinya.

"Aneh"gumam mirza.

Zee sudah berada di ruangan aran, ia menatap wajah aran dengan sedikit lesu.

"Kenapa?"

"Muka lo jelek banget begitu"ujar aran.

Zee yang mendengar itu menghela nafasnya lelah. Ia menyandarkan tubuhny di sandaran kursi.

"Aran gw gagal!!!"teriak zee.

"Heh! Gak usah teriak teriak di rungan gw"

"Tinggal bilang lo kenapa juga"ucap aran.

"Lo tau sepupu nya ollan?"

"Enggak"sahut aran santai.

"Yang serius ran!"ujar zee kesal.

"Beneran gak tau gw"

"Gak pernah kenal dan gak pernah ketemu"ujar aran.

"Ini"ujar zee mengeluarkan hanphoenya dari saku celannya.

Ia menunjukan foto sepupu ollan pada aran.

"Cantikkan?"

"Yaaa... tapi cantikan chika lagi"ujar aran.

Zee yang memdengar itu memutar kedua bola matanya malas.

"Dia nolak gw ran"

"Padahal gw udah berusaha dua minggu terkahir ini deketin dia"ujar zee ingin menangis.

"Cengeng lo nangis"

"Ada alasan kali dia nolak lo.

"Mungkin lo jelek"celetuk aran.

Zee yang mendengar itu melempar pulpen ke arah aran. Aran tertawa melihat itu, lihat lah muka zee sekarang, sudah seperti anak sepesial.

"Sialan lo!"

Aran tertawa kuat melihat wajah kesal zee.

"Siapa namanya?"

"Marsha"sahut zee.












Tbc

Posesif Aran 2 (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang