Kegiatan kali ini adalah mencari tau serta mengikuti petunjuk dari pelaksana kamp, untuk menyelesaikan misi mereka. Serta memburu beberapa target yang ada di dalam daftar yang sudah di berikan kepada mereka.
Mark sendiri sangat pandai menggunakan pistol dengan sangat baik sejak dari kecil, sama seperti adiknya. Tidak seperti anak seusianya yang hanya mempelajari tentang pelajaran dini tentang mafia. Mark mempelajari lebih dari itu selama kedua orang tuanya tidak pernah mempermasalahkan keputusannya itu. Lagi pula jika mengenai pelajaran seperti itu dan lainnya. Ia sudah sangat ahli dalam hal itu, karena ia yang mewarisi kecerdasan ibunya.
Mark dan juga timnya sudah menyelesaikan misi mereka. Hanya tinggal berburu anggota cosa nostra yang berada di daftar saja yang belum mereka lakukan. Tenang saja mereka hanya menggunakan peluru karet untuk keamanan.
Mark mengendap-ngendap ketika sudah menemukan salah satu anggota sicilia di depannya.
Mengapa Wendy mengelompokan Mark dengan para anak seusianya termasuk dengan anaknya sendiri yaitu, Rafaele. Karena ia tau jika Mark bisa menembak dengan sangat baik. Berbeda dengan ketiga temannya yang lain yang hanya bertugas untuk memecahkan misi mereka saja.
Mark hampir saja menembak anggota mafia sicilia itu, jika bukan karena suara teriakan Yejina yang membuat targetnya kabur.
Mark yang mendengar suara teriakan itu langsung berlari kearahnya. Ia melihat sang gadis yang tengah meraung kesakitan karena habis terjatuh dari salah satu batu yang ia injak.
Seluruh anggota timnya berjalan kearahnya termasuk Jeno.
"Ada apa?"
Tanya Jayden yang kini membantu Yejina berdiri."Aku terjatuh"
Jawabnya sambil mengeluh sakit.Ia sesekali melirik kearah Jeno yang hanya menatap datar kearahnya.
"Tuan Jeno, sepertinya aku tidak bisa berjalan"
Ucapnya dengan sedikit meringis."Duduklah, Guanlin akan mengobati mu"
Ucap Jeno yang berhasil membuat Yejina tersenyum.Yejina merupakan salah satu calon istri untuk Jeno bersama satu calon lagi yang berasal dari salah satu kota di italia, yaitu kota Bologna.
Mark yang melihat semua adegan itu hanya mendengus kesal sambil berdecih pelan. Ia tidak mungkin buta ketika melihat Yejina yang sengaja menjatuhkan dirinya agar terluka seperti itu. Dan tentu saja itu semua untuk merebut perhatian sang adik.
"Jeno!"
Mark memanggil sang adik dengan suara nyaringnya di sertai senyuman manisnya. Jeno menoleh kearah sang kakak."Mengapa kau ada di sini?"
Tanya Jeno."Aku tadi berburu mangsa. Tapi Yejina mengusir mangsa ku"
Ucapnya dengan cemberut.Jeno mengangguk pelan,
"Akan ku carikan yang baru"
Ucapnya dengan mudahnya."Tidak perlu, kalian juga belum mendapatkan mangsa, kan?"
Mark menatap ke seluruh anggota kelompok Jeno."Kami sudah mendapatkan seluruh buruan kami"
Ucap Guanlin yang sudah selesai mengobati luka Yejina."Wah, luar biasa. Kalian memang sangat hebat. Terutama adik ku yang tampan ini"
Mark menyenggol bahu sang adik dan tersenyum menggoda menatap kearahnya. Sedangkan Jeno hanya diam saja sebagai respon.Yejina yang melihat kelakuan Mark merasa sedikit kesal, walau ia tau bahwa Jeno adalah adik mark.
VannoWilliams