Kabar pernikahan kedua pewaris dari keluarga besar itu, menyebar begitu cepat. Semua anggota mafia terlihat terkejut saat mendengar kabar itu. Namun mereka tidak terlalu lama dalam keterkejutan itu, karena mereka sudah diberitahu tentang kebenarannya. Dan mereka tidak mempermasalahkan hal itu, karena mereka sangat menyayangi Mark.
Pesta pernikahan itu berjalan dengan sangat lancar dan sangat meriah. Banyak sekali tamu undangan penting dari berbagai macam keluarga. Kebahagian tercetak jelas di wajah mereka. Namun hal itu tidak berpengaruh untuk Mark. Karena ia tidak bisa tersenyum sama sekali. Ia masih belum bisa menerima semua hal ini.
Rafaele, Harsha dan Chiara yang bertugas mendadani Mark. Mencoba menyemangati sahabatnya itu. Meskipun Jeno adalah adiknya. Namun ia adalah calon suaminya. Terlebih lagi mengenai fakta tentang keduanya yang tenyata tidak memikiki hubungan darah sama sekali. Hubungan mereka yang sangat dekat seharusnya tidak mempengaruhi hal itu. Apalagi Jeno yang merupakan calon pemimpin cosa nostra selanjutnya. Seharusnya ini menjadi hal yang menguntungkan untuk Mark sendiri.
Setelah selesai dengan riasannya. Mark segera di antar ke atas altar untuk bertemu dengan Jeno.
Kedua mata itu saling memandang satu sama lain. Mark merasa ada sesuatu yang aneh dengan perasaannya. Jantungnya berdegup sangat kencang ketika menatap mata tajam itu yang tiba-tiba saja terlihat penuh cinta untuknya.
Jeno menatapnya dengan sangat lembut. Sampai Mark mulai berpikir jika pria tampan yang ada di depannya ini bukan adiknya.
Pesta pernikahan itu berjalan dengan sangat lancar tanpa ada hambatan sama sekali.
Tidak ada satupun pihak yang menentang pernikahan ini. Karena walaupun ada, mereka harus menghadapi anggota keluarga mafia Sicilia terlebih dahulu.
Mark menatap ragu kedua mata Jeno yang juga kini menatap kearahnya. Hingga akhirnya kedua mata itu terpejam erat saat bibir keduanya mulai bertemu, sedikit melumat dan sedikit erangan yang terdengar dari bibir manis Mark.
Sepertinya Jeno merasa sangat haus dengan rasa bibir yang untuk kedua kalinya ia rasakan itu. Dan hal serupa juga terjadi kepada Mark, yang menerima begitu saja ciuman Jeno yang sangat mendominasinya.
VannoWilliams