Ruang tamu milik mafia sicilia itu tengah di penuhi dengan banyaknya manusia yang sedang berkumpul. Para anggota mafia sicilia tengah berada di sana untuk membahas tentang Mark. Hingga kedatangan Jeno mengalihkan perhatian mereka. Nyonya Lee segera berlari kearah anak bungsunya dengan wajah yang penuh dengan air mata.
"Nono, dimana Mark? Kenapa kau tidak membawanya pulang?"
Ucap nyonya Lee dengan raut wajah paniknya. Jeno merasa sangat sedih saat melihat orang yang ia cintai menangis di depannya seperti ini. Ia menghapus air mata sang ibu lalu mencium keningnya."Aku akan membawanya pulang. Aku janji"
Ucapnya yang kembali mencium kening sang ibu."Istirahatlah, mommy terlihat lelah"
Ucapnya terkesan memerintah namun dengan sangat lembut. Nyonya Lee yang mendengar perkataan Jeno mulai tersadar dan memilih mengangguk patuh. Ia yakin Jeno akan menepati janjinya. Ia juga tidak ingin merepotkan siapapun, termasuk suaminya yang terus menatap khawatir kearahnya.Setelah kepergian nyonya Lee kembali ke kamar utama. Jeno segera menemui sang ayah dan sang paman yang juga ada di sana setelah mendengar kabar keponakan kesayangannya menghilang.
"Aku ingin meminta ijin"
Ucapnya pada sang ayah."Aku ijinkan"
Jawab tuan Lee tanpa perlu bertanya apa yang Jeno inginkan. Jeno mengangguk lalu menoleh kearah Jackson yang berada tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang."Aku ingin menjemput Mark, paman"
Ucapnya dengan raut wajah seriusnya. Dan tanpa mengatakan apapun, Jackson mengangguk pelan dan mulai beranjak dari duduknya.Kedua pria tampan itu kini berada di bandara pribadi milik mafia sicilia. Jackson tau jika sang keponakan telah di bawah kabur oleh kelompok yakuza yang mengincar keponakannya selama ini. Tapi Jackson tidak tau sama sekali jika mereka malah membuang Mark ke korea selatan. Namun untungnya Jeno menyadari hal itu akibat koneksi yang ia miliki.
Sudah sangat lama ia mencari para anggota yakuza yang berusaha melenyapkan nyawa salah satu keponakannya. Namun ia tidak bisa menemukan mereka. Ia pernah mengatakan hal ini pada Jeno karena ia lebih dekat dengan Jeno dari pada dengan tuan Lee. Dan Jeno tau jika sang paman masih menjadi ketua mafia Alaskan yang beroperasi di korea selatan. Mafia Alaskan dan Husky masih terikat kerja sama dengan kelompok yakuza. Oleh sebab itu, Jeno kembali menghubungi para anggota mafia Husky yang saat ini masih dipimpin oleh pamannya untuk mencari tau keberadaan yakuza yang mereka curigai selama ini. Dan saat mencari lebih dalam lagi. Akhirnya Jeno tau jika sang istri telah di bawa ke korea selatan oleh salah satu anggota yakuza yang berkhianat.
Korea selatan, negara yang sama tempat dimana ayahnya berasal.
Namun masalahnya adalah, setelah keluarga Lee pindah dari korea selatan dan memimpin cosa nostra di italia. Mereka tidak memiliki akses untuk masuk ke dalam negara itu lagi karena alasan keamanan negara.
Hanya Jackson yang bisa membantunya pergi ke korea selatan untuk membawa Jeno kembali pulang ke negara mereka yaitu italia.
"Hanya dua hari. Kau yakin ingin pergi?"
Sang paman menatap sang keponakan dengan serius. Jeno langsung mengangguk pasti."Aku akan membawanya pulang"
Ucapnya dengan yakin. Jackson mengangguk pelan. Ia sangat mempercayai Jeno. Namun tetap saja negara mereka sangat berbeda. Bagaimana ia bisa menangani semua ini nantinya?Jeno sudah bersiap-siap akan pergi. Namun kehadiran sang ayah menghentikan langkahnya.
Ia mendekati sang anak lalu mengusap wajahnya. Memeluk sang anak sambil mengusap punggungnya. Mencoba menenangkan sang anak yang tengah termakan emosi saat ini. Ia tidak ingin sang anak pergi dalam keadaan seperti ini. Ia harus benar-benar bisa membawa Mark pulang dengan selamat. Dan tentunya ia juga harus pulang dengan selamat berdua dengan sang kakak.
Jackson yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.
"Aku lupa jika dia adalah putra mu"
Ucapnya dengan senyuman tipis. Sekarang tidak ada yang perlu ia cemaskan. Jeno pasti akan baik-baik saja di sana. Ia anak yang hebat. Darah sang ayah mengalir di tubuhnya. Ia pasti akan baik-baik saja.VannoWilliams